Rabu, 11 April 2012

kaidah tangan kanan


Kaidah Tangan Kanan

29032009
Sebenernya niat penulisan posting ini untuk membanu teman – teman yang akan menghadapi ujian praktek fisika. Kita dibagi kedalam dua kelompok. Karena saya adalah kelompok B, maka saya posting yang B duluan .. Enjoy ..
Arus Listrik Menimbulkan Medan Magnet
Medan magnet adalah ruang disekitar magnet dimana tempat benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Hans Christian Oersted (1777-1851 orang Denmark) merupakan orang pertama yang menemukan adanya medan magnet disekitar arus listrik.

Gambar di bawah tampak jarum kompas diletakkan di bawah kawat penghantar.
Oersted
Saat saklar terbuka, pada kawat tidak ada arus listrik yang mengalir dan jarum kompas pada posisi sejajar dengan kawat. Apabila saklar ditutup sehingga arus mengalir pada kawat penghantar, maka jarum kompas menyimpang. Simpangan jarum kompas tergantung arah arus pada kawat dan letaknya.
Dari percobaan yang pernah dilakukan, Oersted menyimpulkan bahwa “disekitar penghantar berarus listrik timbul medan magnet”.

Bentuk Medan Magnet Disekitar Penghantar Lurus Berarus

Untuk mengamati bentuk medan magnet di sekitar penghantar lurus, lewatkan penghantar itu pada sehelai karton yang disekitarnya ditaburi serbuk besi. Apabila kertas diketuk, ternyata serbuk besi akan membentuk pola lingkaran sepusat dengan penghantar itu sebagai pusatnya. Hal ini menunjukkan bahwa medan magnet disekitar penghantar lurus berarus listrik berbentuk lingkaran sepusat dengan penghantar itu sebagai pusatnya. Arah medan magnet di sekitar penghantar lurus berarus listrik dapat dilihat pada gambar di bawah.
Untuk menentukan arah medan magnet disekitar penghantar berarus digunakan :
Kaidah tangan kanan, dengan ketentuan :
- ) arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik.
- ) arah lipatan jari yang lain menunjukkan arah medan magnet
Kaidah sekrup putar kanan, dengan ketentuan :
- ) arah putaran sekrup menunjukkan arah medan magnet.
- ) arah maju/mundurnya sekrup menunjukkan arah arus listrik
Bentuk Medan Magnet Disekitar Penghantar Lingkaran Berarus
Apabila kawat dilengkungkan seperti gambar di samping pola medan magnetnya dapat dilihat pada gambar. Kaidah tangan juga berlaku pada kawat melengkung.
Bentuk Medan Magnet Disekitar Solenoida Berarus
Bila suatu kumparan diberi arus listrik, setiap bagian kumparan ini menimbulkan medan magnet disekitarnya. Medan magnet yang timbul merupakan gabungan medan magnet dari tiap bagian itu. Garis-garis medan magnet didalam selenoida (kumparan) saling sejajar satu dengan lainnya, yang dinamakan medan magnet homogen. Untuk menentukan arah medan magnet dalam selenoida digunakan aturan tangan kanan seperti pada penghantar melingkar.
Gaya Magnetik (Gaya Lorentz)
Pada rangkaian di samping, apabila saklar ditutup maka arus listrik mengalir dari A ke B. Pada saat itu alumunium foil akan melengkung ke atas. Kemudian bila kutub sumber dibalik (arus mengalir dari B ke A), ternyata alumunium foil melengkung ke bawah. Yang menyebabkan alumunium foil melengkung ke atas atau ke bawah tidak lain adalah suatu gaya yang dikenal sebagai gaya magnetik (gaya Lorentz). Jadi arus listrik yang berada di dalam medan magnet mengalami gaya magnetik. Arah gaya magnetik ini tergantung pada arah arus dan arah medan magnet.
Gaya Lorenzt
Untuk menentukan arah gaya magnetik (gaya Lorentz) digunakan aturan tangan kanan sebagai berikut:
- ) arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik ( i )
- ) arah jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet ( B )
- ) dorongan telapak tangan menunjukkan arah gaya Lorentz (F )
Besar gaya magnetik (gaya Lorentz) dipengaruhi :
a. besar kuat arus listruk ( i )
b. besar medan magnet ( B )
c. panjang kawat ( l )
d. sudut antara arah arus dan arah medan magnet
Perlu diketahui bahwa gaya magnetik merupakan reaksi dari gaya Biot Savart, yaitu gaya yang menggerakkan kutub magnet karena pengaruh arus listrik.
Penerapan Gaya Magnetik Pada Motor Listrik dan Meter Listrik
Motor listrik dan meter listrik bekerja dengan prinsip mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan memanfaatkan timbulnya gaya magnetik. Gerak yang dimaksudkan disini adalah gerak rotasi. Dalam mekanika, gerak rotasi dipengaruhi oleh koppel, yaitu pasangan dua gaya sejajar tetapi berlawanan arah.
Motor Listrik
Motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik dapat dijumpai pada mobil-mobilan, VCD player, mixer dan masih banyak lagi pada peralatan rumah tangga. Bagian utama dari motor listrik adalah kumparan dan magnet. Pada dasarnya sumbu motor listrik dilengkapi dengan kumparan penghantar yang dialiri arus listrik. Jendela dari kumparan diterobos garis-garis medan listrik seperti gambar di bawah.
Pada saat kumparan dialiri arus, QR mendapat gaya Lorentz ( F l ) keatas, sedangkan kumparan PS mendapat gaya Lorentz kebawah. Karena kedua gaya ini membentuk koppel, maka kumparan akan berotasi.
Perlu diketahui bahwa kedudukan antara arus listrik pada QR maupun PS terhadap medan magnet selalu tegak lurus. Sedangkan pada RS dan QP selalu membentuk gaya sama besar, berlawanan arah dan resultannya selalu segaris dengan sumbu putar, sehingga saling meniadakan.
Jika motor listrik memakai arus searah (DC), maka agar motor selalu menghasilkan arah putaran yang tetap, arah arus harus disesuaikan. Dalam hal ini saat kedudukan kumparan akan menghasilkan arah putaran berlawanan dengan semula, maka arus listriknya harus dibalik. Untuk keperluan ini, pada motor listrik dilengkapi dengan cincin belah (komutator). Untuk menghasilkan putaran yang lebih kuat, maka diperlukan jumlah lilitan kumparan yang lebih banyak dan medan magnet yang lebih kuat.
Meter Listrik (Galvanometer)
Meter listrik juga mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Meter listrik dapat dijumpai pada peralatan-peralatan ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Pada meter listrik, kumparan dipasang pada dua poros, yaitu poros atas dan bawah. Poros ini masing-masing dilengkapi dengan pegas spiral.
Pegas berfungsi untuk mengendalikan putaran jarum penunjuk agar berputar sebanding dengan kuat arus yang mengalir pada kumparan. Pada saat kumparan tidak dialiri arus listrik, pegas mengatur letak jarum hingga menunjuk angka nol. Hal itu terjadi saat bidang kumparan sejajar dengan arah medan magnet. Jika arus listrik dialirkan, kopel gaya Lorentz pada kumparan memutar kumparan ke arah tegak lurus medan, tetapi putaran ini ditahan oleh pegas sehingga sudut putaran jarum sebanding dengan kuat arus.

