tag:blogger.com,1999:blog-65520258931770771212024-03-04T22:53:40.824-08:00ilmu pengetahuan alamilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.comBlogger70125tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-58626100365999242052012-04-11T01:30:00.002-07:002012-04-11T01:30:24.274-07:00kaidah tangan kanan<br />
<h2 style="background-color: white; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; clear: both; color: #515151; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Arial, sans-serif; font-size: 2em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Kaidah Tangan Kanan</h2>
<small class="date" style="background-color: white; border-left-color: silver; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; color: silver; float: right; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Arial, sans-serif; font-size: 0.8em; line-height: 2.3em; margin-bottom: 5px; margin-left: 10px; margin-right: 0px; margin-top: 1.5em; padding-left: 5px; position: relative; right: 0px; text-align: center;"><span class="date_day" style="display: block; font-size: 3em; text-align: right;">29</span><span class="date_month" style="display: block; font-size: 3em; font-weight: bold; text-align: right;">03</span><span class="date_year" style="display: block; font-size: 1.4em; line-height: 0.9em;">2009</span></small><div class="entry" style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Sebenernya niat penulisan posting ini untuk membanu teman – teman yang akan menghadapi ujian praktek fisika. Kita dibagi kedalam dua kelompok. Karena saya adalah kelompok B, maka saya posting yang B duluan .. Enjoy ..</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong>Arus Listrik Menimbulkan Medan Magnet</strong><br />Medan magnet adalah ruang disekitar magnet dimana tempat benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Hans Christian Oersted (1777-1851 orang Denmark) merupakan orang pertama yang menemukan adanya medan magnet disekitar arus listrik.<br /><span id="more-104"></span><br />Gambar di bawah tampak jarum kompas diletakkan di bawah kawat penghantar.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<img alt="Oersted" class="alignnone size-full wp-image-46" height="211" src="http://1.1.1.3/bmi/soal.yavenu.info/wp-content/uploads/2008/07/oersted.gif" title="oersted" width="250" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Saat saklar terbuka, pada kawat tidak ada arus listrik yang mengalir dan jarum kompas pada posisi sejajar dengan kawat. Apabila saklar ditutup sehingga arus mengalir pada kawat penghantar, maka jarum kompas menyimpang. Simpangan jarum kompas tergantung arah arus pada kawat dan letaknya.<br />Dari percobaan yang pernah dilakukan, Oersted menyimpulkan bahwa “disekitar penghantar berarus listrik timbul medan magnet”.<br /><strong><br />Bentuk Medan Magnet Disekitar Penghantar Lurus Berarus</strong><br />Untuk mengamati bentuk medan magnet di sekitar penghantar lurus, lewatkan penghantar itu pada sehelai karton yang disekitarnya ditaburi serbuk besi. Apabila kertas diketuk, ternyata serbuk besi akan membentuk pola lingkaran sepusat dengan penghantar itu sebagai pusatnya. Hal ini menunjukkan bahwa medan magnet disekitar penghantar lurus berarus listrik berbentuk lingkaran sepusat dengan penghantar itu sebagai pusatnya. Arah medan magnet di sekitar penghantar lurus berarus listrik dapat dilihat pada gambar di bawah.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<img alt="" class="alignnone size-full wp-image-48" height="144" src="http://1.1.1.4/bmi/soal.yavenu.info/wp-content/uploads/2008/07/lurus1.gif" title="lurus1" width="175" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Untuk menentukan arah medan magnet disekitar penghantar berarus digunakan :<br />Kaidah tangan kanan, dengan ketentuan :<br />- ) arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik.<br />- ) arah lipatan jari yang lain menunjukkan arah medan magnet</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Kaidah sekrup putar kanan, dengan ketentuan :<br />- ) arah putaran sekrup menunjukkan arah medan magnet.<br />- ) arah maju/mundurnya sekrup menunjukkan arah arus listrik</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong>Bentuk Medan Magnet Disekitar Penghantar Lingkaran Berarus</strong><br />Apabila kawat dilengkungkan seperti gambar di samping pola medan magnetnya dapat dilihat pada gambar. Kaidah tangan juga berlaku pada kawat melengkung.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<img alt="" class="alignnone size-full wp-image-49" height="128" src="http://1.1.1.5/bmi/soal.yavenu.info/wp-content/uploads/2008/07/melengkung.gif" title="melengkung" width="300" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong>Bentuk Medan Magnet Disekitar Solenoida Berarus</strong><br />Bila suatu kumparan diberi arus listrik, setiap bagian kumparan ini menimbulkan medan magnet disekitarnya. Medan magnet yang timbul merupakan gabungan medan magnet dari tiap bagian itu. Garis-garis medan magnet didalam selenoida (kumparan) saling sejajar satu dengan lainnya, yang dinamakan medan magnet homogen. Untuk menentukan arah medan magnet dalam selenoida digunakan aturan tangan kanan seperti pada penghantar melingkar.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong>Gaya Magnetik (Gaya Lorentz)</strong><br />Pada rangkaian di samping, apabila saklar ditutup maka arus listrik mengalir dari A ke B. Pada saat itu alumunium foil akan melengkung ke atas. Kemudian bila kutub sumber dibalik (arus mengalir dari B ke A), ternyata alumunium foil melengkung ke bawah. Yang menyebabkan alumunium foil melengkung ke atas atau ke bawah tidak lain adalah suatu gaya yang dikenal sebagai gaya magnetik (gaya Lorentz). Jadi arus listrik yang berada di dalam medan magnet mengalami gaya magnetik. Arah gaya magnetik ini tergantung pada arah arus dan arah medan magnet.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<img alt="Gaya Lorenzt" class="alignnone size-full wp-image-45" height="144" src="http://1.1.1.2/bmi/soal.yavenu.info/wp-content/uploads/2008/07/lorentz.gif" title="lorentz" width="300" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Untuk menentukan arah gaya magnetik (gaya Lorentz) digunakan aturan tangan kanan sebagai berikut:<br />- ) arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik ( i )<br />- ) arah jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet ( B )<br />- ) dorongan telapak tangan menunjukkan arah gaya Lorentz (F )</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Besar gaya magnetik (gaya Lorentz) dipengaruhi :<br />a. besar kuat arus listruk ( i )<br />b. besar medan magnet ( B )<br />c. panjang kawat ( l )<br />d. sudut antara arah arus dan arah medan magnet</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Perlu diketahui bahwa gaya magnetik merupakan reaksi dari gaya Biot Savart, yaitu gaya yang menggerakkan kutub magnet karena pengaruh arus listrik.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong>Penerapan Gaya Magnetik Pada Motor Listrik dan Meter Listrik</strong><br />Motor listrik dan meter listrik bekerja dengan prinsip mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan memanfaatkan timbulnya gaya magnetik. Gerak yang dimaksudkan disini adalah gerak rotasi. Dalam mekanika, gerak rotasi dipengaruhi oleh koppel, yaitu pasangan dua gaya sejajar tetapi berlawanan arah.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong><em>Motor Listrik</em></strong><br />Motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik dapat dijumpai pada mobil-mobilan, VCD player, mixer dan masih banyak lagi pada peralatan rumah tangga. Bagian utama dari motor listrik adalah kumparan dan magnet. Pada dasarnya sumbu motor listrik dilengkapi dengan kumparan penghantar yang dialiri arus listrik. Jendela dari kumparan diterobos garis-garis medan listrik seperti gambar di bawah.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<img alt="" class="alignnone size-full wp-image-43" height="181" src="http://1.1.1.1/bmi/soal.yavenu.info/wp-content/uploads/2008/07/motor.gif" title="motor" width="200" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Pada saat kumparan dialiri arus, QR mendapat gaya Lorentz ( F l ) keatas, sedangkan kumparan PS mendapat gaya Lorentz kebawah. Karena kedua gaya ini membentuk koppel, maka kumparan akan berotasi.<br />Perlu diketahui bahwa kedudukan antara arus listrik pada QR maupun PS terhadap medan magnet selalu tegak lurus. Sedangkan pada RS dan QP selalu membentuk gaya sama besar, berlawanan arah dan resultannya selalu segaris dengan sumbu putar, sehingga saling meniadakan.<br />Jika motor listrik memakai arus searah (DC), maka agar motor selalu menghasilkan arah putaran yang tetap, arah arus harus disesuaikan. Dalam hal ini saat kedudukan kumparan akan menghasilkan arah putaran berlawanan dengan semula, maka arus listriknya harus dibalik. Untuk keperluan ini, pada motor listrik dilengkapi dengan cincin belah (komutator). Untuk menghasilkan putaran yang lebih kuat, maka diperlukan jumlah lilitan kumparan yang lebih banyak dan medan magnet yang lebih kuat.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<strong><em>Meter Listrik (Galvanometer)</em></strong><br />Meter listrik juga mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Meter listrik dapat dijumpai pada peralatan-peralatan ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Pada meter listrik, kumparan dipasang pada dua poros, yaitu poros atas dan bawah. Poros ini masing-masing dilengkapi dengan pegas spiral.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; text-align: center;">
<img alt="" class="alignnone size-full wp-image-44 aligncenter" height="151" src="http://1.1.1.5/bmi/soal.yavenu.info/wp-content/uploads/2008/07/meterlistrik.gif" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="meterlistrik" width="200" /></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Pegas berfungsi untuk mengendalikan putaran jarum penunjuk agar berputar sebanding dengan kuat arus yang mengalir pada kumparan. Pada saat kumparan tidak dialiri arus listrik, pegas mengatur letak jarum hingga menunjuk angka nol. Hal itu terjadi saat bidang kumparan sejajar dengan arah medan magnet. Jika arus listrik dialirkan, kopel gaya Lorentz pada kumparan memutar kumparan ke arah tegak lurus medan, tetapi putaran ini ditahan oleh pegas sehingga sudut putaran jarum sebanding dengan kuat arus.</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-62554220985388619532012-04-11T01:28:00.003-07:002012-04-11T01:28:49.040-07:00pengertian rotasi bumi dan pengaruhnya<br />
<div class="UnderHeader" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<div class="inner" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<div class="summaryInfoDiv" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 990px;">
<div class="summaryInfoDivInner" style="border-bottom-color: rgb(231, 231, 231); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div class="summHead hreview-aggregate" id="ctl00_ContentUnderHeader_divSummHead" style="border-top-color: initial; border-top-style: none; border-top-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<h1 class="item" style="clear: none; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; min-height: 29px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;">
<span class="fn" id="h1AbsTitle">Pengertian Rotasi Bumi serta Pengaruh Rotasi Bumi</span></h1>
<div class="sumStatsWide" style="color: #888888; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">
<div class="inner" style="margin-bottom: 0px !important; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; min-height: 25px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<ul class="metaData" id="ctl00_ContentUnderHeader_AbstractInfo1_Ul2" style="display: inline-block; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 6px; zoom: 1;">
<li style="display: inline; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="absScore" id="ctl00_ContentUnderHeader_AbstractInfo1_RatingsDiv" style="clear: right; color: #939393; display: inline-block; float: none; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 15px; text-align: center; vertical-align: middle; width: auto;"><span class="stars4" id="ctl00_ContentUnderHeader_AbstractInfo1_RatingsLabel" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://imgs.shvoong-static.com/images/2011/_v_281220111512/starsRatingsBlue.gif); background-origin: initial; background-position: 0px -45px; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #888888; display: inline-block; float: none; font-size: 1px; height: 14px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-indent: -9999em; vertical-align: middle; width: 74px;">Summar</span></span></li>
</ul>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="innerWrapper28" id="innerWrapperPageDiv" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<div class="mainContent Wide" id="mainContent" style="float: left; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 807px !important; zoom: 1;">
<div class="abstractContent" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div class="abstractBody" style="font-size: 1.2em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 2px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; word-wrap: break-word;">
<div style="height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-center;">
<br /></div>
<span style="display: block; height: 0px;"></span><img src="http://id.shvoong.com/images/spacer.gif?s=summarizer&d=1334132876576&id=273206cf-974b-4c4a-9b0e-9e13b6659030" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: medium; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: medium; border-right-style: none; border-right-width: medium; border-top-style: none; border-top-width: medium; height: 0px; width: 0px;" /><div class="shvoongsummarizer" id="AText" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong>Pengertian Rotasi Bumi dan Pengaruh Rotasi Bumi</strong><br /><br /><strong>Pengertian Rotasi Bumi</strong><br /><br />Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya . Perputaran ini merupakan akibat dari adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi.<br /><br />Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari . Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit.<br /><strong><br />Pengaruh Rotasi Bumi</strong><br /><br />Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yaitu :<br /><br /><strong><i>1. Pergantian siang dan malam</i></strong><br />Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam.<br /><br /><strong><i>2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi</i></strong><br />Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat.<br />Waktu GMT (Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 105<sup>0</sup>, 120<sup>0</sup>, 135<sup>0</sup> Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka waktunya bertambah.<br /><div class="googleCustomInTextBlock" id="phCustomJsInText" style="margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<br /><i><strong>3. Gerak semu harian bintang</strong></i><br />Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu harian.<br /><br /><strong><i>4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi</i></strong><br />Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: left;"><br /><br />Sumber:<a href="http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2171245-pengertian-rotasi-bumi-serta-pengaruh/#ixzz1ribyhAm7" style="color: #003399; text-decoration: none;">http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2171245-pengertian-rotasi-bumi-serta-pengaruh/#ixzz1ribyhAm7</a></span>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-2349621637971680222012-04-11T01:27:00.002-07:002012-04-11T01:27:24.088-07:00akibat rotasi bumi<br />
<br />
AKIBAT ROTASI BUMI<br />
oleh : Sugata Pikatan<br />
Bumi kita berputar pada porosnya, semua orang tahu itu. Tetapi kebanyakan dari<br />
kita mengetahui rotasi bumi dari pelajaran di sekolah. Sejak dilahirkan kita sudah terbiasa<br />
hidup dengan putaran bumi ini, sehingga kita sama sekali tidak merasakan gerakannya.<br />
Padahal jika dihitung, laju gerak kita akibat rotasi bumi ini sangat besar. Satu kali putaran<br />
ditempuh dalam 24 jam, sedangkan ruji bumi di khatulistiwa besarnya 6375 km, sehingga<br />
laju gerak kita di permukaan bumi :<br />
v = 2 (6375).cos /24 = 1669 cos km/jam<br />
adalah besarnya derajat lintang suatu tempat di permukaan bumi. Faktor cos l<br />
muncul karena tiap titik di permukaan bumi berputar terhadap sumbu putar bumi, bukan<br />
terhadap titik pusat bumi. Di khatulistiwa ( = 0<br />
0<br />
) laju linier di permukaan bumi sama<br />
dengan 463 meter per detik, sudah melampaui besar kecepatan suara di udara ! Laju suara<br />
di udara hanya 350 meter per detik. Jadi kita ini setiap saat dibawa permukaan bumi<br />
bergerak dengan laju empat per tiga kali kecepatan suara !<br />
Gambar 1. Rotasi bumi<br />
Akibat langsung rotasi bumi yang kita rasakan hanyalah perubahan siang dan<br />
malam. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di sebelah barat, karena bumi berputar<br />
dari barat ke timur, atau berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub<br />
utara bumi. Akibat langsung inipun dulu tidak disadari sebagai akibat rotasi bumi, tetapi<br />
diyakini sebagai akibat matahari mengitari bumi. Suatu keyakinan egosentris manusia yang<br />
ternyata keliru.<br />
Dalam tulisan ini kita akan meninjau akibat rotasi bumi secara lebih luas. Agar kita<br />
dapat menganalisa akibat-akibat ini dengan mekanika dan matematika dasar, kita<br />
asumsikan bumi berbentuk bola pejal. Vektor kecepatan anguler rotasi bumi (<br />
r<br />
)<br />
mengambil arah sejajar sumbu putar bumi ke utara membentuk sudut 23°27¢ terhadap<br />
normal bidang ekliptika*, besarnya dapat kita asumsikan konstan juga, yaitu 7,272 ´ 10<br />
-5<br />
rad/s (2p rad/24jam).<br />
Sebuah sistem koordinat K yang pusatnya kita letakkan di pusat bumi akan melihat<br />
sistem-sistem koordinat di permukaan bumi (misal K¢ ) berputar terhadapnya denganKristal no.9/Desember/1993 2<br />
kecepatan anguler<br />
r<br />
. Kita yang hidup di permukaan bumi selalu memakai sistem<br />
koordinat K¢, dan merasakan semua efek fisis yang terjadi di dalam sistem koordinat ini.<br />
K' dengan demikian adalah sistem yang dipercepat karena ia harus berputar terhadap K,<br />
dengan sendirinya K’ juga merupakan sistem yang non-inersial, yakni sebuah sistem yang<br />
banyak melibatkan gaya-gaya semu.<br />
Gaya semu<br />
Untuk memahami apa itu gaya semu, kita tinjau sebuah sistem yang dipercepat<br />
lurus seperti sebuah gerbong kereta api yang sedang dipercepat. Saat itu orang-orang yang<br />
berada di dalam gerbong seakan-akan didorong oleh sebuah gaya (P') ke belakang<br />
sehingga punggungnya menekan sandaran kursi. Gaya ini tentu saja tidak ada, tetapi<br />
dirasakan keberadaannya oleh orang-orang di dalam gerbong.<br />
Yang menekan sebetulnya adalah sandaran kursi, sandaran kursi menekan<br />
punggung penumpang (dengan gaya P) agar tubuh penumpang itu dapat bergerak dengan<br />
percepatan yang sama dengan percepatan gerbong. sifat egosentris manusia membuat<br />
penumpang itu selalu menganggap sistemnya tidak dipercepat, maka kesimpulan yang<br />
masuk akal baginya adalah gaya dorong ke belakang tadi. Gaya yang diciptakan oleh<br />
orang yang berada dalam sistem non-inersial dengan tujuan agar hukum mekanika berlaku<br />
sesuai dengan pengamatannya disebut gaya semu, sebuah gaya yang dirasakan<br />
keberadaannya akibat watak egosentris manusia.<br />
Gambar 2. Gaya dorong semu<br />
Sistem yang berputar mengalami percepatan sentripetal, percepatan yang<br />
mengubah arah kecepatan. Jadi sistem yang berputar juga merupakan sistem non-inersial.<br />
Gaya semu yang populer dalam sistem yang berputar adalah gaya sentrifugal, gaya semu<br />
yang dirasakan mendorong secara radial keluar. Memang merupakan suatu kenyataan<br />
bahwa pada saat kita memutar sebuah benda dengan tali secara horisontal, tangan kita<br />
terasa ditarik oleh benda itu. Secara salah kita mengatakan ada gaya sentrifugal yang<br />
menarik tangan kita. Padahal gaya-gaya yang ada pada peristiwa ini adalah gaya dan ,<br />
pasangan gaya interaksi antara tali dan benda, serta " dan " , pasangan gaya interaksi<br />
antara tali dan tangan. Tentu saja juga ada gaya berat benda (w) beserta gaya normal<br />
bidangnya (N). Lihat gambar 3.Kristal no.9/Desember/1993 3<br />
Gambar 3. Gaya-gaya pada putaran<br />
Gaya yang bekerja pada benda pada arah radial hanyalah T, gaya inilah yang<br />
berfungsi sebagai gaya sentripetal, gaya yang memberikan percepatan sentripetal yang<br />
memungkinkan berubahnya arah kecepatan benda. Talinya sendiri akan mengalami<br />
sepasang gaya tarik di kedua ujungnya, yaitu T dan T" yang besarnya sama jika massa tali<br />
dapat diabaikan. T yang bekerja pada tangan adalah hasil interaksi tangan dengan tali,<br />
gaya inilah yang kita rasakan sebagai gaya tarik oleh benda. Jadi tidak ada gaya yang<br />
arahnya radial keluar pada benda, yakni gaya sentrifugal, yang menarik tangan kita.<br />
Tangan kita tertarik oleh T" adalah konsekuensi logis pemberian gaya T pada benda<br />
melalui hukum interaksi, yaitu hukum Newton ke tiga.<br />
Jika kita kemudian juga berputar mengikuti putaran benda itu dan menganggap diri<br />
kita beserta benda iti dalam keadaan diam (lingkungan yang kita anggap sedang berputar),<br />
tangan kita ditarik tali oleh T" menuju benda. Disepanjang tali tetap bekerja gaya-gaya T"<br />