pengertian rotasi bumi dan pengaruhnya


Pengertian Rotasi Bumi serta Pengaruh Rotasi Bumi

 

Pengertian Rotasi Bumi dan Pengaruh Rotasi Bumi

Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya . Perputaran ini merupakan akibat dari adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi.

Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari . Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit.

Pengaruh Rotasi Bumi


Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yaitu :

1. Pergantian siang dan malam
Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam.

2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat.
Waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah.

3. Gerak semu harian bintang
Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.


Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2171245-pengertian-rotasi-bumi-serta-pengaruh/#ixzz1ribyhAm7

akibat rotasi bumi



AKIBAT  ROTASI  BUMI
oleh : Sugata Pikatan
Bumi kita berputar pada porosnya, semua orang tahu itu. Tetapi kebanyakan dari
kita mengetahui rotasi bumi dari pelajaran di sekolah. Sejak dilahirkan kita sudah terbiasa
hidup dengan putaran bumi ini, sehingga kita sama sekali tidak merasakan gerakannya.
Padahal jika dihitung, laju gerak kita akibat rotasi bumi ini sangat besar. Satu kali putaran
ditempuh dalam 24 jam, sedangkan ruji bumi di khatulistiwa besarnya 6375 km, sehingga
laju gerak kita di permukaan bumi :
v = 2 (6375).cos /24 = 1669 cos  km/jam
adalah besarnya derajat lintang suatu tempat di permukaan bumi. Faktor cos  l
muncul karena tiap titik di permukaan bumi berputar terhadap sumbu  putar bumi,  bukan
terhadap titik pusat bumi. Di khatulistiwa (  = 0
0
) laju linier di permukaan bumi sama
dengan 463 meter per detik, sudah melampaui besar kecepatan suara di udara ! Laju suara
di udara hanya 350 meter per detik. Jadi kita ini setiap saat dibawa permukaan bumi
bergerak dengan laju empat per tiga kali kecepatan suara !
Gambar 1. Rotasi bumi
Akibat langsung rotasi bumi yang kita rasakan hanyalah perubahan siang dan
malam. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat, karena bumi berputar
dari barat ke timur, atau berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub
utara bumi. Akibat langsung inipun dulu tidak disadari sebagai akibat rotasi bumi, tetapi
diyakini sebagai akibat matahari mengitari bumi. Suatu keyakinan egosentris manusia yang
ternyata keliru.
Dalam tulisan ini kita akan meninjau akibat rotasi bumi secara lebih luas. Agar kita
dapat menganalisa akibat-akibat ini dengan mekanika dan matematika dasar, kita
asumsikan bumi berbentuk bola pejal. Vektor kecepatan anguler rotasi bumi (
r
)
mengambil arah sejajar sumbu putar bumi ke utara membentuk sudut 23°27¢ terhadap
normal bidang ekliptika*, besarnya dapat kita asumsikan konstan juga, yaitu 7,272 ´ 10
-5
rad/s (2p rad/24jam).
Sebuah sistem koordinat K yang pusatnya kita letakkan di pusat bumi akan melihat
sistem-sistem koordinat di permukaan bumi (misal K¢ ) berputar terhadapnya denganKristal no.9/Desember/1993                                                       2
kecepatan anguler
r
. Kita yang hidup di permukaan bumi selalu memakai sistem
koordinat K¢, dan merasakan semua efek fisis yang terjadi di dalam sistem koordinat ini.
K' dengan demikian adalah sistem yang dipercepat karena ia harus berputar terhadap K,
dengan sendirinya K’ juga merupakan sistem yang non-inersial, yakni sebuah sistem yang
banyak melibatkan gaya-gaya semu.
Gaya semu
Untuk memahami apa itu gaya semu, kita tinjau sebuah sistem yang dipercepat
lurus seperti sebuah gerbong kereta api yang sedang dipercepat. Saat itu orang-orang yang
berada di dalam gerbong seakan-akan didorong oleh sebuah gaya  (P') ke belakang
sehingga punggungnya menekan sandaran kursi. Gaya ini tentu saja tidak ada, tetapi
dirasakan keberadaannya oleh orang-orang di dalam gerbong.
Yang menekan sebetulnya adalah sandaran kursi, sandaran kursi menekan
punggung penumpang (dengan gaya P) agar tubuh penumpang itu dapat bergerak dengan
percepatan yang sama dengan percepatan gerbong. sifat egosentris manusia membuat
penumpang itu selalu menganggap sistemnya tidak dipercepat, maka kesimpulan yang
masuk akal baginya adalah gaya dorong ke belakang tadi. Gaya yang diciptakan oleh
orang yang berada dalam sistem non-inersial dengan tujuan agar hukum mekanika berlaku
sesuai dengan pengamatannya disebut gaya semu, sebuah gaya yang dirasakan
keberadaannya akibat watak egosentris manusia.
Gambar 2. Gaya dorong semu
Sistem yang berputar mengalami percepatan sentripetal, percepatan yang
mengubah arah kecepatan. Jadi sistem yang berputar juga merupakan sistem non-inersial.
Gaya semu yang populer dalam sistem yang berputar adalah gaya sentrifugal, gaya semu
yang dirasakan mendorong secara radial keluar. Memang merupakan suatu kenyataan
bahwa pada saat kita memutar sebuah benda dengan tali secara horisontal, tangan kita
terasa ditarik oleh benda itu. Secara salah kita mengatakan ada gaya sentrifugal yang
menarik tangan kita. Padahal gaya-gaya yang ada pada peristiwa ini adalah gaya  dan  ,
pasangan gaya interaksi antara tali dan benda, serta  " dan  " , pasangan gaya interaksi
antara tali dan tangan. Tentu saja juga ada gaya berat benda (w) beserta gaya normal