dan T', sehingga benda tetap ditarik tali dengan gaya tegangan tali T. Jika kita berhenti<br />
sampai di sini kita akan bingung, karena kenyataannya benda itu dapat berada dalam<br />
keadaan diam dengan sebuah gaya tunggal pada rah sepanjang tali, hukum Newton tidak<br />
berlaku ! Mestinya dengan adanya gaya T saja benda itu tentu bergerak mendekati tangan<br />
kita. Nah, agar hukum Newton masih berlaku dalam pengamatan ini kita lantas<br />
menyimpulkan bahwa pada benda itu pasti bekerja pula gaya yang arahnya berlawanan<br />
dengan T dan besarnya sama dengan T. Setelah mengetahui bahwa kita dan benda itu<br />
sedang melakukan putaran, kita mengklaim gaya misterius itu sebagai akibat dari gerak<br />
putaran dan kita beri nama gaya sentrifugal.<br />
Jadi jelaslah sudah, gaya sejati pada benda hanyalah gaya tegangan tali T yang<br />
berfungsi sebagai gaya sentripetal, dialah yang menyebabkan terjadinya putaran.<br />
sedangkan gaya semunya adalah gaya sentrifugal yang diklaim sebagai akibat dari gerak<br />
putarnya.<br />
Transformasi sistem koordinat<br />
Apa yang dilihat oleh pengamat di dalam sistem koordinat K' yang sedang berputar<br />
dapat diterjemahkan ke dalam hasil-hasil pengamatan di sistem koordinat K. Ambil contoh<br />
vektot posisi r' dari sebuah benda jika dilihat dari sistem K'. Posisi benda ini akan terlihat<br />
sebagai r oleh sistem K. Transformasi yang menghubungkan kedua vektor posisi ini dapat<br />
dilihat dengan jelas pada gambar 4, yaitu :<br />
r = r' + R (1)Kristal no.9/Desember/1993 4<br />
R adalah vektor posisi pusat koordinat K' terhadap pusat koordinat K, besarnya<br />
sama dengan ruji bumi.<br />
Gambar 4. Sistem K dan K'<br />
Putaran yang dilakukan oleh K' adalah terhadap sumbu putar bumi (sumbu Z)<br />
dengan kecepatan putar konstan<br />
r<br />
. R adalah vektor posisi pusat koordinat K' yang<br />
berputar terhadap sumbu Z dengan kecepatan putar yang sama. Dari gambar 4 kita<br />
tahubahwa kecepatan linier sistem K' terhadap K :<br />
V = dR/dt = <br />
r<br />
x R (2)<br />
Kecepatan sebuah benda yang posisinya ditunjukkan oleh persamaan(1) segera dapat kita<br />
peroleh setelah kita menurunkan persamaan (1) itu terhadap waktu disertai dengan<br />
substitusi persamaan (2) ke dalamnya.<br />
v = dr/dt = dr'/dt +<br />
r<br />
x R<br />
Persamaan (3) ini bukanlah persamaan transformasi untuk kecepatan yang analog<br />
dengan persamaan (1) untuk posoisinya. dr/dt adalah kecepatan benda dilihat oleh<br />
pengamat di sistem K, tetapi dr' / dt bukanlah kecepatan yang terlihat di sistem K'. Hal ini<br />
disebabkan karena penurunan terhadap waktu dr' / dt dilakukan di dalam sistem K.<br />
Kecepatan benda di sistem K', sebut saja v', adalah turunan r' terhadap waktu yang<br />
dilakukan di dalam sistem K' sendiri dan harus menggunakan vektor basis yang ada dalam<br />
sistem K' (misal i^',j^' dan k^' ). Vektor-vektor basis i^',j^' dan k^' adalah vektor-vektor<br />
yang ikut berputar bersama sistem K' dengan kecepatan sudut<br />
r<br />
terhadap sistem K,<br />
sehingga identik dengan persamaan (2) :<br />
d<br />
$<br />
i' / dt =<br />
r<br />
×<br />
$<br />
i'<br />
d<br />
$<br />
j' / dt =<br />
r<br />
×<br />
$<br />
j'<br />
d<br />
$<br />
k' / dt =<br />
r<br />
×<br />
$<br />
k'Kristal no.9/Desember/1993 5<br />
Maka kita dapat menghitung :<br />
dr' / dt = d/dt(x'<br />
$<br />
i'+ y'<br />
$<br />
j' + z'<br />
$<br />
k' )<br />
= [<br />
'<br />
$<br />
'<br />
'<br />
$<br />
'<br />
'<br />
$<br />
' ] '<br />
dx<br />
dt<br />
i<br />
dy<br />
dt<br />
j<br />
dz<br />
dt<br />
+ + k + ´ r<br />
r<br />
= v' +<br />
r<br />
´ r' (4)<br />
dan jika kita substitusikan hasil ini ke dalam persamaan(3) barulah kita peroleh<br />
persamaan(3) barulah kita peroleh persamaan transformasi untuk kecepatan di kedua<br />
sistem itu :<br />
v = v' +<br />
r<br />
´ r' (5)<br />
Persamaan (5) mudah sekali dipahami, setiap benda di sistem K' tentu saja juga<br />
terbawa berputar dengan kecepatan putar<br />
r<br />
terhadap K, sehingga kecepatan terhadap K<br />
merupakan jumlahan kecepatannya terhadap K' dengan kecepatan hasil putarannya sendiri<br />
mengikuti sistem K' terhadap sistem K. Situasi menjadi lebih rumit jika kita ingin mencari<br />
vektor percepatannya. Untuk itu, mari kita turunkan persamaan (5) ini terhadap waktu ;<br />
a = dv' / dt +<br />
r<br />
´ (dr/dt) (6)<br />
Sekali lagi dv' / dt bukanlah percepatan yang terlihat oleh sistem K', dengan cara yang<br />
analog dengan penurunan persamaan (4) kita dapatkan :<br />
dv' / dt = a' +<br />
r<br />
´ v' (7)<br />
a adalah vektor percepatan yang terlihat oleh K' karena menggunakan vektor basisnya<br />
sendiri. Dengan melakukan substitusi persamaan (5) dan (7) ke dalam persamaan (6)<br />
terjadilah persamaan transformasi percepatannya :<br />
a = a' + 2<br />
r<br />
´ v' +<br />
r<br />
´ (<br />
r<br />
´ r) (8)<br />
Suku ketiga di ruas kanan tidak terlalu sulit diartikan. Suku ini adalah percepatan<br />
sentripetal yang diperlukan benda untuk mengikuti sistem K' berputar terhadap sumbu Z<br />
di dalam sistem K. Lihat arahnya yang menuju pusat putaran di sumbu Z. Suku yang<br />
kedua adalah fenomena baru bagi kita, ia hadir hanya jika benda melakukan gerakan di<br />
dalam sistem K' (kecepatan v' ada). Percepatan ini disebut percepatan Coriolis, efeknya<br />
tentu saja membelokkan arah kecepatan v' karena arahnya yang tegak lurus terhadap<br />
kecepatan itu (sifat cross product).<br />
Persamaan (8) dapat kita balik untuk pengamatan orang-orang yang berada di<br />
sistem K', yaitu seperti kita semua yang berada di permukaan bumi.<br />
a' = a - 2<br />
r<br />
´ v' -<br />
r<br />
´ (<br />
r<br />
´ r) (9)Kristal no.9/Desember/1993 6<br />
Efek sentrifugal<br />
Untuk benda-benda yang tidak bergerak di permukaan bumi kita dapati v' = 0 dan<br />
r = R. Percepatan yang dialami hanyalah percepatan gravitasi g yang arahnya menuju<br />
pusat bumi (menurut K, sehingga a = g). Percepatan yang dirasakan oleh benda adalah a'<br />
yang biasanya kemudian disebut percepatan gravitasi efektif ge. Arah ge inilah yang<br />
menentukan arah vertikal di tempat itu, arah yang akan diambil oleh unting-unting.<br />
Permukaan air di tempat itu akan mengambil arah yang tegak lurus dengan arah ge, disebut<br />
arah horisontal.<br />
ge = g -<br />
r<br />
´ (<br />
r<br />
´ R) (10)<br />
Gambar 5. Efek sentrifugal<br />
Jadi arah vertikal yang ditunjukkan oleh ge sedikit melenceng ke selatan di belahan<br />
bumi sebelah utara dan sedikit melenceng ke utara di daerah belahan selatan bumi. Di<br />
khatulistiwa arah vertikal tetap menuju ke pusat bumi, tetapi besarnya lebih kecil daripada<br />
nilai percepatan gravitasi yang sebenarnya. Efek yang diberikan oleh suku kedua pada<br />
persamaan (10) disebut efek sentrifugal, karena arahnya yang radial keluar dari pusat<br />
putaran di sumbu Z. Penyimpangan arah vertikal terhadap arah radial bumi inilah yang<br />
menyebabkan bentuk bumi menyimpang dari bentuk bola, bentuknya menggembung di<br />
daerah khatulistiwa dan pepat di kedua kutubnya.<br />
Percepatan gravitasi yang terukur di khatulistiwa adalah 9,78 m/s<br />
2<br />
, ini merupakan<br />
besar ge. Berapa besar percepatan gravitasi yang sesungguhnya dapat kita peroleh setelah<br />
kita menghitung besar efek sentrifugal lebih dulu.<br />
½<br />
r<br />
´ (<br />
r<br />
´ R) ½=<br />
r<br />
2<br />
R = 0,0337 m/s<br />
2<br />
Ternyata efek sentrifugal ini cukup kecil yaitu sekitar 0,34 % dari harga percepatan<br />
gravitasi yang sesungguhnya. Besar percepatan gravitasi di khatulistiwa dengan demikian<br />
adalah 9,814 m/s<br />
2<br />
.<br />
Makin ke arah kutub efek sentrifugal ini besarnya makin kecil, karena bekerjanya<br />
faktor cos . Akibatnya percepatan gravitasi yang terukur bervariasi dari khatulistiwa ke<br />
daerah kutub bumi seperti yang tampak pada tabel berikut. Faktor lain yang ikut<br />
menentukan variasi ini adalah ruji bumi semakin kecil di daerah kutub akibat bentuknya<br />
yang pepat.Kristal no.9/Desember/1993 7<br />
Tabel percepatan gravitasi efektif<br />
Lokasi l(lintang) ge [m/s<br />
2<br />
]<br />
Khatulistiwa 0° 9,780<br />
Panama 9° U 9,782<br />
Honolulu 21° U 9,790<br />
Washington 39° U 9,801<br />
Paris 49° U 9,809<br />
Greenwich 51° U 9,812<br />
Reykjavik 64° U 9,823<br />
Kutub utara 90° U 9,832<br />
Jakarta 6 ° S 9,782<br />
Melbourne 38° S 9,800<br />
Efek Coriolis<br />
Jika benda melakukan gerakan di sistem K' (permukaan bumi), percepatan Coriolis<br />
akan ikut berbicara karena adanya vektor kecepatan v'. Arah percepatan ini sudah kita<br />
ketahui selalu tegak lurus terhadap arah kecepatan benda di sistem K', sehingga arahnya<br />
tergantung pada arah kecepatan v'. Kita tinjau misalnya gerak benda jatuh bebas. Pada<br />
awal geraknya arah kecepatan v' adalah vertikal ke bawah. Jika kejadiannya itu di<br />
Surabaya yang terletak pada lintang 7° LS, gambar 6 akan menunjukkan pada kita arah<br />
percepatan Coriolis yang terjadi.<br />
Percepatan ini akan menyebabkan lintasan benda menyimpang dari arah vertikal.<br />
Dapat diduga bahwa simpangan yang terjadi cukup kecil, kecuali kalau laju gerak<br />
bendanya besar sekali, sehingga arah kecepatannya setiap saat dapat didekati dengan arah<br />
vertikal. Untuknya mudahnya gesekan udara kita abaikan dan arah vertikal kita impitkan<br />
dengan arah radial, efek sentrifugalnya juga kita abaikan. Dari gambar 6 untuk tempat di<br />
LS :<br />
r<br />
= -<br />
r<br />
cos<br />
$<br />
i'- sin<br />
$<br />
k'<br />
v' = -g.t<br />
$<br />
k ¢<br />
-2<br />
r<br />
´ v' = 2 .g.t cos l<br />
$<br />
j'<br />
Gambar 6. Percepatan Coriolis pada benda jatuhKristal no.9/Desember/1993 8<br />
Ternyata percepatan ini mengambil arah timur (sumbu Y'). Akibatnya benda yang<br />
jatuh bebas ini akan menyimpang dari lintasan vertikalnya ke arah timur. Kenyataan ini<br />
juga berlaku untuk benda jatuh bebas di belahan bumi sebelah utara. Mari kita hitung<br />
berapa kira-kira penyimpangan ke arah timur yang terjadi untuk benda yang dijatuhkan<br />
dari ketinggian 100 meter dari atas tanah. Oleh karena sumbu Y' sejajar dengan arah<br />
timur, maka persamaan skalar percepatannya sepanjang sumbu Y' :<br />
d<br />
2<br />
y' /dt<br />
2<br />
= 2 g.t cos<br />
y' = <br />
1<br />
3<br />
3<br />
.g.t cosl<br />
Jika nilai-nilai g dan l di Surabaya 9,78 m/s2 dan 7° , penyimpangan ke arah timur<br />
yang terjadi setelah benda jatuh bebas 100 meter adalah sebesar y' = 2,18 cm.<br />
Penyimpangan ini terlalu kecil untuk diamati, tetapi akan cukup besar jika sudah<br />
menyangkut peluncuran rudal antar benua.<br />
Pesawat udara pun tidak lepas dari pengaruh efek Coriolis ini. Misalnya sebuah<br />
pesawat supersonik yang terbang dengan kecepatan 2,5 kali kecepatan suara ke arah timur<br />
di atas daerah khatulistiwa, gaya angkat aerodinamik yang diperlukannya tidak sebesar<br />
gaya angkatnya bila saja bumi tidak berotasi.<br />
Setelah dikalikan dengan massa pesawat (m), gabungan persamaan (9)<br />
menghasilkan persamaan gaya :<br />
F = F' + 2m.<br />
r<br />
´ v' + m.<br />
r<br />
´ (<br />
r<br />
´ r) (12)<br />
Gaya sentripetal yang diperlukan pesawat untuk memutari pusat bumi di K' adalah<br />
F', sedangkan gaya sentripetal di koordinat K adalah jumlahan gaya beratnya (m.g)<br />
dengan gaya angkat aerodinamik (f).<br />
Gambar 7. Efek Coriolis pada pesawat udara<br />
Jika u$<br />
r<br />
adalah vektor radial di K, maka persamaan gaya itu menjadi :<br />
(-m.g + f) u$<br />
r = (-mv'<br />
2<br />
/r) u$<br />
r<br />
-2m.W. v'u$<br />
r<br />
-m. W<br />
2<br />
.r u$<br />
r<br />
f = m(ge - v'<br />
2<br />
/r - 2W.v')<br />
Jadi dengan laju pesawat 2,5 kali kecepatan suara (v' = 875 m/s), gaya angkat<br />
aerodinamiknya terhitung berkurang sebesar 1,3 % akibat efek Coriolis. Tiap kgf<br />
(kilogram gaya) berat pesawat membutuhkan gaya angkat sebesar 975 gf (gram gaya),Kristal no.9/Desember/1993 9<br />
separo pengurangan ini adalah akibat perjalanannya sendiri mengitari pusat bumi. Anda<br />
dapat memeriksanya sendiri, bahwa efek Coriolis ini akan menambah gaya angkat yang<br />
diperlukan jika pesawat itu terbang ke arah barat. Terbang ke arah barat ternyata<br />
memerlukan gaya angkat aerodinamik yang lebih besar daripada terbang ke arah timur.<br />
Salah satu cara untuk mendemonstrasikan adanya percepatan Coriolis adalah<br />
dengan ayunan bandul yang dapat berputar terhadap sumbu vertikalnya. Demonstrasi ini<br />
pertama kali dilakukan oleh fisikawan Perancis Jean Leon Foucault pada tahun 1851 di<br />
Paris. Ia mendapati bahwa bidang ayun bandul ternyata berpresesi terhadap sumbu<br />
vertikalnya dengan perioda sekitar 32 jam. Arah presesi bidang ayun itu searah dengan<br />
jarum jam. Kejadian ini dijelaskannya sebagai berikut. Di koordinat K' gaya yang bekerja<br />
dapat diperoleh dari persamaan (12) :<br />
F' = (mg + T) - 2m.<br />
r<br />
´ v' - m<br />
r<br />
´ (<br />
r<br />
´ r)<br />
= mge + T - 2m.<br />
r<br />
´ v' (13)<br />
T adalah gaya tegangan tali bandul itu. Tampak bahwa suku terakhir di ruas kanan<br />
adalah gaya Coriolis yang tidak sebidang dengan dua gaya di depannya, gaya berat dan<br />
gaya tegangan tali berada pada bidang vertikal (sebagai bidang ayunnya). Dari eksperimen<br />
diketahui bahwa bidang ayun ternyata berpresesi dengan laju sudut terhadap permukaan<br />
bumi, maka kita coba menganalisa gerak ayunan ini dari sebuah sistem koordinat baru<br />
yang ikut berpresesi bersama bidang ayun. Sebut saja koordinat baru ini K", di sini bandul<br />
akan mengayun pada sebuah bidang yang tak berputar, semua gaya yang bekerja pada<br />
bandul berada sebidang yakni pada bidang ayunannya.<br />
Gambar 8. Bandul Foucault<br />
Transformasi gaya antara koordinat K" dan K' bentuknya tentu saja sama dengan<br />
transformasi antara K' dan K, yaitu persamaan (12) :<br />
F" = F' - 2m.<br />
r r r<br />
w´ v"-m.w´ (w´ r' ) (14)<br />
Hubungan kecepatan bandul di K" (v") dengan kecepatannya di K' (v') analog dengan<br />
persamaan (4) :<br />
v" = v' -<br />
r<br />
w´ r¢Kristal no.9/Desember/1993 10<br />
sehingga substitusinya bersama-sama dengan persamaan (13) ke dalam persamaan (14)<br />
menghasilkan :<br />
F" = (m.ge + T) - 2m(<br />
r<br />
w +<br />
r<br />
) ´ v' + m.<br />
r<br />
w´ (<br />
r<br />
w ´ r')<br />
Di antara gaya-gaya di ruas kanan hanya suku Coriolis saja yang bisa tidak terletak<br />
pada bidang ayun, padahal di K" semua gaya harus berada di bidang ayunnya. Maka perlu<br />
diberikan syarat agar suku Coriolis itu juga terletak pada bidang ayun. Oleh karena ayunan<br />
dilakukan dengan amplitudo yang kecil, kecepatan bandul v' setiap saat hampir selalu<br />
horisontal, sehingga jika vektor (<br />
r<br />
w +<br />
r<br />
) kita buat horisontal juga maka hasil crossproductnya dengan v' pasti memiliki arah vertikal yang berarti selalu terletak pada bidang<br />
ayun. Mengingat<br />
r<br />
w arahnya vertikal, agar (<br />
r<br />
w +<br />
r<br />
) horisontal syaratnya adalah :<br />
(<br />
r<br />
w +<br />
r<br />
).<br />
r<br />
w = 0<br />
w = -W cos q (15)<br />
Pada gambar 8 tampak sudut q adalah sudut antara arah vertikal dengan sumbu<br />
putar bumi. Tampak pula bahwa sudut q ini lancip (q = 90° - l) di belahan bumi sebelah<br />
utara dan tumpul di belahan selatan (q = 90° + l). Artinya w positif (presesi berlawanan<br />
dengan arah jarum jam) di belahan selatan dan negatif (presesi searah dengan jarum jam) di<br />
belahan utara. Dengan mengambil posisi kota Paris 49° LU kita mendapatkan periode<br />
presesinya 31,8 jam. Selisih sedikit terhadap hasil eksperimen adalah akibat anggapan kita<br />
bahwa v' selalu mengambil arah horisontal. Jika bandul Foucault ini kita ayunkan di<br />
Surabaya, kita akan mendapatkan presesi bidang ayun berlawanan dengan arah jarum jam<br />
dengan periode sekitar 197 jam.<br />
Efek Coriolis tampak paling jelas jika kita mengamati pola aliran arus laut dan arah<br />
angin pasat sepanjang tahun. Pada semester Maret-September matahari berada di belahan<br />
utara mengakibatkan atmosfir di belahan selatan mempunyaikelebihan tekanan. Udara dari<br />
belahan selatan akan bergerak menyeberangi khatulistiwa ke belahan utara. Gerakan massa<br />
udara ke utara ini akan dibelokkan arahnya oleh percepatan Coriolis. Kita lihat dulu di<br />
belahan selatan (gambar 9a), percepatan Coriolis yang diderita udara arahnya ke barat<br />
sehingga angin akan berbelok ke barat laut. Angin ini adalah angin tenggara pada musim<br />
kemarau di pulau Jawa. setelah menyeberangi khatulistiwa percepatan Coriolis berbalik ke<br />
arah timur, sehingga angin berbelok ke arah timur laut (gambar 9b).<br />
Gambar 9. Angin pasat Maret-SeptemberKristal no.9/Desember/1993 11<br />
Pada semester September-Maret yang terjadi adalah sebaliknya. Angin ke selatan<br />
terkena percepatan Coriolis ke barat di belahan utara dan ke timur di belahan selatan.<br />
Anda periksa sendiri arah-arahnya. Angin ini adalah angin barat laut pada musim<br />
penghujan di pulau Jawa. Secara ringkas efek Coriolis menyebabkan gerakan angin akan<br />
menyimpang ke kiri di belahan selatan dan menyimpang ke kanan di belahan utara. Hal ini<br />
dapat mengakibatkan berputarnya gerakan udara searah jarum jam di belahan utara dan<br />
berlawanan dengan arah jarum jam di belahan selatan, angin yang berputar ini bisa disebut<br />
angin siklon.<br />
Gambar 10. Angin siklon<br />
Giroskop<br />
Sebuah alat yang dapat kita pakai untuk memperlihatkan rotasi bumi adalah untuk<br />
memperlihatkan rotasi bumi adalah alat yang disebut giriskop, seperti yang tampak pada<br />
gambar 11. Alat ini memiliki sebuah piringan yang diputar dengan cepat terhadap<br />
porosnya yang sejajar sumbu X, poros ini dapat berputar bebas baik terhadap sumbu Y<br />
maupun terhadap sumbu Z. Putaran piringan memberikan momentum anguler yang<br />
vektornya (L) sejajar dengan sumbu X.<br />
Rotasi bebas terhadap sumbu Y dan Z mengakibatkan sistem giroskop ini imun<br />
terhadap momen gaya dari luar. Menurut hukum Newton kedua untuk rotasi, tanpa<br />
hadirnya momen gaya luar, momentum angulernya bersifat konstan. Artinya orientasi<br />
sumbu putar piringan, dalam hal ini arah sumbu X akan selau tetap di dalam ruang.<br />
Gambar 11. Giroskop<br />
Kita tinjau sebuah giroskop yang diletakkan di khatulistiwa dengan poros piringan<br />
sejajar dengan arah timur-barat, misalnya putaran piringan vektor L yang arahnya ke<br />
timur. seiring dengan berotasinya bumi dari timur ke barat, vektor L yang konstan iniKristal no.9/Desember/1993 12<br />
tampak ikut berputar, setelah enam jam ia akan berada pada arah vertikal ke atas, enam<br />
jam berikutnya ia akan menunjuk arah horisontal ke barat. Demikian seterusnya sampai ia<br />
kembali menunjuk arah timur setelah 24 jam.<br />
Gambar 12. Giroskop dan rotasi bumi<br />
Watak giroskop yang demikian kemudian memberikan ide, bahwa rotasi bumi<br />
dapat kita manfaaatkan untuk menentukan arah utara seperti halnya kompas biasa.<br />
Keunggulan kompas giroskop adalah bahwa ia tidak tergantung pada medan magnet bumi,<br />
anomali medan magnet lokal dapat mengacaukan arah yang ditunjukkan kompas biasa.<br />
Peristiwa-peristiwa kacaunya navigasi di segitiga Bermuda adalah karena adanya medan<br />
magnet lokal yang amat kuat sehingga kompas biasa tidak lagi mengikuti arah medan<br />
magnet bumi.<br />
Kompas giroskop adalah giroskop yang poros piringannya dijaga horisontal,<br />
misalnya dengan mengunci titik-titik A dan B sehingga poros giroskop tidak lagi dapat<br />
berputar terhadap sumbu Y. Akibatnya pada saat dibawa bumi berputar, kejadiannya tidak<br />
sama dengan gambar 12 di atas, tetapi seperti gambar 13 di bawah.<br />
Gambar 13. Kompas giroskop<br />
Sekarang vektor L dipaksa tetap horisontal ke timur oleh rotasi bumi, dengan kata<br />
lain rotasi bumi memberikan momen gaya kepada giroskop. Arah vektor momen gaya ini<br />
(<br />
r<br />
t ) ke utara, karena putaran yang disebabkan berlawanan dengan arah jarum jam dilihat<br />
dari kutub utara. Andaikata titik A dan B tidak dikunci poros piringan akan tampakKristal no.9/Desember/1993 13<br />
berputar searah jarun jam dilihat dari utara (gambar 12). Adanya momen gaya yang tidak<br />
searah dengan vektor L ini mengakibatkan L akan berputar terhadap sumbu vertikal<br />
menyejajarkan diri dengan momen gaya tersebut, sehingga akhirnya poros piringan<br />
giroskop itu akan selalu menghadap ke arah utara. Kompas giroskop yang lebih handal ini<br />
kini banyak dipakai sebagai alat navigasi baik di bidang pelayaran maupun penerbangan.<br />
Semua efek rotasi bumi yang kita uraikan di atas berada di bawah satu asumsi,<br />
yaitu bahwa sistem K yang melekat pada pusat bumi berada dalam keadaan tidak bergerak.<br />
Padahal kita tahu persis bahwa pusat bumi juga berputar terhadap matahari, dengan laju<br />
yang tidak main-main, yaitu sekitar 30 km/detik (lebih dari 80 kali kecepatan suara) !<br />
Tetapi andaikan kita mengambil suatu sistem yang melekat di matahari sebagai acuan, kita<br />
juga terbentur pada kenyataan bahwa matahari pun berputar terhadap pusat galaksi<br />
Bimasakti. Ruji putarnya mencapai 3 x 10<br />
20<br />
meter atau sekitar 30 ribu tahun cahaya,<br />
sedangkan laju matahari mengitari pusat galaksi menurut kajian spektral (pergeseran<br />
Doppler) besarnya fantastis : 300 km per detik, atau seperseribu laju cahaya di ruang<br />
hampa ! Demikian pula galaksi kita itu, tampaknya ia berputar juga bersama galaksigalaksi lain terhadap suatu pusat yang belum kitaketahui. Dapat dibayangkan betapa<br />
rumitnya mekanika yang kita pelajari jika semua gerak putar itu diperhitungkan, sedangkan<br />
sistem yang tak bergerak yang dapat kita pakai sebagai acuan sejati mungkin tidak pernah<br />
ad<br />ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-26824673813702996882012-04-11T01:26:00.000-07:002012-04-11T01:26:00.080-07:00rotasi bumi<br />
<h3 class="post-title" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: dotted; border-bottom-width: 0px; color: #1c3c6f; font-family: impact, 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 26px; line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: -4px; padding-bottom: 4px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<a href="http://aviscena-ary.blogspot.com/2010/11/rotasi-bumi.html" style="color: #333333; display: block; font-weight: normal; text-decoration: none;">Rotasi Bumi</a></h3>
<div class="post-header-line-1" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;">
</div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: justify;" /><div class="post-body" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<br />
<div>
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Gerak ini dapat dimisalkan ketika seseorang naik komedi putar yang sedang melaju, jika orang itu melihat kearah luar maka orang-orang diluar pagar, tiang listrik, loket dan lain-lain disekitar komedi putar akan tampak seolah-olah ber gerak mendekat kemudian menjauh terhadap pengamat yang ada di atas komedi putar. Demikian pula halnya dengan gerak rotasi bumi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan bergerak dari timur ke barat. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik atau satu hari.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Rotasi dan Revolusi bumi. Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari menurut lintasan (orbit) tertentu, sedang rotasi bumi merupakan gerakan melingkar bumi pada porosnya selama mengelilingi matahari</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akibat rotasi bumi adalah:</div>
<ul>
<li><b>Peredaran semu harian benda – benda langit.</b></li>
</ul>
<div>
Benda-benda langit terlihat setiap hari (terutama malam hari) seolah-olah melintas dari timur ke barat. Pergerakan ini selanjutnya disebut pergerakan semu harian benda langit. Pergerakan ini bukan disebab kan oleh gerakan benda-benda langit terhadap bumi tetapi disebabkan adanya rotasi bumi pada porosnya.</div>
<ul>
<li><b>Peristiwa siang dan malam.</b></li>
</ul>
<div>
Rotasi bumi meyebabkan bagianbagian bumi yang berhadapan secara langsung dengan matahari akan mendapat sinar, sedang bagian sebaliknya tidak mendapat sinar. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari akan terjadi siang, sedang bagian yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami malam. Perubahan siang dan malam berlangsung secara perlahan sehingga daerah-daerah yang berada pada posisi lebih timur dari daerah lain akan mengalami siang lebih dahulu.</div>
<ul>
<li><b>Perbedaan waktu</b></li>
</ul>
<div>
Garis Bujur adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan waktu waktu di permukaan bumi dan di dasarkan pada kota Greenwich di Inggris. Kota Greenwich ditetapkan sebagai acuan dengan garis bujur 0o. Daerah disebelah timur Greenwich</div>
<div>
ditetapkan sebagai bujur timur, sedang daerah disebelah baratnya bujur barat. Selanjutnya daerah barat dan timur masing-masing dibagi menjadi 180 garis dan tiap garis bernilai 1o.</div>
<div>
Pembagian waktu Internasional (Alam semesta dan Cuaca : 14)</div>
<ul>
<li> <b>Pembelokan arus laut</b></li>
</ul>
<div>
Arus laut pada umumnya di sebabkan oleh angin yang bertiup dipermukaannya.</div>
<div>
Seperti halnya arah angin, arah arus laut juga disimpangkan oleh adanya rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampi di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
* Pembelokan arah angin</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun</div>
<div>
demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradient tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap</div>
<div>
bumi.</div>
<ul>
<li><b>Perbedaan percepatan gravitasi bumi</b></li>
</ul>
<div>
Benda yang berputar/berrotasi akan menyebabkan terjadinya gaya sentripetal. Semakin besar jari-jari rotasi akan semakin besar juga gaya sentripetal yang timbul</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menurut ilmu pengetahuan, matahari merupakan benda langit yang dapat menghasilkan energi cahaya dan energi panas sendiri, sedangkan bulan merupakan satelit bumi yang tidak menghasilkan energi cahaya maupun energi panas tetapi hanya memantulkan energi cahaya dan energi panas yang dihasilkan matahari. Bumi ber-rotasi dan ber-revolusi terhadap matahari sedangkan bulan ber-rotasi dan ber-revolusi terhadap bumi.</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-19196003127189300932012-04-11T01:24:00.002-07:002012-04-11T01:24:22.874-07:00bulan sebagai satelit bumi<br />
<br />
<table border="0" cellpadding="5" cellspacing="0" height="100%" style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><tbody>
<tr><td width="10"> </td><td valign="top" width="740"><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 750px;"><tbody>
<tr><td width="100%"><table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td style="color: #999999; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;"><a href="http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/index">Materi Pokok</a> » <a href="http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/index&jenjang=2"></a>» <a href="http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/index_sub&jenjang=2&kls=7"></a>»<a href="http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/index_sub&jenjang=2&kls=7&matpel=1"></a></td><td align="right"><a href="http://e-dukasi.net/script/download.php?type=MP&id=139"><img border="0/" height="20" src="http://e-dukasi.net/images/download.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td align="right" colspan="2" style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 20px;">Gerak Edar Bumi dan Bulan</td></tr>
<tr><td bgcolor="#666666" colspan="2" height="2"><img src="http://e-dukasi.net/images/blank.gif" /></td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
<tr><td height="1" width="750"><img height="1" src="http://e-dukasi.net/images/blank.gif" width="750" /></td></tr>
<tr><td width="100%"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="left" style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;">Bulan Sebagai Satelit Bumi</td></tr>
<tr><td bgcolor="#CCCCCC" height="1"><img src="http://e-dukasi.net/images/blank.gif" /></td></tr>
<tr><td style="padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;"><div align="center">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><img alt="" height="2" src="http://e-dukasi.net/images/line_title.png" width="600" /></span></div>
<div class="subjudul">
<strong><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">Bulan Sebagai Satelit Bumi</span></span></strong></div>
<div class="text_isi">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><img align="left" alt="" height="150" hspace="5" src="http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_139/Image/pr8%20images/hal_15.jpg" vspace="5" width="200" />Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari . Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari.waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.<br /><br />Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi</span></div>
<ol type="A">
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;"><strong>Bentuk Dan Ukuran Bulan</strong></span><br /><img align="left" alt="" height="150" hspace="5" src="http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_139/Image/pr8%20images/hal_16.jpg" width="200" />Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan sama dengan ¼ garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m<sup>3</sup>. massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.<br /><br /><br /><br />Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :</span></span><ol type="1">
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Di bulan tidak ada kehidupan. </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Permukaan di bulan sangat kasar ( berlubang ) dikarenakan benda-benda yang jatuh tidak ada yang menahan. </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan medium tempat perambatan suara. </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Langit bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya matahari yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna biru</span></li>
</ol>
</li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;"><strong>Fase Bulan</strong></span><br /><embed height="400" loop="true" menu="true" play="true" src="http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_139/Flash/anim_17.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="600"></embed><br /><br />Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan di lihat dari bumi. Fase-fase bulan tersebut adalah fase bulan baru, kuartir pertama, bulan purnama,kuartir ketiga, kuartir keempat.<br /><br />Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak, kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/komariah). Berikut adalah fase-fase bulan :<br /></span></span><ol type="1">
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Fase Bulan Baru<br />Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Kuatrir Pertama 7 3/8 hari<br />Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan sabit. </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Bulan Purnama 14 3/4 hari<br />Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah . Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Kuartir Ketiga 22 1/8 hari<br />Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit. </span></li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Kuartir ke empat 28 1/2 hari<br />Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah</span></li>
</ol>
</li>
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;"><strong>Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari</strong><br /></span>Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis. Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :<br /></span></span><ol type="1">
<li class="text_isi"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Bayangan Umbra atau bayangan inti<br />Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya kira-kira 1.376.000 km. </span></li>
<li><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Daerah bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra</span></li>
</ol>
</li>
</ol>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-76461433645210422642012-04-11T01:20:00.000-07:002012-04-11T01:20:03.860-07:00lapisan lapisan matahari<br />
<header class="entry-header" style="background-color: white; color: #666666; font-family: 'Lucida Grande', Arial, 'Lucida Sans Unicode', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><h1 class="entry-title" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: none; color: #333333; font-family: inherit; font-size: 2.2rem; font-style: inherit; font-weight: inherit; font: normal normal bold 22px/1.2 'Lucida Grande', Arial, 'Lucida Sans Unicode', sans-serif; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 56px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 36px; padding-top: 5px; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.199219) 0px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
lapisan-lapisan matahari</h1>
</header><div class="entry-content" style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #666666; font-family: 'Lucida Grande', Arial, 'Lucida Sans Unicode', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://gladiesyawinda.files.wordpress.com/2012/02/matahari2.jpeg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-33" src="http://gladiesyawinda.files.wordpress.com/2012/02/matahari2.jpeg?w=593" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.148438) 0px 1px 1px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-left-radius: 4px 4px; border-bottom-right-radius: 4px 4px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-left-radius: 4px 4px; border-top-right-radius: 4px 4px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.148438) 0px 1px 1px; clear: both; display: block; height: auto; margin-bottom: 1.5em; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 5px; max-width: 100%; padding-bottom: 4px !important; padding-left: 4px !important; padding-right: 4px !important; padding-top: 4px !important; width: auto;" title="matahari" /></a></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Matahari tersusun oleh beberapa lapisan, yaitu inti, fotosfer, kromosfer, dan korona. Setiap lapisan pada Matahari memiliki karakteristik yang berbeda-beda.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">a. Inti</strong></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Inti merupakan bagian paling dalam pada Matahari. Inti Matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajat<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Celcius" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Celcius">Celcius</a> (27 juta derajat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fahrenheit" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Fahrenheit">Fahrenheit</a>). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, inti Matahari ukurannya seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan volumenya dari total volume matahari dengan kepadatan sekitar 150 g/cm<sup style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 10px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">3</sup>.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">b. Fotosfer</strong></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Fotosfer merupakan lapisan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Matahari">matahari</a> yang dapat dilihat dari Bumi. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Cahaya">Cahaya</a> Fotosfer sangat terang yang dapat mengalahkan lapisan paling luar matahari, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korona" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Korona">korona</a>. Oleh karena itu, sinar dari korona tidak terlihat oleh mata. Lapisan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gas" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Gas">gas</a> merah yang cemerlang di sekeliling fotosfer dinamakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosfer" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Kromosfer">kromosfer</a>.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">c. Kromosfer</strong></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Kromosfer merupakan lapisan tipis pada atmosfer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Matahari">matahari</a>. Lapisan kromosfer terletak di atas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosfer" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Fotosfer">fotosfer</a>dengan kedalaman sekitar 2.000 kilometer. Suhu kromosfer sekitar 4.500 Kelvin. Nama kromosfer berasal dari fakta bahwa kromosfer memiliki warna kemerahan. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">d. Korona</strong></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.5em; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Korona merupakan bagian terluar dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Atmosfer">atmosfer</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Matahari">matahari</a>. Ciri-ciri korona adalah memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #026acb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="Massa jenis">massa jenis</a>rendah dan temperaturnya tinggi yang mampu mencapai 2 x 10<sup style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 10px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">6</sup> K. Tebal lapisan korona Matahari mencapai 2,5 x 10<sup style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 10px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">6</sup> km.</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-31896104727865418852012-04-11T01:18:00.002-07:002012-04-11T01:18:13.326-07:00cara menghilangkan magnet<br />
<h3 class="post-title entry-title" style="background-color: white; color: #292929; font-family: Georgia, 'Times New Roman Times', serif; font-size: 24px; font-weight: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<a href="http://dindikelektronik.blogspot.com/2010/02/menghilangkan-magnetisasi-degaussing_18.html" style="color: #e81818; display: block; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial; text-decoration: none;">MENGHILANGKAN MAGNETISASI (DEGAUSSING) CRT</a></h3>
<div class="post-header-line-1" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px;">
</div>
<div class="postmeta-primary" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-transform: uppercase;">
<span class="meta_date" style="background-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNMl3v3yAZBy2ar-FiM7KBqODd2LLatZOVY51rKeB3MXf1bzt0Kgl3oWh-6cs9OE2dwQODTJNKCm_GeRdH049doMGHaWkgslYjBdM0PchR2aoyZwfKWy1emFKCUrAp4uee0iSOtWt1ScE/s1600/time.png); background-position: 0% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; padding-bottom: 3px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 3px;">KAMIS, FEBRUARI 18, 2010</span> <span class="meta_author" style="background-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrfkZ-NC9dAONl9mxvSX1KTizvign4B3-6s9UJR95LyA-jAXmgAleMuGph8Kzw9srvfvUzb0g08GS4Qn649VgXmsRKbsCIWvfuP5YqDUDRCcQIq_nfx5bTXmRrvPj4a8Ubnr6bk-EUffY/s1600/author.png); background-position: 0% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; padding-bottom: 3px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 3px;">DINDIK TV</span> <span class="meta_comments" style="background-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi60JsNAqjfz4-fT5FwJxdU7WZZ-l32XAeKyD_WWiXajnF6zPEJ1ZyGcLkNugIDpBkAEbKvvbcqmYP6Jyh3zc8xPWCGiDAT35oakLxfO-dKyv45BE9k7wyv3BUT-QWctya-7ONFPus7dEs/s1600/comments.png); background-position: 0% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; padding-bottom: 3px; padding-left: 20px; padding-right: 0px; padding-top: 3px;"><a href="http://www.blogger.com/comment.g?blogID=2777548748558720734&postID=4862284915244319970" style="color: #d80909; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial;">14 COMMENTS</a></span></div>
<div class="post-body entry-content" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Georgia, 'Times New Roman Times', serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px;">
<br />