bidangnya (N). Lihat gambar 3.Kristal no.9/Desember/1993                                                       3
Gambar 3.  Gaya-gaya pada putaran
Gaya yang bekerja pada benda pada arah radial hanyalah  T, gaya inilah yang
berfungsi sebagai gaya sentripetal, gaya yang memberikan percepatan sentripetal yang
memungkinkan berubahnya arah kecepatan benda. Talinya sendiri akan mengalami
sepasang gaya tarik di kedua ujungnya, yaitu T dan T" yang besarnya sama jika massa tali
dapat diabaikan.  T  yang bekerja pada tangan adalah hasil interaksi tangan dengan tali,
gaya inilah yang kita rasakan sebagai gaya tarik oleh benda. Jadi tidak ada gaya yang
arahnya radial keluar pada benda, yakni gaya sentrifugal, yang menarik tangan kita.
Tangan kita tertarik oleh  T" adalah konsekuensi logis pemberian gaya  T pada benda
melalui hukum interaksi, yaitu hukum Newton ke tiga.
Jika kita kemudian juga berputar mengikuti putaran benda itu dan menganggap diri
kita beserta benda iti dalam keadaan diam (lingkungan yang kita anggap sedang berputar),
tangan kita ditarik tali oleh T" menuju benda. Disepanjang tali tetap bekerja gaya-gaya T"
dan T', sehingga benda tetap ditarik tali dengan gaya tegangan tali T. Jika kita berhenti
sampai di sini kita akan bingung, karena kenyataannya benda itu dapat berada dalam
keadaan diam dengan sebuah gaya tunggal pada rah sepanjang tali, hukum Newton tidak
berlaku ! Mestinya dengan adanya gaya T saja benda itu tentu bergerak mendekati tangan
kita. Nah, agar hukum Newton masih berlaku dalam pengamatan ini kita lantas
menyimpulkan bahwa pada benda itu pasti bekerja pula gaya yang arahnya berlawanan
dengan  T dan besarnya sama dengan  T. Setelah mengetahui bahwa kita dan benda itu
sedang melakukan putaran, kita mengklaim gaya misterius itu sebagai  akibat dari gerak
putaran dan kita beri nama gaya sentrifugal.
Jadi jelaslah sudah, gaya sejati pada benda hanyalah gaya tegangan tali  T yang
berfungsi sebagai gaya sentripetal, dialah yang  menyebabkan terjadinya putaran.
sedangkan gaya semunya adalah gaya sentrifugal yang diklaim sebagai  akibat dari gerak
putarnya.
Transformasi sistem koordinat
Apa yang dilihat oleh pengamat di dalam sistem koordinat K' yang sedang berputar
dapat diterjemahkan ke dalam hasil-hasil pengamatan di sistem koordinat K. Ambil contoh
vektot posisi r' dari sebuah benda jika dilihat dari sistem K'. Posisi benda ini akan terlihat
sebagai r oleh sistem K. Transformasi yang menghubungkan kedua vektor posisi ini dapat
dilihat dengan jelas pada gambar 4, yaitu :
r = r' + R (1)Kristal no.9/Desember/1993                                                       4
R adalah vektor posisi pusat koordinat K' terhadap pusat koordinat K, besarnya
sama dengan ruji bumi.
Gambar 4.  Sistem K dan K'
Putaran yang dilakukan oleh K' adalah terhadap sumbu putar bumi (sumbu  Z)
dengan kecepatan putar konstan
r
.  R adalah vektor posisi pusat koordinat  K' yang
berputar terhadap sumbu Z dengan kecepatan putar yang sama. Dari gambar 4 kita
tahubahwa kecepatan linier sistem  K'  terhadap K :
V = dR/dt =
r
 x R (2)
Kecepatan sebuah benda yang posisinya ditunjukkan oleh persamaan(1) segera dapat kita
peroleh setelah kita menurunkan persamaan (1) itu terhadap waktu disertai dengan
substitusi persamaan (2) ke dalamnya.
v = dr/dt = dr'/dt +
r
 x R
Persamaan (3) ini bukanlah persamaan transformasi untuk kecepatan yang analog
dengan persamaan (1) untuk posoisinya. dr/dt adalah kecepatan benda dilihat oleh
pengamat di sistem K, tetapi dr' / dt bukanlah kecepatan yang terlihat di sistem K'. Hal ini
disebabkan karena penurunan terhadap waktu dr' / dt dilakukan di dalam sistem K.
Kecepatan benda di sistem  K', sebut saja  v', adalah turunan  r' terhadap waktu yang
dilakukan di dalam sistem K' sendiri dan harus menggunakan vektor basis yang ada dalam
sistem K' (misal  i^',j^' dan k^' ). Vektor-vektor basis i^',j^' dan k^' adalah vektor-vektor
yang ikut berputar bersama sistem  K' dengan kecepatan sudut
r
 terhadap sistem K,
sehingga identik dengan persamaan (2) :
d
$
i'  / dt =
r
  ×
$
i'
d
$
j' / dt =
r
   ×
$
j'
d
$
k' / dt =
r
 ×
$
k'Kristal no.9/Desember/1993                                                       5
Maka kita dapat menghitung :
dr' / dt = d/dt(x'
$
i'+ y'
$
j' + z'
$
k' )
= [
'
$
'
'
$
'
'
$
' ] '
dx
dt
i
dy
dt
j
dz
dt
+ + k + ´ r
r
= v' +
r
´ r' (4)
dan jika kita substitusikan hasil ini ke dalam persamaan(3) barulah kita peroleh
persamaan(3) barulah kita peroleh persamaan transformasi untuk kecepatan di kedua
sistem itu :
v = v' +
r
´ r' (5)
Persamaan (5) mudah sekali dipahami, setiap benda di sistem  K' tentu saja juga
terbawa berputar dengan kecepatan putar
r
 terhadap K, sehingga kecepatan terhadap K
merupakan jumlahan kecepatannya terhadap K' dengan kecepatan hasil putarannya sendiri
mengikuti sistem K' terhadap sistem K. Situasi menjadi lebih rumit jika kita ingin mencari
vektor percepatannya. Untuk itu, mari kita turunkan persamaan (5) ini terhadap waktu ;
a = dv' / dt +
r
´ (dr/dt) (6)
Sekali lagi dv' / dt bukanlah percepatan yang terlihat oleh sistem  K', dengan cara yang
analog dengan penurunan persamaan (4) kita dapatkan :
dv' / dt = a' +
r
´ v' (7)
a adalah vektor percepatan yang terlihat oleh  K' karena menggunakan vektor basisnya
sendiri. Dengan melakukan substitusi persamaan (5) dan (7) ke dalam persamaan (6)
terjadilah persamaan transformasi percepatannya :
a =  a' + 2
r
´ v' +
r
´ (
r
´ r) (8)
Suku ketiga di ruas kanan tidak terlalu sulit diartikan. Suku ini adalah percepatan
sentripetal yang diperlukan benda untuk mengikuti sistem K' berputar terhadap sumbu Z
di dalam sistem  K. Lihat arahnya yang menuju pusat putaran di sumbu  Z. Suku yang
kedua adalah fenomena baru bagi kita, ia hadir hanya jika benda melakukan gerakan di
dalam sistem  K' (kecepatan  v' ada). Percepatan ini disebut percepatan Coriolis, efeknya
tentu saja membelokkan arah kecepatan  v' karena arahnya yang tegak lurus terhadap
kecepatan itu (sifat cross product).
Persamaan (8) dapat kita balik untuk pengamatan orang-orang yang berada di
sistem K', yaitu seperti kita semua yang berada di permukaan bumi.
a' = a - 2
r
´ v' -
r
´ (
r
´ r) (9)Kristal no.9/Desember/1993                                                       6
Efek sentrifugal
Untuk benda-benda yang tidak bergerak di permukaan bumi kita dapati v' = 0 dan
r = R. Percepatan yang dialami hanyalah percepatan gravitasi g yang arahnya menuju
pusat bumi (menurut K, sehingga a = g). Percepatan yang dirasakan oleh benda adalah a'
yang biasanya kemudian disebut percepatan gravitasi efektif  ge. Arah  ge inilah yang
menentukan arah vertikal di tempat itu, arah yang akan diambil oleh unting-unting.
Permukaan air di tempat itu akan mengambil arah yang tegak lurus dengan arah ge, disebut
arah horisontal.
ge = g -
r
´ (
r
´ R) (10)
Gambar 5. Efek sentrifugal
Jadi arah vertikal yang ditunjukkan oleh ge sedikit melenceng ke selatan di belahan
bumi sebelah utara dan sedikit melenceng ke utara di daerah belahan selatan bumi. Di
khatulistiwa arah vertikal tetap menuju ke pusat bumi, tetapi besarnya lebih kecil daripada
nilai percepatan gravitasi yang sebenarnya. Efek yang diberikan oleh suku kedua pada
persamaan (10) disebut efek sentrifugal, karena arahnya yang radial keluar dari pusat
putaran di sumbu Z. Penyimpangan arah vertikal terhadap arah radial bumi inilah yang
menyebabkan bentuk bumi menyimpang dari bentuk bola, bentuknya menggembung di
daerah khatulistiwa dan pepat di kedua kutubnya.
Percepatan gravitasi yang terukur di khatulistiwa adalah 9,78 m/s
2
, ini merupakan
besar ge. Berapa besar percepatan gravitasi yang sesungguhnya dapat kita peroleh setelah
kita menghitung besar efek sentrifugal lebih dulu.
½
r
´ (
r
´ R) ½=
r
2
R = 0,0337 m/s
2
Ternyata efek sentrifugal ini cukup kecil yaitu sekitar 0,34 % dari harga percepatan
gravitasi yang sesungguhnya. Besar percepatan gravitasi di khatulistiwa dengan demikian
adalah 9,814 m/s
2
.
Makin  ke arah kutub efek sentrifugal ini besarnya makin kecil, karena bekerjanya
faktor cos  . Akibatnya percepatan gravitasi yang terukur bervariasi dari khatulistiwa ke
daerah kutub bumi seperti yang tampak pada tabel berikut. Faktor lain yang ikut
menentukan variasi ini adalah ruji bumi semakin kecil di daerah kutub akibat bentuknya
yang pepat.Kristal no.9/Desember/1993                                                       7
Tabel percepatan gravitasi efektif
  Lokasi l(lintang) ge [m/s
2
]
Khatulistiwa 0° 9,780
Panama 9°   U 9,782
Honolulu 21°  U 9,790
Washington 39°  U 9,801
Paris       49°  U 9,809
Greenwich 51°  U 9,812
Reykjavik 64°  U 9,823
Kutub utara 90°  U 9,832
Jakarta 6 °   S 9,782
Melbourne 38°  S 9,800
Efek  Coriolis
Jika benda melakukan gerakan di sistem K' (permukaan bumi), percepatan Coriolis
akan ikut berbicara karena adanya vektor kecepatan  v'. Arah percepatan ini sudah kita
ketahui selalu tegak lurus terhadap arah kecepatan benda di sistem K', sehingga arahnya
tergantung pada arah kecepatan  v'. Kita tinjau misalnya gerak benda jatuh bebas. Pada
awal geraknya arah kecepatan  v' adalah vertikal ke bawah. Jika kejadiannya itu di
Surabaya yang terletak pada lintang 7° LS, gambar 6 akan menunjukkan pada kita arah
percepatan Coriolis yang terjadi.
Percepatan ini akan menyebabkan lintasan benda menyimpang dari arah vertikal.
Dapat diduga bahwa simpangan yang terjadi cukup kecil, kecuali kalau laju gerak
bendanya besar sekali, sehingga arah kecepatannya setiap saat dapat didekati dengan arah
vertikal. Untuknya mudahnya gesekan udara kita abaikan dan arah vertikal kita impitkan
dengan arah radial, efek sentrifugalnya juga kita abaikan. Dari gambar 6 untuk tempat di
LS :
r
  =  -
r
 cos
$
i'- sin
$
k'
v'  =  -g.t
$
k ¢
-2
r
´ v' = 2 .g.t cos l
$
j'
Gambar 6. Percepatan Coriolis pada benda jatuhKristal no.9/Desember/1993                                                       8
Ternyata percepatan ini mengambil arah timur (sumbu Y'). Akibatnya benda yang
jatuh bebas ini akan menyimpang dari lintasan vertikalnya ke arah timur. Kenyataan ini
juga berlaku untuk benda jatuh bebas di belahan bumi sebelah utara. Mari kita hitung
berapa kira-kira penyimpangan ke arah timur yang terjadi untuk benda yang dijatuhkan
dari ketinggian 100 meter dari atas tanah. Oleh karena sumbu Y' sejajar dengan arah
timur, maka persamaan skalar percepatannya sepanjang sumbu Y' :
d
2
y' /dt
2
 =  2 g.t cos
y' =
1
3
3
.g.t cosl
Jika nilai-nilai g dan l di Surabaya 9,78 m/s2 dan 7° , penyimpangan ke arah timur
yang terjadi setelah benda jatuh bebas 100 meter adalah sebesar y' = 2,18 cm.