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Beberapa waktu yang lalu di sebuah <a href="http://solderkita.com/" style="color: #d80909; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial;">FORUM DISCUSSE ELEKTRONIK</a> Banyak teman-teman yang mendiskusikan tentang GAMBAR PELANGI di televisi berwarna.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Terjadi perbincangan yang seru dan hangat sekali, karna forum tsb.begitu familiar dan sangat terjaga betul pertemanan/persaudaraan yang di jalin antar sesama pekerja elektronika.khusus nya montir/teknisi televisi.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ada member yang bertanya " bagaimana caranya menghilangkan pelangi di tv yang terlanjur kena medan magnet".</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">banyak sekali masukan-masukan atau solusi yang di berikan oleh rekan-rekan teknisi yang yang kebetulan manjadi member di forum tsb.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Salah satu nya sang moderator yang menyaran kan bikin sendiri alat degausser yang memang sangat simpel cara merakit/pembuatan nya.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Baiklah,menganai GAMBAR PELANGI di tv,saya akan ulas tentang <b>degaussing</b>sebatas pengetahuan saya dan hanya sekedar untuk menambah atau berbagi pengetahuan.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bila ada yang salah mudah-mudahan pembaca sudi kiranya untuk memberikan koreksinya.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>degaussing</b> artinya adalah "menghilangkan magnetisasi".</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Nama itu berasal dari satuan <b>gauss,</b> yang mengukur kerapatan fluks.Tujuan degaussing adalah menghilangkan fluks magnetik dari logam-logam yang telah termagnetisasi.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam pesawat televisi berwarna,chasis baja dan penopang nya,yaitu kerangka bagian-bagian dalam nya. Semuanya terpengaruhi oleh magnetisasi yang terinduksi.Medan-medan magnet lokal ini dapat mempengaruhi lintasan elektron didalam tabung gambar, yang menyebabkan kesalahan dalam pendaratan berkas dan mengakibatkan pencemaran kemurnian warna.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Oleh karna itu,<b>mainan anak-anak ,aktive speaker</b> atau alat-alat lain yang mengandung magnet sebaik nya di jauhkan dari pesawat televisi berwarna tsb.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dalam tabung berwarna magnetisasi sangat mempengaruhi kemurnian warna dan konvergensi (pengumpulan) untuk ketiga berkas elektron.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Di dalam pesawat televisi berwarna ada semacam kumparan degaussing yang dipasang di dalam penopang tabung bagian atas,dan di pada sisi-sisi layar.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Suatu arus kuat bolak balik akan melalui kumparan ini pada saat televisi di hidupkan,kemudian arus berkurang dengan cepat sampai suatu nilai yang dapat di abaikan dalam waktu kurang dari satu detik.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Pengontrolan arus degaussing dapat dilakukan dengan tahanan khusus yang bergantung pada temperatur yang di sebut posistor yang terletak secara seri dengan kumparan-kumparan degaussing.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Untuk menghilang kan gambar pelangi di tv yang sudah terlanjur terkena medan magnet,bisa di lakukan secara manual.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">yaitu dengan membuat peralatan <b>degausser </b>sendiri.bisa dengan degaussing bekas tv berwarna yang sudah tidak terpakai lagi.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">kumparan degaussing (bekas tv ) yang sudah kita beri arus bolak balik dekatkan pada layar tv gerakkan secara perlahan-lahan sejajar dengan layar,dengan ujung,dan dengan sisi-sisi kabinet TV.lakukan beberapa kali meliputi seluruh bidang permukaan.Selanjutkan untuk menurunkan medan perlahan-lahan ke nol,tariklah kumparan dari pesawat tsb.sejauh kabel catu daya yang mencapainya.taruhlah kumparan secara mendatar pada lantai,dan kemudian putus kan daya.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Daya tidak boleh diputus kan selagi kumparan di dekat tabung tv.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Arus nya mungkin terpotong pada atau di dekat nilai puncak nya.Maka suatu medan magnet yang kuat akan di indusir di dalam kerangka-kerangka penopang tabung oleh penurunan arus yang tajam.,yang terbalik dengan yang kita inginkan.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Degaussing melakukan lebih daripada menghilangkan medan magnet yang terinduksi sebelumnya.Juga membentuk suatu medan magnet lokal yang secara parsial menghilangkan efek medan magnet.</span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Oleh karna alasan ini,magnetisasi pesawat TV seharus nya di lakukan selagi menghadap ke arah yang sama seperti yang di gunakan pada waktu menonton yang sesungguh nya.Jika tidak,medan yang ada di dalam nya akan menjadi gangguan jika pesawat penerima di putar 90 derajat setelah magnetisasi nya di hilangkan.</span></div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-26223266656523498522012-04-11T01:14:00.002-07:002012-04-11T01:14:20.435-07:00cara membuat magnet<br />
<div class="UnderHeader" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<div class="inner" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<div class="summaryInfoDiv" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 990px;">
<div class="summaryInfoDivInner" style="border-bottom-color: rgb(231, 231, 231); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div class="summHead hreview-aggregate" id="ctl00_ContentUnderHeader_divSummHead" style="border-top-color: initial; border-top-style: none; border-top-width: initial; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<h1 class="item" style="clear: none; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.3em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; min-height: 29px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;">
<span class="fn" id="h1AbsTitle">Cara MEMBUAT MAGNET</span></h1>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="innerWrapper28" id="innerWrapperPageDiv" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<div class="mainContent Wide" id="mainContent" style="float: left; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 1px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 807px !important; zoom: 1;">
<div class="abstractContent" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div class="abstractBody" style="font-size: 1.2em; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 2px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; word-wrap: break-word;">
<div style="height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-center;">
<br /></div>
<span style="display: block; height: 0px;"></span><img src="http://id.shvoong.com/images/spacer.gif?s=summarizer&d=1334131984732&id=273206cf-974b-4c4a-9b0e-9e13b6659030" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: medium; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: medium; border-right-style: none; border-right-width: medium; border-top-style: none; border-top-width: medium; height: 0px; width: 0px;" /><div class="shvoongsummarizer" id="AText" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Selain magnet telah disediakan oleh alam, magnet juga dapat dibuat sendiri oleh manusia. Dengan menyusun rapi magnet elementernya dan membuatnya searah, maka benda tersebut dapat menjadi sebuah magnet. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat magnet buatan, yaitu :</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong>a. Cara Menggosok</strong></div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bahan magnet dapat dijadikan magnet dengan cara menggosokkan magnet dengan arah yang sama. Apabila sepotong besi digosokan dengan menggunakan magnet tetap secara searah hingga berulang kali, maka besi tersebut akan menjadi magnet dan dapat menarik paku kecil atau jarum. Penggosokan bolak-balik tidak akan menghasilkan magnet.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk menggosok. Bagian logam yang pertama kali digosok akan memiliki kutub yang sama dengan kutub magnet yang digunakan untuk menggosoknya. Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.</div>
<br /><div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong>b. Cara Induksi</strong></div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Jika sebuah besi (logam ferromagnetic) yang tidak bersifat magnet diletakkan di dekat (tanpa menyentuh) magnet yang cukup kuat maka besi tersebut akan ikut menjadi magnet juga atau ikut memiliki sifat-sifat kemagnetan. Pembuatan magnet dengan cara ini disebut induksi. Akan tetapi sifat kemagnetan yang dimiliki oleh besi tersebut hanya sementara, artinya jika magnet tetap tadi dijauhkan lagi maka sifat kemagnetan dari besi tadi akan hilang.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Ujung bahan magnetik yang didekatkan ke ujung magnet utama akan menjadi kutub yang berlawanan dengan kutub magnet utama yang terdekat. Pada saat besi didekatkan pada magnet atau terinduksi magnet, maka magnet-magnet elementer besi disearahkan oleh gaya magnet dari magnet itu yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Pada saat magnet-magnet elementernya searah, maka besi tersebut berubah menjadi magnet.</div>
<strong><br /></strong><div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<strong>c. Dengan Dialiri oleh Listrik Searah (DC)</strong></div>
<div class="googleCustomInTextBlock" id="phCustomJsInText" style="margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Untuk membuat magnet yang memanfaatkan arus listrik diperlukan sumber tegangan DC (baterai atau aki), kabel, dan batang besi atau baja. Sebuah paku dapat kita jadikan magnet dengan cara dililitti kawat (kabel) kecil beberapa lilitan, kemudian kedua ujung kabel tersebut kita aliri arus listrik DC. Paku tersebut akan menjadi magnet karena aliran arus listrik pada kumparan tersebut. Magnet yang dihasilkan dinamakan elektromagnet atau magnet listrik.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah besi dan baja. Besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet karena besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Dibandingkan magnet biasa, elektromagnet ini banyak mempunyai keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan elektromagnet antara lain sebagai berikut.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
a. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari faktor yang dapat mempengaruhi elektromagnetik yaitu kuat arus listrik, jumlah lilitan dan ukuran inti besi.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
b. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
c. Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
d. Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik.</div>
<br /><div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Untuk menghindari hilangnya sifat kemagnetan, simpan 2 magnet dengan kutub-kutub berbeda dan jauhi dari sumber panas dan medan listrik.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; text-align: left;"><br /><br />Sumber:<a href="http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2258675-cara-membuat-magnet/#ixzz1riYEvrW8" style="color: #003399; text-decoration: none;">http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2258675-cara-membuat-magnet/#ixzz1riYEvrW8</a></span>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-43404029105441050982012-04-11T01:12:00.002-07:002012-04-11T01:12:07.712-07:00kemagnetan<br />
<h1 class="w580 ml_5" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font: normal normal bold 30px/normal Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 5px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 580px;">
Kemagnetan</h1>
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;" /><span class="left font11 ml_5 cc_gray2" style="background-color: white; color: #6f6f6f; float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-left: 5px; text-decoration: none;"><span class="c_blue" style="color: #0d8db3; text-decoration: none;"><a href="http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/" style="color: #0d8db3; text-decoration: none;">OPINI</a></span> | 15 March 2009 | 21:41</span><span class="right font11 mr_5 cc_gray2" style="background-color: white; color: #6f6f6f; float: right; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-right: 5px; text-decoration: none;"><img border="0" class="mr_5" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_baca.gif" style="margin-right: 5px;" />Dibaca: <span class="c_black" style="color: black; text-decoration: none;"><b>6055 </b></span> <img border="0" class="mr_5" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/img_komen.gif" style="margin-right: 5px;" />Komentar: <span class="c_black" style="color: black; text-decoration: none;"><b>3</b></span> <img border="0" class="mr_5" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_nilai.gif" style="margin-right: 5px;" />Nihil</span><div class="clearit" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div class="bl_3 mt_5 mb_20" style="background-color: white; border-top-color: rgb(225, 225, 225); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px;">
</div>
<div class="isi_artikel" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
A. Pengertian Kemagnetan</div>
<div style="text-align: left;">
Magnet diambil dari kata magnesia, nama daerah di Asia Kecil yaitu tempat ditemukannya magnet dari mineral magnetik.</div>
<div style="margin-left: 0.5in; text-align: left;">
1. Sifat Magnet</div>
<div style="text-align: left;">
Magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah kearah yang sama (magnet elementer).Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sifat dari kedua kutub itu adalah:</div>
<div style="text-align: left;">
-Jika kutub yang sejenis didekatkan akan saling tolak-menolak</div>
<div style="text-align: left;">
-Jika kutub yang tidak sejenis didekatkan akan saling tarik-menarik.</div>
<div style="text-align: left;">
Jika magnet batang dipotong pada bagian tengahnya maka akan membentuk magnet-magnet baru dengan kutub yang sesuai dengan arah magnet elementer.</div>
<div style="margin-left: 0.5in; text-align: left;">
2. Bahan Magnetik dan Nonmagnetik</div>
<div style="text-align: left;">
Dilihat secara sifat kemagnetannya, benda dibagi menjadi 3:</div>
<div style="text-align: left;">
-Feromagnetik : ditarik kuat oleh magnet. Contoh: nikel, besi, dan baja.</div>
<div style="text-align: left;">
-Paramagnetik : ditarik lemah oleh magnet. Contoh: alumunium, platina.</div>
<div style="text-align: left;">
-Diamagnetik : tidak bisa ditarik magnet. Contoh: seng, bismuth, plastik.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Dilihat dari asalnya, magnet dibagi 2 kelompok:</div>
<div style="text-align: left;">
-Magnet Alam : berasal dari alam</div>
<div style="text-align: left;">
-Magnet Buatan : dibuat oleh manusia.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin-left: 0.5in; text-align: left;">
A. Pembuatan Magnet</div>
<div style="margin-left: 0.25in; text-align: left;">
1. Penggosokan</div>
<div style="text-align: left;">
-Penggosokan dilakukan searah berkali-kali.</div>
<div style="text-align: left;">
-Bagian logam yang pertama kali digosok akan memiliki kutub yang sama dengan kutub magnet yang digunakan untuk menggosoknya.</div>
<div style="text-align: left;">
-Penggosokan bolak-balik tidak akan menghasilkan magnet.</div>
<div style="margin-left: 0.5in; text-align: left;">
2. Menggunakan arus listrik searah (elektromagnetik)</div>
<div style="text-align: left;">
-Dililitkan kawat beremail ke bahan yang akan dibuat menjadi magnet.</div>
<div style="text-align: left;">
-Penentuan kutub magnet menggunakan kaidah tangan kanan.</div>
<div style="text-align: left;">
-Alat yang menggunakan elektromagnetik: bel listrik, relai, telepon.</div>
<div style="margin-left: 0.5in; text-align: left;">
3. Induksi magnet</div>
<div style="text-align: left;">
-Menempelkan atau mendekatkan logam ferromagnetic dengan magnet. Bila logam yang dipakai baja, sifat kemagnetan permanen namun kurang kuat, bila besi, sifat kemagnetan tidak permanent namun kuat.</div>
<div style="text-align: left;">
Untuk menghindari hilangnya sifat kemagnetan, simpan 2 magnet dengan kutub-kutub berbeda dan jauhi dari sumber panas dan medan listrik.</div>
<div style="margin-left: 0.25in; text-align: left;">
B. Medan Magnet</div>
<div style="text-align: left;">
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang berarah dari kutub utara ke selatan. Simbol medan magnet adalah B dengan SI weber/m2. Medan magnet arahnya dapat kita tentukan dengan prinsip jari tangan kanan.</div>
<div style="margin-left: 0.5in; text-align: left;">
C. Gaya Magnet</div>
<div style="text-align: left;">
Besar gaya magnet dapat dirumuskan:</div>
<div style="text-align: left;">
F=B.i.L</div>
<div style="text-align: left;">
F=B.v.Q</div>
<div style="text-align: left;">
F: gaya magnet (N)</div>
<div style="text-align: left;">
B: medan magnet (tesla)</div>
<div style="text-align: left;">
i: arus listrik (A)</div>
<div style="text-align: left;">
L: panjang kawat (m)</div>
<div style="text-align: left;">
V: kecepatan (m/s)</div>
<div style="text-align: left;">
Q: muatan listrik (C)</div>
<div style="text-align: left;">
Arah gaya magnet:</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<a href="http://poweruai.files.wordpress.com/2007/12/tangan-kanan.jpg"><img alt="" border="0" src="http://poweruai.files.wordpress.com/2007/12/tangan-kanan.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Menggunakan kaidah tangan kiri:</div>
<div style="text-align: left;">
-Ibu jari : F</div>
<div style="text-align: left;">
-Telunjuk : B</div>
<div style="text-align: left;">
-Jari tengah: I</div>
<div style="text-align: left;">
Alat yang memakai prinsip gaya magnet: motor listrik, bor listrik, kipas angin.</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-29261571716460742292012-04-11T01:09:00.002-07:002012-04-11T01:09:22.113-07:00sumber arus listrik<br />
<h1 class="firstHeading" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 24px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
SUMBER ARUS LISTRIK.Sukis Wariyono</h1>
<right style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><ins style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline-table; height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: block; height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="15" hspace="0" id="aswift_0" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_0" scrolling="no" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="728"></iframe></ins></ins></right><div id="bodyContent" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">
<div id="contentSub" style="color: #7d7d7d; font-size: 11px; line-height: 1.2em; margin-bottom: 1.4em; margin-left: 1em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; width: auto;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Untuk dapat bergerak, mobil mainan memerlukan tenaga penggerak. Tenaga itu berasal dari baterai yang ada di dalamnya. Pada baterai tersebut terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Baterai, sebagai tempat pengubah suatu energi menjadi energi listrik, dikenal sebagai sumber arus listrik. Fenomena perubahan suatu jenis energi menjadi energi listrik itu akan kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari pengertian gaya gerak listrik dan sumber arus listrik, dan penerapannya dalam kehidupan sehari - hari.</div>
<table class="toc" id="toc" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(170, 170, 170); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(170, 170, 170); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: black; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" summary="Daftar isi"><tbody>
<tr><td><div id="toctitle" style="text-align: center;">
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; border-width: initial; display: inline; font-size: 12px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Daftar isi</h2>
<span class="toctoggle" style="font-size: 11px;">[<a class="internal" href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono" id="togglelink" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;">sembunyikan</a>]</span></div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#A._GAYA_GERAK_LISTRIK" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">A. GAYA GERAK LISTRIK</span></a></li>
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#B._SUMBER_ARUS_LISTRIK" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">B. SUMBER ARUS LISTRIK</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#1._Elemen_Volta" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2.1</span> <span class="toctext">1. Elemen Volta</span></a></li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#2._Elemen_Kering" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2.2</span> <span class="toctext">2. Elemen Kering</span></a></li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#3._Akumulator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2.3</span> <span class="toctext">3. Akumulator</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#a._Proses_Pengosongan_Akumulator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2.3.1</span> <span class="toctext">a. Proses Pengosongan Akumulator</span></a></li>
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#b._Proses_Pengisian_Akumulator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2.3.2</span> <span class="toctext">b. Proses Pengisian Akumulator</span></a></li>
</ul>
</li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/SUMBER_ARUS_LISTRIK.Sukis_Wariyono#C._PENGUKURAN_TEGANGAN_LISTRIK" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">C. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK</span></a></li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<a href="" name="A._GAYA_GERAK_LISTRIK" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">A. GAYA GERAK LISTRIK</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Pernahkah kamu memerhatikan tulisan 1,5 V pada baterai, atau 6 V dan 12 V pada akumulator? Besaran 1,5 V, 6 V atau 12 V yang tertulis pada badan baterai atau akumulator menunjukkan beda potensial listrik yang dimilikinya. Hal itu sering disebut gaya gerak listrik (GGL). Untuk membantumu memahami pengertian gaya gerak listrik, perhatikan Gambar 9.1 dan perhatikan pula penjelasannya.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Jika sakelar (sk) ditutup, elektron di kutub negatif baterai akan bergerak melalui penghantar menuju kutub positif. Selama dalam perjalanannya, elektron mendapat tambahan energi dari gaya tarik kutub positif. Namun, energi itu akan habis karena adanya tumbukan antarelektron; di dalam lampu tumbukan itu mengakibatkan filamen berpijar dan mengeluarkan cahaya. Sesampainya di kutub positif, elektron tetap cenderung bergerak menuju ke kutub negatif kembali. Namun, hal itu sulit jika tidak ada bantuan energi luar. Energi luar tersebut berupa energi kimia dari baterai. Energi yang diperlukan untuk memindah elektron di dalam sumber arus itulah yang disebut gaya gerak listrik (GGL).</div>
Pada Gambar 9.1 tegangan terukur pada titik AB (misalnya menggunakan voltmeter) ketika sakelar terbuka merupakan GGL baterai. Adapun tegangan terukur ketika sakelar tertutup merupakan tegangan jepit. Nilai tegangan jepit selalu lebih kecil daripada gaya gerak listrik. Tahukah kamu mengapa demikian?<div class="center" style="text-align: center; width: 1084px;">
<div class="floatnone" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo45.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;" title="Yo45.jpg"><img alt="" border="0" height="104" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/d/d8/Yo45.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: auto; margin-right: auto; vertical-align: middle;" width="121" /></a></span></div>
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<br /></div>