Penyimpangan ini terlalu kecil untuk diamati, tetapi akan cukup besar jika sudah
menyangkut peluncuran rudal antar benua.
Pesawat udara pun tidak lepas dari pengaruh efek Coriolis ini. Misalnya sebuah
pesawat supersonik yang terbang dengan kecepatan 2,5 kali kecepatan suara ke arah timur
di atas daerah khatulistiwa, gaya angkat aerodinamik yang diperlukannya tidak sebesar
gaya angkatnya bila saja bumi tidak berotasi.
Setelah dikalikan dengan massa pesawat (m), gabungan persamaan (9)
menghasilkan persamaan gaya :
F = F' + 2m.
r
´ v' + m.
r
´ (
r
´ r) (12)
Gaya sentripetal yang diperlukan pesawat untuk memutari pusat bumi di K' adalah
F', sedangkan gaya sentripetal di koordinat  K adalah jumlahan gaya beratnya  (m.g)
dengan gaya angkat aerodinamik (f).
Gambar 7.  Efek Coriolis pada pesawat udara
Jika u$
r
 adalah vektor radial di K, maka persamaan gaya itu menjadi :
(-m.g + f) u$
r = (-mv'
2
/r) u$
r
-2m.W. v'u$
r
-m. W
2
.r u$
r
    f   = m(ge  - v'
2
 /r - 2W.v')
Jadi dengan laju pesawat  2,5 kali kecepatan suara (v' = 875 m/s), gaya angkat
aerodinamiknya terhitung berkurang sebesar 1,3 % akibat efek Coriolis. Tiap kgf
(kilogram gaya) berat pesawat membutuhkan gaya angkat sebesar 975 gf (gram gaya),Kristal no.9/Desember/1993                                                       9
separo pengurangan ini adalah akibat perjalanannya sendiri mengitari pusat bumi. Anda
dapat memeriksanya sendiri, bahwa efek Coriolis ini akan menambah gaya angkat yang
diperlukan jika pesawat itu terbang ke arah barat. Terbang ke arah barat ternyata
memerlukan gaya angkat aerodinamik yang lebih besar daripada terbang ke arah timur.
Salah satu cara untuk mendemonstrasikan adanya percepatan Coriolis adalah
dengan ayunan bandul yang dapat berputar terhadap sumbu vertikalnya. Demonstrasi ini
pertama kali dilakukan oleh fisikawan Perancis Jean Leon Foucault pada tahun 1851 di
Paris. Ia mendapati bahwa bidang ayun bandul ternyata berpresesi terhadap sumbu
vertikalnya dengan perioda sekitar 32 jam. Arah presesi bidang ayun itu searah dengan
jarum jam. Kejadian ini dijelaskannya sebagai berikut. Di koordinat K' gaya yang bekerja
dapat diperoleh dari persamaan (12) :
F' = (mg + T) - 2m.
r
´ v'  - m
r
´ (
r
´ r)
    =  mge + T - 2m.
r
´ v' (13)
T adalah gaya tegangan tali bandul itu. Tampak bahwa suku terakhir di ruas kanan
adalah gaya Coriolis yang tidak sebidang dengan dua gaya di depannya, gaya berat dan
gaya tegangan tali berada pada bidang vertikal (sebagai bidang ayunnya). Dari eksperimen
diketahui bahwa bidang ayun ternyata berpresesi dengan laju sudut  terhadap permukaan
bumi, maka kita coba menganalisa gerak ayunan ini dari sebuah sistem koordinat baru
yang ikut berpresesi bersama bidang ayun. Sebut saja koordinat baru ini K", di sini bandul
akan mengayun pada sebuah bidang yang tak berputar, semua gaya yang bekerja pada
bandul berada sebidang yakni pada bidang ayunannya.
Gambar 8.  Bandul Foucault
Transformasi gaya antara koordinat  K" dan  K' bentuknya tentu saja sama dengan
transformasi antara K' dan K, yaitu persamaan (12) :
F" = F' - 2m.
r r r
w´ v"-m.w´ (w´ r' ) (14)
Hubungan kecepatan bandul di  K" (v") dengan kecepatannya di K' (v') analog dengan
persamaan (4) :
v" = v' -
r
w´ r¢Kristal no.9/Desember/1993                                                     10
sehingga substitusinya bersama-sama dengan persamaan (13) ke dalam persamaan (14)
menghasilkan :
F" = (m.ge + T) - 2m(
r
w +
r
) ´ v' + m.
r
w´ (
r
w ´ r')
Di antara gaya-gaya di ruas kanan hanya suku Coriolis saja yang bisa tidak terletak
pada bidang ayun, padahal di K" semua gaya harus berada di bidang ayunnya. Maka perlu
diberikan syarat agar suku Coriolis itu juga terletak pada bidang ayun. Oleh karena ayunan
dilakukan dengan amplitudo yang kecil, kecepatan bandul  v' setiap saat hampir selalu
horisontal, sehingga jika vektor (
r
w +
r
) kita buat horisontal juga maka hasil crossproductnya dengan v' pasti memiliki arah vertikal yang berarti selalu terletak pada bidang
ayun. Mengingat
r
w arahnya vertikal, agar (
r
w +
r
 ) horisontal syaratnya adalah :
(
r
w +
r
).
r
w = 0
w = -W cos q (15)
Pada gambar 8 tampak sudut  q adalah sudut antara arah vertikal dengan sumbu
putar bumi. Tampak pula bahwa sudut q ini lancip (q = 90° - l) di belahan bumi sebelah
utara dan tumpul di belahan selatan (q = 90° + l). Artinya w positif (presesi berlawanan
dengan arah jarum jam) di belahan selatan dan negatif (presesi searah dengan jarum jam) di
belahan utara. Dengan mengambil posisi kota Paris 49° LU kita mendapatkan periode
presesinya 31,8 jam. Selisih sedikit terhadap hasil eksperimen adalah akibat anggapan kita
bahwa v' selalu mengambil arah horisontal. Jika bandul Foucault ini kita ayunkan di
Surabaya, kita akan mendapatkan presesi bidang ayun berlawanan dengan arah jarum jam
dengan periode sekitar 197 jam.
Efek Coriolis tampak paling jelas jika kita mengamati pola aliran arus laut dan arah
angin pasat sepanjang tahun. Pada semester Maret-September matahari berada di belahan
utara mengakibatkan atmosfir di belahan selatan mempunyaikelebihan tekanan. Udara dari
belahan selatan akan bergerak menyeberangi khatulistiwa ke belahan utara. Gerakan massa
udara ke utara ini akan dibelokkan arahnya oleh percepatan Coriolis. Kita lihat dulu di