<a href="" name="B._SUMBER_ARUS_LISTRIK" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">B. SUMBER ARUS LISTRIK</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Kamu sudah mengetahui bagaimana terjadinya arus listrik. Selain itu kamu juga sudah mengenal komponen yang dapat membantu gerakan elektron dalam suatu rangkaian. Suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk mengubah satu jenis energi, misalnya energi kimia dan energi gerak, menjadi energi listrik disebut sumber arus listrik. Contohnya baterai, akumulator, dan generator.</div>
<div class="center" style="text-align: center; width: 1084px;">
<div class="floatnone" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo46.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;" title="Yo46.jpg"><img alt="" border="0" height="652" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/4/49/Yo46.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: auto; margin-right: auto; vertical-align: middle;" width="137" /></a></span></div>
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus listrik bolak-balik (AC) dan sumber arus listrik searah (DC). Sumber arus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC dan generator. Ada beberapa macam sumber arus searah, misalnya sel volta, elemen kering (baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah. Elemen volta, batu baterai, dan akumulator merupakan sumber arus searah yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Oleh karena itu, elemen volta, batu baterai, dan akumulator sering disebut elektrokimia. Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia menjadi energi listrik.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang setelah habis muatannya tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta dan batu baterai. Elemen sekunder adalah elemen yang setelah habis muatannya dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (aki). Pada elemen volta, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama, yaitu</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi,</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah,</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Untuk lebih memahami prinsip kerja beberapa contoh elektrokimia, ikutilah uraian berikut.</div>
<a href="" name="1._Elemen_Volta" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">1. Elemen Volta</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Elemen Volta dikembangkan pertama kali oleh Fisikawan Italia bernama Allesandro Volta (1790 - 1800) dengan menggunakan sebuah bejana yang diisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan dua logam tembaga (Cu) dan seng (Zn). Bagian utama elemen Volta, yaitu</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub positif (anode) terbuat dari tembaga (Cu),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4).</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Lempeng tembaga memiliki potensial tinggi, sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua lempeng logam itu dihubungkan melalui lampu, lampu akan menyala. Hal ini membuktikan adanya arus listrik yang mengalir pada lampu. Ketika lampu menyala, larutan elektrolit akan bereaksi dengan logam tembaga maupun seng sehingga menghasilkan sejumlah elektron yang mengalir dari seng menuju tembaga. Adapun, reaksi kimia pada elemen Volta adalah sebagai berikut.</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada larutan elektrolit terjadi reaksi H2SO4 → 2H+ + SO2–4</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada kutub positif terjadi reaksi Cu + 2H+ → polarisasi H2</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada kutub negatif terjadi reaksi Zn + SO4 → ZnSO4+ 2e</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Reaksi kimia pada elemen Volta akan menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen (H2). Gas hidrogen tidak dapat bereaksi dengan tembaga, sehingga gas hidrogen hanya menempel dan menutupi lempeng tembaga yang bersifat isolator listrik. Hal ini menyebabkan terhalangnya aliran elektron dari seng menuju tembaga maupun arus listrik dari tembaga menuju seng. Peristiwa tertutupnya lempeng tembaga oleh gelembung-gelembung gas hidrogen disebut polarisasi. Adanya polarisasi gas hidrogen pada lempeng tembaga menyebabkan elemen Volta mampu mengalirkan arus listrik hanya sebentar. Tegangan yang dihasilkan setiap elemen Volta sekitar 1,1 volt. Penggunaan larutan elektrolit yang berupa cairan merupakan kelemahan elemen Volta karena dapat membasahi peralatan lainnya.</div>
<a href="" name="2._Elemen_Kering" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">2. Elemen Kering</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Elemen kering disebut juga baterai. Elemen kering pertama kali dibuat oleh Leclance. Bagian utama elemen kering adalah</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub positif (anode) terbuat dari batang karbon (C),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH4Cl),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO2).</li>
</ol>
Baterai disebut elemen kering, karena elektrolitnya merupakan <div class="floatright" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: right; float: right; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; position: relative;">
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo30.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;" title="Yo30.jpg"><img alt="" border="0" height="218" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/3/30/Yo30.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="138" /></a></div>
campuran antara serbuk karbon, batu kawi, dan salmiak yang berwujud pasta (kering). Batang karbon (batang arang) memiliki potensial tinggi, sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua elektrode itu dihubungkan dengan lampu maka lampu akan menyala. Hal ini membuktikan adanya arus listrik yang mengalir pada lampu. Ketika lampu menyala, larutan elektrolit akan bereaksi dengan seng. Adapun, reaksi kimia pada batu baterai adalah sebagai berikut.<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada larutan elektrolit terjadi reaksi Zn + 2NH4Cl → Zn2+ + 2Cl + 2NH3 + H2 (ditangkap dispolarisasi)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada dispolarisator terjadi reaksi H2 + 2MnO2 → Mn2O3 + H2O</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Reaksi kimia pada batu baterai akan menghasilkan gelembung-gelembung gas hidrogen (H2). Gas hidrogen akan ditangkap dan bereaksi dengan dispolarisator yang berupa mangan dioksida (MnO2) menghasilkan air (H2O), sehingga pada batu baterai tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu jalannya arus listrik. Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas hidrogen disebut dispolarisator. Adanya bahan dispolarisator pada batu baterai, menyebabkan arus listrik yang mengalir lebih lama. Setiap batu baterai menghasilkan tegangan 1,5 volt. Elemen kering (batu baterai) banyak dijual di toko karena memiliki keunggulan antara lain tahan lama (awet), praktis karena bentuk sesuai kebutuhan, dan tidak membasahi peralatan karena elektrolitnya berupa pasta (kering).</div>
<a href="" name="3._Akumulator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">3. Akumulator</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Akumulator sering disebut aki. Elektrode akumulator baik anode dan katode terbuat dari timbal (Cu) berpori. Bagian utama akumulator, yaitu</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutup positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan 30%.</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Lempeng timbal dioksida dan timbal murni disusun saling bersisipan akan membentuk satu pasang sel akumulator yang saling berdekatan dan dipisahkan oleh bahan penyekat berupa isolator. Beda potensial yang dihasilkan setiap satu sel akumulator 2 volt. Dalam kehidupan sehari-hari, ada akumulator 12 volt yang digunakan untuk menghidupkan starter mobil atau untuk menghidupkan lampu sein depan dan belakang mobil. Akumulator 12 volt tersusun dari 6 pasang sel akumulator yang disusun seri. Kemampuan akumulator dalam mengalirkan arus listrik disebut kapasitas akumulator yang dinyatakan dengan satuan Ampere Hour (AH). Kapasitas akumulator 50 AH artinya akumulator mampu mengalirkan arus listrik 1 ampere yang dapat bertahan selama 50 jam tanpa pengisian kembali.</div>
<a href="" name="a._Proses_Pengosongan_Akumulator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 15px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">a. Proses Pengosongan Akumulator</span></h4>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Pada saat akumulator digunakan, terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida (PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Perubahan yang terjadi pada katode adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Adapun pada larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat pekat menjadi encer, karena pada pengosongan akumulator terbentuk air (H2O). Susunan akumulator adalah sebagai berikut.</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO2).</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb).</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan 30%.</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Ketika akumulator digunakan, terjadi reaksi antara larutan elektrolit dengan timbal dioksida dan timbal murni sehingga menghasilkan elektron dan air. Reaksi kimia pada akumulator yang dikosongkan adalah sebagai berikut.</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada elektrolit : H2SO4 →2H+ + SO4 2–</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada anode: PbO2 + 2H+ + 2e + H2SO4 →PbSO4+2H2O</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada katode : Pb + SO 42 → PbSO4</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun katode perlahan - lahan akan berubah menjadi timbal sulfat (PbSO4). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya memiliki potensial sama dan arus listrik berhenti mengalir. Terbentuknya air pada reaksi kimia menyebabkan kepekatan asam sulfat berkurang, sehingga mengurangi massa jenisnya. Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis).</div>
<a href="" name="b._Proses_Pengisian_Akumulator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 15px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">b. Proses Pengisian Akumulator</span></h4>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Akumulator termasuk elemen sekunder, sehingga setelah habis dapat diisi kembali. Pengisian akumulator sering disebut penyetruman akumulator. Pada saat penyetruman akumulator terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Perubahan yang terjadi pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal dioksida (PbO2). Perubahan pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO4) berubah menjadi timbal murni (Pb). Kepekatan asam sulfat akan berubah dari encer menjadi pekat, karena ketika akumulator disetrum terjadi penguapan air. Bagaimanakah cara menyetrum akumulator?</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Untuk menyetrum akumulator diperlukan sumber tegangan DC lain yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Misalnya akumulator 6 volt kosong harus disetrum dengan sumber arus yang tegangannya lebih dari 6 volt. Kutub - kutub akumulator dihubungkan dengan kutub sumber tegangan. Kutub positif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub positif akumulator. Adapun, kutub negatif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub negatif akumulator. Rangkaian ini menyebabkan aliran elektron sumber tegangan DC berlawanan dengan arah aliran elektron akumulator.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Elektron - elektron pada akumulator dipaksa kembali ke elektrode akumulator semula, sehingga dapat membalik reaksi kimia pada kedua elektrodenya. Agar hasil penyetruman akumulator lebih baik, maka arus yang digunakan untuk mengisi kecil dan waktu pengisian lama. Besarnya arus listrik diatur dengan reostat. Pada saat pengisian terjadi penguapan asam sulfat, sehingga menambah kepekatan asam sulfat dan permukaan asam sulfat turun. Oleh sebab itu, perlu ditambah air akumulator kembali.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Susunan akumulator yang akan disetrum (diisi) dalam keadaan masih kosong, yaitu</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbSO4),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (PbSO4),</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) encer.</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Reaksi kimia saat akumulator diisi, yaitu</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">pada elektrolit : H2SO4 →2H+ + SO4 2–</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">pada anode : PbSO4 + SO4 2– + 2H2O→ PbO2 + 2H2SO4</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">pada katode: PbSO4 + 2H+ → Pb + H2SO4</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Jadi, saat penyetruman akumulator pada prinsipnya mengubah anode dan katode yang berupa timbal sulfat (PbSO4) menjadi timbal dioksida (PbO2) dan timbal murni (Pb).</div>
<a href="" name="C._PENGUKURAN_TEGANGAN_LISTRIK" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">C. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Kamu sudah mengetahui bahwa alat ukur lsitrik yang cukup penitng, selain amperemeter, adalah voltmeter. Amperemeter digunakan untuk mengetahui kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Adapun, voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial. Misalnya beda potensial antara kutub - kutub baterai atau beda potensial di dua titik suatu rangkaian listrik.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel. Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub positif batu baterai. Adapun kutub negatif voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu baterai.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian. Untuk lebih jelasnya, lakukan Kegiatan 9.1 secara berkelompok. Sebelumnya, bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 lakilaki dan 2 perempuan.</div>
Perbedaan antara besarnya GGL dengan tegangan jepit menimbulkan adanya kerugian tegangan. Baterai atau sumber arus listrik lainnya memiliki hambatan dalam. Dalam suatu rangkaian, hambatan dalam (r) selalu tersusun seri dengan hambatan luar (R). Perhatikan Gambar 9.8. Berdasarkan gambar, rumus Hukum Ohm dapat ditulis sebagai berikut.<div class="center" style="text-align: center; width: 1084px;">
<div class="floatnone" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo31.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;" title="Yo31.jpg"><img alt="" border="0" height="127" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/3/39/Yo31.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: auto; margin-right: auto; vertical-align: middle;" width="123" /></a></span></div>
</div>
<div class="center" style="text-align: center; width: 1084px;">
<div class="floatnone" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo32.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;" title="Yo32.jpg"><img alt="" border="0" height="58" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/7e/Yo32.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: auto; margin-right: auto; vertical-align: middle;" width="112" /></a></span></div>
</div>
Untuk beberapa elemen yang dipasang secara seri berlaku<div class="center" style="text-align: center; width: 1084px;">
<div class="floatnone" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo33.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;" title="Yo33.jpg"><img alt="" border="0" height="106" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/e1/Yo33.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: auto; margin-right: auto; vertical-align: middle;" width="443" /></a></span></div>
</div>
<div class="center" style="text-align: center; width: 1084px;">
<div class="floatnone" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Yo34.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;" title="Yo34.jpg"><img alt="" border="0" height="182" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/6/62/Yo34.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: auto; margin-right: auto; vertical-align: middle;" width="479" /></a></span></div>
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Keberadaan hambatan dalam itulah yang menyebabkan menyebabkan kerugian tegangan. Kerugian tegangan dilambangkan dengan U satuannya volt. Hubungan antara GGL, tegangan jepit, dan kerugian tegangan dirumuskan.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
E = V + U dengan: E = gaya gerak listrik satuannya volt (V)</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">V = tegangan jepit satuannya volt (V)</li>
</ul>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">U = kerugian tegangan satuannya volt (V)</li>
</ul>
</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-34611636992580205552012-04-11T01:07:00.003-07:002012-04-11T01:07:43.349-07:00bioteknologi<br />
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 1.6em; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; width: auto;">
<span dir="auto">Bioteknologi</span></h1>
<div id="bodyContent" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 0.8em; line-height: 1.5em; position: relative; width: 1071px;">
<div id="siteSub" style="display: inline; font-size: 12px;">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div id="contentSub" style="color: #7d7d7d; font-size: 11px; line-height: 1.2em; margin-bottom: 1.4em; margin-left: 1em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; width: auto;">
<div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: right; font-size: 10px; line-height: 16px; margin-bottom: 0px; margin-left: 1em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px; position: absolute; right: 80px; top: -3em; z-index: 1;">
<img alt="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/w/extensions-1.19/FlaggedRevs/frontend/modules/img/1.png" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: 0.2em; margin-right: 0.2em; vertical-align: middle;" title="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" /><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; color: #0645ad; padding-bottom: 0px !important; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 0px !important; text-decoration: none;" title="Bantuan:Validasi halaman">Belum Diperiksa</a></b></div>
</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav" style="height: 0px; margin-bottom: 1.4em; margin-top: -1.4em; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; zoom: 1;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#mw-head" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#p-search" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"></a></div>
<div class="mw-content-ltr" dir="ltr" id="mw-content-text" lang="id" style="direction: ltr;">
<div class="thumb tright" style="background-color: transparent; clear: right; float: right; margin-bottom: 1.3em; margin-left: 1.4em; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-size: 12px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: center; width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Insulincrystals.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" height="154" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8c/Insulincrystals.jpg/220px-Insulincrystals.jpg" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="220" /></a><div class="thumbcaption" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; font-size: 11px; line-height: 1.4em; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: left;">
<div class="magnify" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; float: right;">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Insulincrystals.jpg" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; color: #0645ad; display: block; text-decoration: none;" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: white; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-color: initial; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; border-width: initial; display: block; vertical-align: middle;" width="15" /></a></div>
Kristal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Insulin" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Insulin">insulin</a>.</div>
</div>
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<b>Bioteknologi</b> adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Bakteri">bakteri</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Fungi">fungi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Virus">virus</a>, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Enzim">enzim</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Alkohol">alkohol</a>) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.<sup class="reference" id="cite_ref-bio1_0-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-bio1-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Biologi">biologi</a> semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Biokimia">biokimia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Komputer">komputer</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_molekular" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Biologi molekular">biologi molekular</a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrobiologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Mikrobiologi">mikrobiologi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Genetika">genetika</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kimia">kimia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Matematika">matematika</a>, dan lain sebagainya.<sup class="reference" id="cite_ref-bio1_0-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-bio1-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pangan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Teknologi pangan">teknologi pangan</a> adalah pembuatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bir" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Bir">bir</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Roti" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Roti">roti</a>, maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keju" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Keju">keju</a> yang sudah dikenal sejak abad ke-19, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pemuliaan tanaman">pemuliaan tanaman</a> untuk menghasilkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varietas" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Varietas">varietas</a>-varietas baru di bidang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pertanian">pertanian</a>, serta <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_ternak" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pemuliaan ternak">pemuliaan dan reproduksi hewan</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-book1_1-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup> Di bidang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Medis" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Medis">medis</a>, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Vaksin">vaksin</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Antibiotik">antibiotik</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Insulin" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Insulin">insulin</a> walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Fermentasi">fermentasi</a> yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan <a class="extiw" href="http://en.wikipedia.org/wiki/bioreactor" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #3366bb; text-decoration: none;" title="en:bioreactor">bioreaktor</a> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Louis_Pasteur" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Louis Pasteur">Louis Pasteur</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-bio1_0-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-bio1-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Rekayasa genetika">rekayasa genetika</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kultur jaringan">kultur jaringan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DNA_rekombinan&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="DNA rekombinan (halaman belum tersedia)">DNA rekombinan</a>, pengembangbiakan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_induk" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sel induk">sel induk</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloning" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kloning">kloning</a>, dan lain-lain.<sup class="reference" id="cite_ref-def_2-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-def-2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[3]</a></sup> Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kanker">kanker</a> ataupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="AIDS">AIDS</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-book2_3-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book2-3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[4]</a></sup> Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stroke" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Stroke">stroke</a></i> ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.<sup class="reference" id="cite_ref-book2_3-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book2-3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[4]</a></sup> Di bidang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pangan">pangan</a>, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gizi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gizi">gizi</a> yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.<sup class="reference" id="cite_ref-book3_4-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book3-4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[5]</a></sup> Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Lingkungan hidup">lingkungan hidup</a> dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Polusi">polusi</a>. Sebagai contoh, pada penguraian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Minyak bumi">minyak bumi</a> yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.<sup class="reference" id="cite_ref-book1_1-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kloning" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Kloning">kloning</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Rekayasa genetika">rekayasa genetika</a> terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.<sup class="reference" id="cite_ref-book1_1-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain<sup class="reference" id="cite_ref-book1_1-3" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup>:</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.6em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Jagung <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resisten&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Resisten (halaman belum tersedia)">resisten</a> hama serangga</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Kapas resisten hama serangga</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pepaya resisten <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Virus">virus</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Enzim pemacu produksi susu pada sapi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Padi mengandung vitamin A</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pisang mengandung vaksin hepatitis</li>
</ul>
<table class="toc" id="toc" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #f9f9f9; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(170, 170, 170); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(170, 170, 170); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;"><tbody>
<tr><td><div id="toctitle" style="direction: ltr; text-align: center;">
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; border-width: initial; display: inline; font-size: 12px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: auto;">
Daftar isi</h2>
<span class="toctoggle" style="font-size: 11px;"> [<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#" id="togglelink" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">sembunyikan</a>] </span></div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<li class="toclevel-1 tocsection-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Garis_waktu_bioteknologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Garis waktu bioteknologi</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Jenis" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Jenis</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Rekayasa_genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Rekayasa genetika</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-2 tocsection-4" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Proses_introduksi_gen" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.1</span> <span class="toctext">Proses introduksi gen</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-5" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Mutagenesis" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.2</span> <span class="toctext">Mutagenesis</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-6" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Human_Genome_Project" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.3</span> <span class="toctext"><i>Human Genome Project</i></span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-7" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Aplikasi_di_Bidang_Medis" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Aplikasi di Bidang Medis</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-2 tocsection-8" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Sel_Punca" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">4.1</span> <span class="toctext">Sel Punca</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-9" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Lihat_Pula" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">5</span> <span class="toctext">Lihat Pula</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-10" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Referensi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">6</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-11" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#Pranala_luar" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">7</span> <span class="toctext">Pranala luar</span></a></li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Garis waktu bioteknologi">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Garis_waktu_bioteknologi">Garis waktu bioteknologi</span></h2>
<div class="thumb tright" style="background-color: transparent; clear: right; float: right; margin-bottom: 1.3em; margin-left: 1.4em; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-size: 12px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: center; width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:The_Brewer_designed_and_engraved_in_the_Sixteenth._Century_by_J_Amman.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" height="280" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/24/The_Brewer_designed_and_engraved_in_the_Sixteenth._Century_by_J_Amman.png/220px-The_Brewer_designed_and_engraved_in_the_Sixteenth._Century_by_J_Amman.png" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="220" /></a><div class="thumbcaption" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; font-size: 11px; line-height: 1.4em; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: left;">
<div class="magnify" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; float: right;">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:The_Brewer_designed_and_engraved_in_the_Sixteenth._Century_by_J_Amman.png" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; color: #0645ad; display: block; text-decoration: none;" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: white; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-color: initial; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; border-width: initial; display: block; vertical-align: middle;" width="15" /></a></div>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peragian" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Peragian">Peragian</a> merupakan model aplikasi awal dari bioteknologi</div>
</div>
</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.6em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">8000 SM Pengumpulan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benih" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Benih">benih</a> untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Babilonia" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Babilonia">Babilonia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Mesir">Mesir</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romawi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Romawi">Romawi</a> melakukan praktik<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangbiakan_selektif" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Pengembangbiakan selektif">pengembangbiakan selektif</a> (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seleksi_artifisal)&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Seleksi artifisal) (halaman belum tersedia)">seleksi artifisal)</a> untuk meningkatkan kualitas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ternak" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ternak">ternak</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">6000 SM Pembuatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bir" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Bir">bir</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Fermentasi">fermentasi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anggur_(minuman)" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Anggur (minuman)">anggur</a>, membuat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Roti" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Roti">roti</a>, membuat tempe dengan bantuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ragi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ragi">ragi</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">4000 SM Bangsa Tionghoa membuat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogurt" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Yogurt">yogurt</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keju" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Keju">keju</a> dengan bakteri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktat" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Asam laktat">asam laktat</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">1665 Penemuan sel oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Hooke" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Robert Hooke">Robert Hooke</a>(Inggris) melalui mikroskop.<sup class="reference" id="cite_ref-time2_5-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-time2-5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[6]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1800" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="1800">1800</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nikolai_I._Vavilov" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Nikolai I. Vavilov">Nikolai I. Vavilov</a> menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1880" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="1880">1880</a> Mikroorganisme ditemukan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1856" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="1856">1856</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gregor_Mendel" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gregor Mendel">Gregor Mendel</a> mengawali genetika tumbuhan rekombinan.<sup class="reference" id="cite_ref-6" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-6" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[7]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">1865 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gregor_Mendel" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Gregor Mendel">Gregor Mendel</a> menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya.<sup class="reference" id="cite_ref-time1_7-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-time1-7" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[8]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1919" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="1919">1919</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karl_Ereky&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Karl Ereky (halaman belum tersedia)">Karl Ereky</a>, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">1975 Metode produksi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_monoklonal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Antibodi monoklonal">antibodi monoklonal</a> dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.<sup class="reference" id="cite_ref-8" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-8" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[9]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1980" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="1980">1980</a> Bioteknologi modern dicirikan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teknologi_DNA_rekombinan&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Teknologi DNA rekombinan (halaman belum tersedia)">teknologi DNA rekombinan</a>. Model <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prokariot" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Prokariot">prokariot</a>-nya, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/E._coli" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="E. coli">E. coli</a>, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia).</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1992" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="1992">1992</a> FDA menyetujui makanan GM pertama dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Calgene&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Calgene (halaman belum tersedia)">Calgene</a>: tomat "flavor saver".</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2000" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="2000">2000</a> Perampungan <a class="extiw" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genome" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #3366bb; text-decoration: none;" title="en:Human genome">Human Genome Project</a></li>
</ul>
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Jenis">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Jenis">Jenis</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu:<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup></div>
<div class="thumb tright" style="background-color: transparent; clear: right; float: right; margin-bottom: 1.3em; margin-left: 1.4em; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; font-size: 12px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: center; width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Rochefort-beers.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" height="155" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/66/Rochefort-beers.jpg/200px-Rochefort-beers.jpg" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="200" /></a><div class="thumbcaption" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; font-size: 11px; line-height: 1.4em; padding-bottom: 3px !important; padding-left: 3px !important; padding-right: 3px !important; padding-top: 3px !important; text-align: left;">
<div class="magnify" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; float: right;">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Rochefort-beers.jpg" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: initial !important; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; color: #0645ad; display: block; text-decoration: none;" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png" style="background-attachment: initial !important; background-clip: initial !important; background-color: white; background-image: none !important; background-origin: initial !important; background-position: initial initial !important; background-repeat: initial initial !important; border-bottom-style: none !important; border-color: initial !important; border-color: initial; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-style: none !important; border-width: initial !important; border-width: initial; display: block; vertical-align: middle;" width="15" /></a></div>
Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.</div>
</div>
</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.6em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Bioteknologi merah (<i>red biotechnology</i>)</b> adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis.<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup>Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Preventif&action=edit&redlink=1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #ba0000; text-decoration: none;" title="Preventif (halaman belum tersedia)">preventif</a>, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Bioteknologi putih/abu-abu (<i>white/gray biotechnology</i>)</b> adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Energi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Energi">energi</a> terbarukan.<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-3" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup> Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Bakteri">bakteri</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khamir" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Khamir">khamir</a>/<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ragi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Ragi">ragi</a>, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (<i>bleaching</i>) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-4" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Bioteknologi hijau (<i>green biotechnology</i>)</b> mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan.<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-5" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup> Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-6" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Bioteknologi biru (<i>blue biotechnology</i>)</b> disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik.<sup class="reference" id="cite_ref-colour_9-7" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-colour-9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[10]</a></sup> Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.<sup class="reference" id="cite_ref-10" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-10" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[11]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-Thieman_11-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-Thieman-11" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[12]</a></sup></li>