belahan selatan (gambar 9a), percepatan Coriolis yang diderita udara arahnya ke barat
sehingga angin akan berbelok ke barat laut. Angin ini adalah angin tenggara pada musim
kemarau di pulau Jawa. setelah menyeberangi khatulistiwa percepatan Coriolis berbalik ke
arah timur, sehingga angin berbelok ke arah timur laut (gambar 9b).
Gambar 9.  Angin pasat Maret-SeptemberKristal no.9/Desember/1993                                                     11
Pada semester September-Maret yang terjadi adalah sebaliknya. Angin ke selatan
terkena percepatan Coriolis ke barat di belahan utara dan ke timur di belahan selatan.
Anda periksa sendiri arah-arahnya. Angin ini adalah angin barat laut pada musim
penghujan di pulau Jawa. Secara ringkas efek Coriolis menyebabkan gerakan angin akan
menyimpang ke kiri di belahan selatan dan menyimpang ke kanan di belahan utara. Hal ini
dapat mengakibatkan berputarnya gerakan udara searah jarum jam di belahan utara dan
berlawanan dengan arah jarum jam di belahan selatan, angin yang berputar ini bisa disebut
angin siklon.
Gambar 10. Angin siklon
Giroskop
Sebuah alat yang dapat kita pakai untuk memperlihatkan rotasi bumi adalah untuk
memperlihatkan rotasi bumi adalah alat yang disebut giriskop, seperti yang tampak pada
gambar 11. Alat ini memiliki sebuah piringan yang diputar dengan cepat terhadap
porosnya yang sejajar sumbu X, poros ini dapat berputar bebas baik terhadap sumbu  Y
maupun terhadap sumbu Z. Putaran piringan memberikan momentum anguler yang
vektornya (L) sejajar dengan sumbu X.
Rotasi bebas terhadap sumbu Y dan Z mengakibatkan sistem giroskop ini imun
terhadap momen gaya dari luar. Menurut hukum Newton kedua untuk rotasi, tanpa
hadirnya momen gaya luar, momentum angulernya bersifat konstan. Artinya orientasi
sumbu putar piringan, dalam hal ini arah sumbu X akan selau tetap di dalam ruang.
Gambar 11. Giroskop
Kita tinjau sebuah giroskop yang diletakkan di khatulistiwa dengan poros piringan
sejajar dengan arah timur-barat, misalnya putaran piringan vektor L yang arahnya ke
timur. seiring dengan berotasinya bumi dari timur ke barat, vektor  L yang konstan iniKristal no.9/Desember/1993                                                     12
tampak ikut berputar, setelah enam jam ia akan berada pada arah vertikal ke atas, enam
jam berikutnya ia akan menunjuk arah horisontal ke barat. Demikian seterusnya sampai ia
kembali menunjuk arah timur setelah 24 jam.
Gambar 12. Giroskop dan rotasi bumi
Watak giroskop yang demikian kemudian memberikan ide, bahwa rotasi bumi
dapat kita manfaaatkan untuk menentukan arah utara seperti halnya kompas biasa.
Keunggulan kompas giroskop adalah bahwa ia tidak tergantung pada medan magnet bumi,
anomali medan magnet lokal dapat mengacaukan arah yang ditunjukkan kompas biasa.
Peristiwa-peristiwa kacaunya navigasi di segitiga Bermuda adalah karena adanya medan
magnet lokal yang amat kuat sehingga kompas biasa tidak lagi mengikuti arah medan
magnet bumi.
Kompas giroskop adalah giroskop yang poros piringannya dijaga horisontal,
misalnya dengan mengunci titik-titik A dan B sehingga poros giroskop tidak lagi dapat
berputar terhadap sumbu Y. Akibatnya pada saat dibawa bumi berputar, kejadiannya tidak
sama dengan gambar 12 di atas, tetapi seperti gambar 13 di bawah.
Gambar 13.  Kompas giroskop
Sekarang vektor L dipaksa tetap horisontal ke timur oleh rotasi bumi, dengan kata
lain rotasi bumi memberikan momen gaya kepada giroskop. Arah vektor momen gaya ini
(
r
t ) ke utara, karena putaran yang disebabkan berlawanan dengan arah jarum jam dilihat
dari kutub utara. Andaikata titik A dan B tidak dikunci poros piringan akan tampakKristal no.9/Desember/1993                                                     13
berputar searah jarun jam dilihat dari utara (gambar 12). Adanya momen gaya yang tidak
searah dengan vektor  L ini mengakibatkan  L akan berputar terhadap sumbu vertikal
menyejajarkan diri dengan momen gaya tersebut, sehingga akhirnya poros piringan
giroskop itu akan selalu menghadap ke arah utara. Kompas giroskop yang lebih handal ini
kini banyak dipakai sebagai alat navigasi baik di bidang pelayaran maupun penerbangan.
Semua efek rotasi bumi yang kita uraikan di atas berada di bawah satu asumsi,
yaitu bahwa sistem K yang melekat pada pusat bumi berada dalam keadaan tidak bergerak.
Padahal kita tahu persis bahwa pusat bumi juga berputar terhadap matahari, dengan laju
yang tidak main-main, yaitu sekitar 30 km/detik (lebih dari 80 kali kecepatan suara) !
Tetapi andaikan kita mengambil suatu sistem yang melekat di matahari sebagai acuan, kita
juga terbentur pada kenyataan bahwa matahari pun berputar terhadap pusat galaksi
Bimasakti. Ruji putarnya mencapai 3 x 10
20
 meter atau sekitar 30 ribu tahun cahaya,
sedangkan laju matahari mengitari pusat galaksi menurut kajian spektral (pergeseran
Doppler) besarnya fantastis : 300 km per detik, atau seperseribu laju cahaya di ruang
hampa ! Demikian pula galaksi kita itu, tampaknya ia berputar juga bersama galaksigalaksi lain terhadap suatu pusat yang belum kitaketahui. Dapat dibayangkan betapa
rumitnya mekanika yang kita pelajari jika semua gerak putar itu diperhitungkan, sedangkan
sistem yang tak bergerak yang dapat kita pakai sebagai acuan sejati mungkin tidak pernah
ad