</ul>
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Rekayasa genetika">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Rekayasa_genetika"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Rekayasa genetika">Rekayasa genetika</a></span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Rekayasa genetika">Rekayasa genetika</a> adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi<sup class="reference" id="cite_ref-book1_1-4" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup>:</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Isolasi gen.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Membentuk produk organisme transgenik.</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Prosedur pembentukan organisme <i>transgenic</i> ada dua, yaitu:</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Melalui proses introduksi gen</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Melalui proses mutagenesis</li>
</ol>
<h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; font-weight: normal; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Proses introduksi gen">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Proses_introduksi_gen">Proses introduksi gen</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah<sup class="reference" id="cite_ref-book1_1-5" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[2]</a></sup>:</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Uji coba kultur tersebut di lapangan</li>
</ol>
<h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; font-weight: normal; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Mutagenesis">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Mutagenesis">Mutagenesis</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat (mutagen kimia).<sup class="reference" id="cite_ref-book3_4-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-book3-4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[5]</a></sup></div>
<h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; font-weight: normal; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=6" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Human Genome Project">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Human_Genome_Project"><i>Human Genome Project</i></span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<i>Human Genome Project</i> adalah usaha international yang dimulai pada tahun 1990 untuk mengidentifikasi semua gen (genom) yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24.<sup class="reference" id="cite_ref-Thieman_11-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-Thieman-11" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[12]</a></sup> Proyek ini memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk menyembuhkan penyakit genetik manusia <sup class="reference" id="cite_ref-Thieman_11-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_note-Thieman-11" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">[12]</a></sup></div>
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=7" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Aplikasi di Bidang Medis">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Aplikasi_di_Bidang_Medis">Aplikasi di Bidang Medis</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot darah pasien bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah yang sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah ditemukan memiliki enzim pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan gumpalan darah yang bila tidak dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan jantung. Selain contoh tersebut, terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang medis sebagai berikut.</div>
<h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; font-weight: normal; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=8" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Sel Punca">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Sel_Punca">Sel Punca</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran, meskipun kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi menjadi sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal stem cell. Cermin Dunia Kedokteran</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak (neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada transplantasi pankreas dari binatang. Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada mencit</div>
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=9" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Lihat Pula">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Lihat_Pula">Lihat Pula</span></h2>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.6em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Bioremediasi">bioremediasi</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika_molekular" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Genetika molekular">genetika molekular</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sel punca">sel punca</a></li>
</ul>
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; width: auto;">
<span class="editsection" style="float: right; font-size: 13px; margin-left: 5px;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bioteknologi&action=edit&section=10" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Referensi">sunting</a>]</span><span class="mw-headline" id="Referensi">Referensi</span></h2>
<div class="references-small" style="font-size: 12px; list-style-type: decimal;">
<ol class="references" style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li id="cite_note-bio1-0" style="margin-bottom: 0.1em;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-bio1_0-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-bio1_0-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-bio1_0-2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <span class="reference-text">Merck. Biotechnology Institute. 2005. <i>What is biotechnology??</i>. <a class="external free" href="http://www.biotechinstitute.org/what_is/" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(data:image/png; background-origin: initial; background-position: 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #3366bb; padding-right: 13px; text-decoration: none;">http://www.biotechinstitute.org/what_is/</a>. Diakses pada 25 April 2010.</span></li>
<li id="cite_note-book1-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book1_1-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book1_1-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book1_1-2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book1_1-3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">d</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book1_1-4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">e</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book1_1-5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">f</sup></a> <span class="reference-text">Smith JE. 2004. <i>Biotechnology; Studies in Biology</i>. Ed ke-4. Cambridge: Inggris.</span></li>
<li id="cite_note-def-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-def_2-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Peters P. 1993. <i>Biotechnology: A Guide To Genetic Engineering</i>. Wm C Brown: AS.</span></li>
<li id="cite_note-book2-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book2_3-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book2_3-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Clark DP, Pazdernik NJ. 2009. <i>Biotechnology; Applying the Genetic Revolution</i>. Elsevier: China.</span></li>
<li id="cite_note-book3-4" style="margin-bottom: 0.1em;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book3_4-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-book3_4-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Chirikjian JG. 1995. <i>Plant Biotechnology, Animal Cel Culture, Immunobiotechnology</i>. Vol 1. Jones and Bartlett Publishers: London.</span></li>
<li id="cite_note-time2-5" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-time2_5-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Scott Michon. 2010. Timeline. <a class="external free" href="http://www.strangescience.net/timeline.htm" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(data:image/png; background-origin: initial; background-position: 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #3366bb; padding-right: 13px; text-decoration: none;">http://www.strangescience.net/timeline.htm</a>. Diakses pada 12 Mei 2010.</span></li>
<li id="cite_note-6" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-6" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Gregor Madel: Plants. 2008. <a class="external free" href="http://www.lycos.com/info/gregor-mendel--plants.html" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(data:image/png; background-origin: initial; background-position: 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #3366bb; padding-right: 13px; text-decoration: none;">http://www.lycos.com/info/gregor-mendel--plants.html</a>. Diakses pada 12 Mei 2010.</span></li>
<li id="cite_note-time1-7" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-time1_7-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Encyclopedia, Timeline of Scientific Discoveries. <a class="external free" href="http://www.statemaster.com/encyclopedia/Timeline-of-scientific-discoveries#BC" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(data:image/png; background-origin: initial; background-position: 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #3366bb; padding-right: 13px; text-decoration: none;">http://www.statemaster.com/encyclopedia/Timeline-of-scientific-discoveries#BC</a>. Diakses pada 12 Mei 2010.</span></li>
<li id="cite_note-8" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-8" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Koivisto VA, Soman V, Conrad P, Hendler R, Nadel E. Insulin binding to monocytes in trained athletes. <i>J Clin Invest</i> 65:1011-15.</span></li>
<li id="cite_note-colour-9" style="margin-bottom: 0.1em;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-3" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">d</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-4" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">e</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-5" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">f</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-6" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">g</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-colour_9-7" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">h</sup></a> <span class="reference-text">DaSilva EJ. 2004. The colours of biotechnology: Science, Development and Humankind. Electron. <i>J Biotechnol</i> 7:3 .</span></li>
<li id="cite_note-10" style="margin-bottom: 0.1em;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-10" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Madhavan G, Oakley B, Kun L. 2008. <i>Career Development in Bioengineering and Biotechnology</i>. New York: Springer+Business media, LLC.</span></li>
<li id="cite_note-Thieman-11" style="margin-bottom: 0.1em;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-Thieman_11-0" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-Thieman_11-1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi#cite_ref-Thieman_11-2" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #0645ad; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <span class="reference-text">Thieman WJ, Palladino MA. 2004. <i>Introduction to Biotechnology</i> San Francisco: Pearson Education Inc.</span></li>
</ol>
</div>
</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-28043988319533562302012-04-11T01:06:00.000-07:002012-04-11T01:06:10.843-07:00proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya<br />
<h1 class="firstHeading" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 24px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
Proses Pewarisan Dan Hasil Pewarisan Sifat Beserta Penerapannya 9.1</h1>
<right style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><ins style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline-table; height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: block; height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="15" hspace="0" id="aswift_0" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_0" scrolling="no" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="728"></iframe></ins></ins></right><div id="bodyContent" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">
<div id="contentSub" style="color: #7d7d7d; font-size: 11px; line-height: 1.2em; margin-bottom: 1.4em; margin-left: 1em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; width: auto;">
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<b>Untuk materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu:</b></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<b>Kompetensi Dasar : </b></div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<br /></div>
<table class="toc" id="toc" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(170, 170, 170); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(170, 170, 170); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: black; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" summary="Daftar isi"><tbody>
<tr><td><div id="toctitle" style="text-align: center;">
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; border-width: initial; display: inline; font-size: 12px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Daftar isi</h2>
<span class="toctoggle" style="font-size: 11px;">[<a class="internal" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1" id="togglelink" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;">sembunyikan</a>]</span></div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Gen_dan_Kromosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Gen dan Kromosom</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Letak_Kromosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.1</span> <span class="toctext">Letak Kromosom</span></a></li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#macam-macam_kromosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.2</span> <span class="toctext">macam-macam kromosom</span></a></li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Istilah_.E2.80.93_Istilah_dalam_Penurunan_Kromosom." style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.3</span> <span class="toctext">Istilah – Istilah dalam Penurunan Kromosom.</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Persilangan_Monohibrid_Dominan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.3.1</span> <span class="toctext">Persilangan Monohibrid Dominan</span></a></li>
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Persilangan_Dihibrid" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.3.2</span> <span class="toctext">Persilangan Dihibrid</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Pewarisan_Sifat_dan_Bibit_Unggul" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.4</span> <span class="toctext">Pewarisan Sifat dan Bibit Unggul</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1#Referensi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<a href="" name="Gen_dan_Kromosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h1 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 24px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Gen dan Kromosom</span></h1>
<a href="" name="Letak_Kromosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Letak Kromosom</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<img src="/wiki/images/thumb/2/27/Gen1.jpg/145px-Gen1.jpg" _fck_mw_filename="Gen1.jpg" _fck_mw_location="left" _fck_mw_width="145" _fck_mw_height="200" alt="" class="fck_mw_left" />Seperti telah dijelaskan dalam pembahasan tentang perkembangbiakan, semua keturunan hasil perkembangbiakan generatif mempunyai sifat yang bervariasi yang merupakan hasil dari campuran sifat kedua induknya. Misalnya, seorang ayah berambut lurus menikah dengan seorang ibu berambut keriting. Anak-anak mereka mungkin ada yang berambut lurus, berambut keriting, atau berambut ikal (antara lurus dan keriting). Rambut lurus dan rambut keriting disebut sifat beda.<br />Contoh sifat beda pada tumbuhan adalah batang tinggi, batang pendek, warna bunga merah, warna bunga putih, rasa buah manis, rasa buah asam, biji bulat, dan biji kisut (keriput). Sekarang sudah diketahui bahwa sifat beda ditentukan dan diwariskan oleh gen penentu sifat yang terletak di dalam kromosom. Istilah kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W. Waldeyer. Kromosom berasal dari dua kata, yaitu chroma (warna) dan soma (badan). Istilah ini muncul karena bagian ini akan jelas terlihat di bawah mikroskop apabila diberi zat warna. Kromosom terletak di dalam nukleus (inti sel). Inti sel tubuh dan inti sel kelamin suatu organisme mempunyai jumlah yang berbeda. Kromosom yang terletak di dalam inti sel tubuh bersifat haploid (2n), sedangkan yang terletak di dalam inti sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n). Jumlah kromosom pada sel tubuh manusia sebanyak 46 (23 pasang), sedangkan pada sel kelaminnya (sperma atau ovum) sebanyak 23. dalam setiap kromosom manusia terdapat ribuan gen.</div>
<a href="" name="macam-macam_kromosom" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">macam-macam kromosom</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi kromosom tubuh dan kromosom kelamin.<br />Kromosom tubuh atau autosom adalah kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin, berjumlah 2n-2. pada manusia jumlah autosom pada setiap sel tubuh sebanyak 44 (22 pasang). Kromosom kelamin (seks) atau gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin, berjumlah sepasang. Kromosom kelamin pada wanita XX, sedangkan laki-laki XY.</div>
<a href="" name="Istilah_.E2.80.93_Istilah_dalam_Penurunan_Kromosom." style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Istilah – Istilah dalam Penurunan Kromosom.</span></h2>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Parental (P)</i>, yaitu induk (jantan dan betina) yang mengadakan perkawinan/persilangan. Parental disebut juga orang tua/tetua.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Filial (F)</i>, yaitu individu hasil persilangan, disebut juga keturunan/zuriat. Keturuanan pertama diberi simbol F1, keturunan kedua diberi simbol F2, dst.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Gen dominan, </i>yaitu gen yang mampu menutupi sifat gen lain yang sealel.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Gen resesif,</i> yaitu gen yang ditutupi oleh sifat gen lain yang sealel.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Gen intermediat/kodominan,</i> yaitu gen yang tidak saling mengalahkan atau mempunyai pengaruh yang sama kuat.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Alel,</i> yaitu gen-gen yang terletak pada kromosom homolog.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Fenotipe, </i>yaitu sifat-sitat yang tampak dari luar, dapat dicium, dapat dirasakan, misalnya rambut lurus, batang tinggi, bunga merah. bau harum, dan rasa manis. Fenotipe merupakan perpaduan antara faktor genotipe dan faktor lingkungan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Genotipe</i>, yaitu sitat yang tidak tampak dari luar dan disimbolkan dengan huruf awal sifat-sifat yang diwakilinya. Sifat dominan disimbolkan dengan huruf besar. sedang sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil. Misalnya, batang tinggi dominan terhadap batang pendek. Gen batang tinggidisimbolkan dengan huruf T, sedangkan batang pendek djsimbolkan dengan huruf t. Sifat pada genotip disimbolkan dengan huruf yang ditulis rangkap. misalnya TT, Tt, atau tt.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Homozigot</i>, yaitu pasangan gen yang mempunyai alel yang sama. misalnya AA atau mm.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Heterozigot</i><span style="font-style: italic;">,</span> yaitu pasangan gen yang mempunyai alel yang berbeda. misalnya Aa atau Mm.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Hibrid,</i> yaitu hasil persilangan atau hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda. Persilangan dengan satu sitat beda disebut persilangan monohibrid, persilangan dengan dua sifat beda disebut persilangan dihibrid. persilangan dengan tiga silat beda disebut persilangan trihibrid, dan seterusnya.</li>
</ul>
<a href="" name="Persilangan_Monohibrid_Dominan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Persilangan Monohibrid Dominan</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda. Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu persilangan monohibrid dominan dan monohibrid intermediat.</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Persilangan Monohibrid Dominan</b></li>
</ul>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Sifat dominan dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada keturunan dari pada sifat lainnya yang sealel. Persilangan monohibrid sudah diteliti oleh Mendel. Dari hasil penelitiannya dengan tanaman kacang kapri.<br />Jika tumbuhan berbatang tinggi disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbatang pendek menghasilkan F, tumbuhan berbatang tinggi, dikatakan bahwa batang tinggi merupakan sifat dominan, sedangkan batang pendek merupakan sifat resesif. Jadi, pada F, dihasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan sifat induk yang dominan. Rasio/perbandingan genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan rasio fenotipenya = 3 : l.</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Persilangan Monohibrid Intermediat</b></li>