rotasi bumi


Rotasi Bumi



Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Gerak ini dapat dimisalkan ketika seseorang naik komedi putar yang sedang melaju, jika orang itu melihat kearah luar maka orang-orang diluar pagar, tiang listrik, loket dan lain-lain disekitar komedi putar akan tampak seolah-olah ber gerak mendekat kemudian menjauh terhadap pengamat yang ada di atas komedi putar. Demikian pula halnya dengan gerak rotasi bumi.

Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan bergerak dari timur ke barat. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik atau satu hari.

Rotasi dan Revolusi bumi. Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari menurut lintasan (orbit) tertentu, sedang rotasi bumi merupakan gerakan melingkar bumi pada porosnya selama mengelilingi matahari

Akibat rotasi bumi adalah:
  • Peredaran semu harian benda – benda langit.
Benda-benda langit terlihat setiap hari (terutama malam hari) seolah-olah melintas dari timur ke barat. Pergerakan ini selanjutnya disebut pergerakan semu harian benda langit. Pergerakan ini bukan disebab kan oleh gerakan benda-benda langit terhadap bumi tetapi disebabkan adanya rotasi bumi pada porosnya.
  • Peristiwa siang dan malam.
Rotasi bumi meyebabkan bagianbagian bumi yang berhadapan secara langsung dengan matahari akan mendapat sinar, sedang bagian sebaliknya tidak mendapat sinar. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari akan terjadi siang, sedang bagian yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami malam. Perubahan siang dan malam berlangsung secara perlahan sehingga daerah-daerah yang berada pada posisi lebih timur dari daerah lain akan mengalami siang lebih dahulu.
  • Perbedaan waktu
Garis Bujur adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan waktu waktu di permukaan bumi dan di dasarkan pada kota Greenwich di Inggris. Kota Greenwich ditetapkan sebagai acuan dengan garis bujur 0o. Daerah disebelah timur Greenwich
ditetapkan sebagai bujur timur, sedang daerah disebelah baratnya bujur barat. Selanjutnya daerah barat dan timur masing-masing dibagi menjadi 180 garis dan tiap garis bernilai 1o.
Pembagian waktu Internasional (Alam semesta dan Cuaca : 14)
  •  Pembelokan arus laut
Arus laut pada umumnya di sebabkan oleh angin yang bertiup dipermukaannya.
Seperti halnya arah angin, arah arus laut juga disimpangkan oleh adanya rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampi di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan

* Pembelokan arah angin

Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun
demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradient tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap
bumi.
  • Perbedaan percepatan gravitasi bumi
Benda yang berputar/berrotasi akan menyebabkan terjadinya gaya sentripetal. Semakin besar jari-jari rotasi akan semakin besar juga gaya sentripetal yang timbul

Menurut ilmu pengetahuan, matahari merupakan benda langit yang dapat menghasilkan energi cahaya dan energi panas sendiri, sedangkan bulan merupakan satelit bumi yang tidak menghasilkan energi cahaya maupun energi panas tetapi hanya memantulkan energi cahaya dan energi panas yang dihasilkan matahari. Bumi ber-rotasi dan ber-revolusi terhadap matahari sedangkan bulan ber-rotasi dan ber-revolusi terhadap bumi.

bulan sebagai satelit bumi



 
Materi Pokok » » »
Gerak Edar Bumi dan Bulan
Bulan Sebagai Satelit Bumi
Bulan Sebagai Satelit Bumi
Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari . Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari.waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.

Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi
  1. Bentuk Dan Ukuran Bulan
    Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m3. massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.



    Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
    1. Di bulan tidak ada kehidupan. 
    2. Permukaan di bulan sangat kasar ( berlubang ) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada yang menahan. 
    3. Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium tempat perambatan suara. 
    4. Langit bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya matahari yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna biru
  2. Fase Bulan


    Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan di lihat dari bumi. Fase-fase bulan tersebut adalah fase bulan baru, kuartir pertama, bulan purnama,kuartir ketiga, kuartir keempat.

    Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak, kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/komariah). Berikut adalah fase-fase bulan :
    1. Fase Bulan Baru
      Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi 
    2. Kuatrir Pertama 7 3/8 hari
      Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan sabit. 
    3. Bulan Purnama 14 3/4 hari
      Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah . Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh 
    4. Kuartir Ketiga 22 1/8 hari
      Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit. 
    5. Kuartir ke empat 28 1/2 hari
      Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah
  3. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
    Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis. Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :
    1. Bayangan Umbra atau bayangan inti
      Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya kira-kira 1.376.000 km. 
    2. Daerah bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra

lapisan lapisan matahari


lapisan-lapisan matahari

Matahari tersusun oleh beberapa lapisan, yaitu inti, fotosfer, kromosfer, dan korona. Setiap lapisan pada Matahari memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
a.   Inti
Inti merupakan bagian paling dalam pada Matahari. Inti Matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajatCelcius (27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, inti Matahari ukurannya seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan volumenya dari total volume matahari dengan kepadatan sekitar 150 g/cm3.
b.   Fotosfer
Fotosfer merupakan lapisan matahari yang dapat dilihat dari Bumi. Cahaya Fotosfer sangat terang yang dapat mengalahkan lapisan paling luar matahari, yaitu korona. Oleh karena itu, sinar dari korona tidak terlihat oleh mata. Lapisan gas merah yang cemerlang di sekeliling fotosfer dinamakan kromosfer.
c.   Kromosfer
Kromosfer merupakan lapisan tipis pada atmosfer matahari. Lapisan kromosfer terletak di atas fotosferdengan kedalaman sekitar 2.000 kilometer. Suhu kromosfer sekitar 4.500 Kelvin. Nama kromosfer berasal dari fakta bahwa kromosfer memiliki warna kemerahan. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.
d.   Korona
Korona merupakan bagian terluar dari atmosfer matahari. Ciri-ciri korona adalah memiliki massa jenisrendah dan temperaturnya tinggi  yang mampu mencapai 2 x 106 K. Tebal lapisan korona Matahari mencapai 2,5 x 106 km.

cara menghilangkan magnet


MENGHILANGKAN MAGNETISASI (DEGAUSSING) CRT


Beberapa waktu yang lalu di sebuah FORUM DISCUSSE ELEKTRONIK Banyak teman-teman yang mendiskusikan tentang GAMBAR PELANGI di televisi berwarna.

Terjadi perbincangan yang seru dan hangat sekali, karna forum tsb.begitu familiar dan sangat terjaga betul pertemanan/persaudaraan yang di jalin antar sesama pekerja elektronika.khusus nya montir/teknisi televisi.

Ada member yang bertanya " bagaimana caranya menghilangkan pelangi di tv yang terlanjur kena medan magnet".

banyak sekali masukan-masukan atau solusi yang di berikan oleh rekan-rekan teknisi yang yang kebetulan manjadi member di forum tsb.

Salah satu nya sang moderator yang menyaran kan bikin sendiri alat degausser  yang memang sangat simpel cara merakit/pembuatan nya.

Baiklah,menganai GAMBAR PELANGI di tv,saya akan ulas tentang degaussingsebatas pengetahuan saya dan hanya sekedar untuk menambah atau berbagi pengetahuan.

Bila ada yang salah mudah-mudahan pembaca sudi kiranya untuk memberikan koreksinya.

degaussing artinya adalah  "menghilangkan magnetisasi".

Nama itu berasal dari satuan gauss, yang mengukur kerapatan fluks.Tujuan degaussing adalah menghilangkan fluks magnetik dari logam-logam yang telah termagnetisasi.

Dalam pesawat televisi berwarna,chasis baja dan penopang nya,yaitu kerangka bagian-bagian dalam nya. Semuanya terpengaruhi oleh magnetisasi yang terinduksi.Medan-medan magnet lokal ini dapat mempengaruhi lintasan elektron didalam tabung gambar, yang menyebabkan kesalahan dalam pendaratan berkas dan mengakibatkan pencemaran kemurnian warna.

Oleh karna itu,mainan anak-anak ,aktive speaker atau alat-alat lain yang mengandung magnet sebaik nya di jauhkan dari pesawat televisi berwarna tsb.

Dalam tabung berwarna magnetisasi sangat mempengaruhi kemurnian warna dan konvergensi (pengumpulan) untuk ketiga berkas elektron.

Di dalam pesawat televisi berwarna ada semacam kumparan degaussing yang dipasang di dalam penopang tabung bagian atas,dan di pada sisi-sisi layar.

Suatu arus kuat bolak balik akan melalui kumparan ini pada saat televisi di hidupkan,kemudian arus berkurang dengan cepat sampai suatu nilai yang dapat di abaikan dalam waktu kurang dari satu detik.

Pengontrolan arus degaussing dapat dilakukan dengan tahanan khusus yang bergantung pada temperatur yang di sebut posistor yang terletak secara seri dengan kumparan-kumparan degaussing.

Untuk menghilang kan gambar pelangi di tv yang sudah terlanjur terkena medan magnet,bisa di lakukan secara manual.

yaitu dengan membuat peralatan degausser sendiri.bisa dengan degaussing bekas tv berwarna yang sudah tidak terpakai lagi.

kumparan degaussing (bekas tv ) yang sudah kita beri arus bolak balik dekatkan pada layar tv gerakkan secara perlahan-lahan sejajar dengan layar,dengan ujung,dan dengan sisi-sisi kabinet TV.lakukan beberapa kali meliputi seluruh bidang permukaan.Selanjutkan untuk menurunkan medan perlahan-lahan ke nol,tariklah kumparan dari pesawat tsb.sejauh kabel catu daya yang mencapainya.taruhlah kumparan secara mendatar pada lantai,dan kemudian putus kan daya.

Daya tidak boleh diputus kan selagi kumparan di dekat tabung tv.

Arus nya mungkin terpotong pada atau di dekat nilai puncak nya.Maka suatu medan magnet yang kuat akan di indusir di dalam kerangka-kerangka penopang tabung oleh penurunan arus yang tajam.,yang terbalik dengan yang kita inginkan.

Degaussing melakukan lebih daripada menghilangkan medan magnet yang terinduksi sebelumnya.Juga membentuk suatu medan magnet lokal yang secara parsial menghilangkan efek medan magnet.

Oleh karna alasan ini,magnetisasi pesawat TV seharus nya di lakukan selagi menghadap ke arah yang sama seperti yang di gunakan pada waktu menonton yang sesungguh nya.Jika tidak,medan yang ada di dalam nya akan menjadi gangguan jika pesawat penerima di putar 90 derajat setelah magnetisasi nya di hilangkan.