</ul>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediat. Jika tumbuhan berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbunga putih menghasilkan F, tumbuhan berbunga merah muda, dikatakan bahwa bunga merah bersifat intermediat. Dengan cara persilangan seperti pada persilangan monohibrid dominan di atas. dapat diketahui bahwa rasio genotipe dan fenotipe F, pada persilangan monohobrid intermediat sama, yaitu 1 :2 : l.</div>
<a href="" name="Persilangan_Dihibrid" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-size: 17px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Persilangan Dihibrid</span></h3>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<i>Persilangan dihibrid</i> adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda, misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat; padi berumur pendek dan berbulir sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak. Mendel juga meneliti persilangan dihibrid pada kacang kapri. Mendel menyilangkan kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning dengan tanaman kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau. Ternyata semua F1, nya berbiji bulat dan berwarna kuning. Berarti biji bulat dan warna kuning merupakan sifat dominan. Selanjutnya. semua tanaman F, dibiarkan menyerbuk sendiri. Ternyata pada F2 dihasilkan 315 tanaman berbiji bulat dan berwarna kuning. 108 tanaman berbiji bulat dan berwarna hijau. 106 tanaman berbiji kisut dan berwarna kuning, serta 32 tanaman berbiji kisut dan berwarna hijau. Hasil penelitiannya mengehasilkan hukum Mendel II atau hukum asortasi atau hukum pengelompokan gen seceru bebas. Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari kedua induk akan mengumpul dalam zigot, tetapi kemudian akan memisah lagi ke dalam gamet-gantet secara bebas.</div>
<a href="" name="Pewarisan_Sifat_dan_Bibit_Unggul" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Pewarisan Sifat dan Bibit Unggul</span></h2>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Hukum Mendel dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman atau ternak bibit unggul. Sifat-sifat unggul tanaman, antara lain adaptif (mudah menyesuaikan diri) terhadap berbagai kondisi lingkungan, misalnya cuaca buruk dan kekeringan; tahan terhadap hama dan penyakit; lebih cepat menghasilkan: produktivitasnya tinggi dan rasanya enak; atau untuk tanaman menahun mempunyai masa produksi yang lebih lama. Sifat-sitat unggul hervan, antara lain tahan terhadap penyakit: hewan pedaging menghasilkan daging yang lebih banyak dan enak, unggas petelur menghasilkan telur yang lebih banyak; atau sapi menghasilkan susu yang lebih banyak. Untuk memperoleh bibit unggul, dapat dilakukan dengan seleksi dan hibridisasi. Kedua proses ini berkaitan erat. Sebelum dilakukan hibridisasi, dilakukan dulu proses seleksi. Seleksi adalah pemilihan sifat-sifat tanaman dan hewan yang sesuai dengan kehendak manusia. Misalnya, untuk menghasilkan bahan pangan, diseleksi tanaman dengan sifat-sifat produktivitas tinggi, rasanya enak, serta tahan hama dan penyakit. Untuk hewan diseleksi hewan-hewan penghasil daging, telur, dan susu yang tinggi. Seleksi yang dilakukan secara terus-menerus dan dalam waktu yang sangat lama akan mengakibatkan organisme dengan sifat unggul akan makin bertambah. Sebaliknya. organisme dengan sifat-sifat yang tidak dikehendaki akan makin berkurang atau bahkan punah. Hibridisasi/pembastaran/persilangan adalah mengawinkan dua individu sejenis yang berbeda sifatnya sehingga diperoleh keturunan dengan sifat-sifat unggul yang dimiliki kedua induknya. Misalnya, persilangan induk varietas padi yang produktivitasnya tinggi. Tetapi tidak tahan terhadap hama dan penyakit dengan induk varietas padi yang produktivitasnya rendah, tetapi tahan terhadap hama dan perryakit, diharapkan menghasilkan keturunan dengan sifat produktivitasnya tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit. Bibit unggul juga dapat diperoleh dengan menyilangkan tanaman liar dengan tanaman yang sudah dibudidayakan. Misalnya. Antara tomat liar dengan tomat komersial yang sudah dibudidayakan. Tomat liar berbuah kecil-kecil, tetapi memiliki keunggulan, yaitu kebal terhadap penyakit layu karena jamur Fusarium. Setelah kedua tomat tersebut disilangkan. dihasilkan tomat dengan ukuran buah seperti tomat komersial yang tahan terhadap penyakit layu karena jamur Fusarium.<br /></div></div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-1193409445594288772012-04-11T01:04:00.002-07:002012-04-11T01:04:35.291-07:00pewarisan sifat dalam mahluk hidup<br />
<div class="contenttitle" style="background-color: white; color: #333333; float: left; font-size: 11px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 550px;">
<h1 style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 0px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 0px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 0px; clear: none; float: left; font-size: 22px; font-weight: normal; font: normal normal normal 210%/normal 'Trebuchet MS', Tahoma, Arial; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left; width: 380px;">
<a href="http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/pewarisan-sifat-dalam-makhluk-hidup/" rel="bookmark" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; color: #333333; text-decoration: none;">Pewarisan sifat dalam makhluk hidup</a></h1>
<div class="ratingdanview" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #efefef; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: right; font-family: 'Trebuchet MS', Tahoma, Verdana, sans-serif; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 20px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: left; width: 150px;">
<div class="PSR_container">
<form action="http://klikbelajar.com/index.php" class="PSR_stars" id="PSR_form_2055" method="post" style="height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<label class="PSR_full_voting_star" for="psr_star_2055_1" style="background-image: url(http://klikbelajar.com/wp-content/plugins/post-star-rating/img/stars/full_voting_star.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; float: left; height: 15px; text-indent: -1000em; width: 17px;">1</label><label class="PSR_full_voting_star" for="psr_star_2055_2" style="background-image: url(http://klikbelajar.com/wp-content/plugins/post-star-rating/img/stars/full_voting_star.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; float: left; height: 15px; text-indent: -1000em; width: 17px;">2</label><label class="PSR_full_voting_star" for="psr_star_2055_3" style="background-image: url(http://klikbelajar.com/wp-content/plugins/post-star-rating/img/stars/full_voting_star.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; float: left; height: 15px; text-indent: -1000em; width: 17px;">3</label><label class="PSR_no_voting_star" for="psr_star_2055_4" style="background-image: url(http://klikbelajar.com/wp-content/plugins/post-star-rating/img/stars/no_star.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; float: left; height: 15px; text-indent: -1000em; width: 17px;">4</label><label class="PSR_no_voting_star" for="psr_star_2055_5" style="background-image: url(http://klikbelajar.com/wp-content/plugins/post-star-rating/img/stars/no_star.gif); background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; float: left; height: 15px; text-indent: -1000em; width: 17px;">5</label><span class="PSR_votes" style="padding-left: 0.5em;">7</span> <span class="PSR_tvotes">pemilih</span><span class="PSR_tvote"></span></form>
</div>
26,109 views | June 28, 2010</div>
<h1 class="authortitle" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 0px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 0px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 0px; clear: none; color: grey; float: left; font-family: 'Trebuchet MS', tahoma, Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; font-weight: normal; font: normal normal normal 210%/normal 'Trebuchet MS', Tahoma, Arial; letter-spacing: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: -5px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left; width: 380px;">
oleh <span style="font-size: x-small;"><a href="http://klikbelajar.com/author/dwi/" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; color: #333333; text-decoration: none;" title="Posts by dwi">dwi</a></span></h1>
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan <em>hereditas </em>merupakan suatu pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan<em>genetika. </em>Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh kromosom dan gen.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong>A. Istilah dalam Pewarisan Sifat dan Persilangan</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
1. <em>Kromosom </em>adalah struktur benang yang ada di dalam inti sel yang tugasnya bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Yang Tersusun atas sentromer dan lengan kromosom.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
2. <em>Genatau disebut dengan istilah </em>“substansi hereditas” yang terletak berada di dalam kromosom.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
3. <em>Genotipe </em>adalah suatu sifat dasar yang tidak tampak serta bersifat tetap pada individu. Genotipe itu berkodekan dengan simbol huruf yang diambil dari huruf paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu yang dipersilangkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
4. Alel adalah anggota dan suatu gen yang punya suatu pengaruh berlawanan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Misalnya, T menentukan sifat tinggi pada suatu tanaman, sedangkan t menentukan batang pendek. Dengan demikian, T dan t merupakan alel satu terhadap yang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
5. <em>Fenotipe merupakan</em> sifat-sifat yang tampak pada suatu individu serta dapat diamati dengan panca indra. Misalnya seperti warna bunga merah, rambut keriting, rambut lurus, tubuh besar, badan tinggi, hidung mancung, kulit kuning, dan buah besar.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
6. <em>Dominan </em>merupakan salah satu sifat suatu individu yang dalam proses persilangannya mengalahkan atau menutupi pemunculan sifat individu lain dalam persilangan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
7. <em>Sifat resesif </em>merupakan suatu sifat<em> </em>kebalikan dari sifat dominan, yaitu sifat suatu individu yang tidak muncul dalam keturunannya karena terkalahkan atau tertutupi oleh pemunculan sifat sejenis dari individu lain dalam persilangan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
8. <em>Intermediet </em>adalah sifat suatu individu yang pemunculannya merupakan gabungan antara sifat kedua induk yang dipersilangkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
9. <em>Hibrida </em>punya arti sebagai hasil perkawinan antara dua individu yang punya sifat berbeda. Berikut ini istilah yang sering digunakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
a. Persilangan monohibrida, merupakan persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
b. Persilangan dihibrida, yaitu persilangan antara dua individu dengan dua<br />sifat beda.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
c. Fl : Hasil persilangan pertama (keturunan pertama)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
d. F2 : Hasil persilangan kedua (keturunan kedua)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
e. P : Parental/induk/orang tua</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong>B. Menentukan Garnet dari Genotipe Tetua</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Dalam suatu Proses pembentukan garnet berlangsungnya itu melalui proses pembelahan sel secara meiosis, dengan terjadi pengurangan jumlah kromosom sebanyak setengah jumlah kromosom sel induknya. Oleh sebab itu, gen yang terdapat di dalam kromosom sel anak juga menjadi setengah jumlah gen sel induknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Rumus umum yang dipakai untuk mencari jumlah macam garnet ialah 2″. Tanda n merupakan jumlah alel heterozigot, yaitu genotipe yang mempunyai pasangan alel berbeda. Contoh:</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
1. TT, jumlah alel yang heterozigot adalah 0 sehingga jumlah gametnya adalah 2° = 1 macam, yaitu T saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
2. Tt, jumlah alel yang heterozigot adalah 1 sehingga jumlah gametnya adalah 2<sup>1</sup> = 2 macam, yaitu T dan t.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
3. TtBB, jumlah alel yang heterozigot adalah 1 sehingga jumlah gametnya adalah 2<sup>1</sup> = 2 macam, yaitu TB dan tB.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
4. TtBb, jumlah alel yang heterozigot adalah 2 sehingga jumlah gametnya adalah <em>2<sup>2</sup> </em>= 4 macam, yaitu TB, Tb, tB, dan tb.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong>C. Persilangan Monohibrida</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
1. Persilangan Monohibrida Dominan Penuh</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
a. Persilangan ini terjadi antara dua individu yang mempunyai sifat<br />dominan penuh dengan individu lain yang bersifat resesif.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
b. Hasil Fl seragam, dengan genotipe dan fenotipe semua keturunan Fl<br />sama.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
c. Apabila persilangan dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama<br />Fl akan dihasilkan keturunan ke-2 (F2), dengan tiga macam genotipe<br />dan dua macam fenotipe</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<em>2. </em>Persilangan Monohibrida Dominan Tak Penuh (Kodominan)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
a. Persilangan ini terjadi antara dua individu dengan sifat yang tidak<br />dominan tetapi juga tidak resesif terhadap sesamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
b. Individu Fl merupakan perpaduan sifat kedua induknya, sadangkan pada<br />F2 dihasilkan keturunan perbandingan genotipe dan fenotipe 1: 2:1.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong>D. Persilangan Dihibrida</strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
1. Persilangan dihibrida adalah persilangan antara dua individu dengan memerhatikan dua sifat yang berbeda.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
2. Menghasilkan individu Fl yang seragam, yaitu semua keturunannya terdiri dari satu macam genotipe dan satu macam fenotipe.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
3. Perbandingan fenotipe F2 adalah 9: 3: 3: 1 dan jumlah kombinasi F2 sebanyak 16 buah.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
4. Genotip F2 ada 9 buah.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Perbandingan fenotipe F2:</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Berbuah lebat, rasa manis: berbuah lebat, rasa masam: berbuah sedikit, rasa</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
manis: berbuah sedikit, rasa masam = 9: 3: 3: 1.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Genotipe F2 ada 9 macam, yaitu:</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica-Normal, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-left: auto; margin-right: auto; padding-bottom: 15px; padding-left: 0px; padding-right: 5px; padding-top: 0px; text-align: left;">
LLMM, LLMm, LIMM, LIMm, LLmm, Llmm, IIMM, lIMm, llmm.</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-89291942163903865212012-04-11T01:03:00.003-07:002012-04-11T01:03:36.170-07:00pewarisan sifat<b>pewarisan sifat</b><br />
<br />
<br />
<div class="post-280 post type-post status-publish format-standard hentry category-pewarisan-sifat tag-gen-letal-dominan tag-gen-letal-resesif" id="post-280" style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.65em;">
<h3 class="storytitle" style="color: #b54141; font-size: 1.5em; font-weight: normal; margin-bottom: 0.33em; margin-top: 0.25em;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/gen-letal/" rel="bookmark" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Permalink ke Gen letal">Gen letal</a></h3>
<div class="meta" style="color: #666666; font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Filed under: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/category/pewarisan-sifat/" rel="category tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pewarisan Sifat">Pewarisan Sifat</a> — gurungeblog @ 3:55 am <br style="margin-top: 0px;" />Tags: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/gen-letal-dominan/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">gen letal dominan</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/gen-letal-resesif/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">Gen letal resesif</a></div>
<div class="storycontent" style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<a href="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/ayam-creeper.jpg" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;"><img alt="ayam-creeper" class="size-full wp-image-286 alignright" height="170" src="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/ayam-creeper.jpg" style="display: inline; float: right; margin-bottom: 2px; margin-left: 7px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="ayam-creeper" width="177" /></a>Gen letal adalah gen kematian adalah gen yang apabila dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematian individumyang memilikiya.ada gen yang bersifat dominan ada yang bersifat ressesif.<br /><strong>GEN LETAL DOMINAN</strong><br />Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Beberapa contoh dapat dikemukakan disini :<br />1.Pada<strong> ayam Creeper</strong>.<br />Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet letal,alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper) meskipun ayam ini hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal. <a class="more-link" href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/gen-letal/#more-280" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;">(lagi…)</a></div>
<div class="sharedaddy" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.65em; zoom: 1;">
</div>
</div>
<div class="feedback" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; clear: both; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 3em; padding-bottom: 1px;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/gen-letal/#comments" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Komentar pada Gen letal">Komentar (1)</a></div>
</div>
<div class="post-272 post type-post status-publish format-standard hentry category-pewarisan-sifat tag-dan-terminasi-pengakhiran tag-elongasi-pemanjangan tag-inisiasi-permulaan tag-kode-genetik tag-sintesis-protein tag-transkripsi" id="post-272" style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.65em;">
<h3 class="storytitle" style="color: #b54141; font-size: 1.5em; font-weight: normal; margin-bottom: 0.33em; margin-top: 0.25em;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/kode-genetik/" rel="bookmark" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Permalink ke KODE GENETIK">KODE GENETIK</a></h3>
<div class="meta" style="color: #666666; font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Filed under: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/category/pewarisan-sifat/" rel="category tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pewarisan Sifat">Pewarisan Sifat</a> — gurungeblog @ 3:33 am <br style="margin-top: 0px;" />Tags: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/dan-terminasi-pengakhiran/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">dan terminasi (pengakhiran)</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/elongasi-pemanjangan/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">elongasi (pemanjangan)</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/inisiasi-permulaan/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">inisiasi (permulaan)</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/kode-genetik/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">kode genetik</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/sintesis-protein/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">SINTESIS PROTEIN</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/transkripsi/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">Transkripsi</a></div>
<div class="storycontent" style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_274" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: right; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 310px;">
<a href="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/kode-genetika.png" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;"><img alt="kode-genetika" class="size-medium wp-image-274" height="210" src="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/kode-genetika.png?w=300&h=210" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="kode-genetika" width="300" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
kode-genetika</div>
</div>
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Gen tertentu membawa informasi yang dibutuhkan untuk membuat protein dan informasi itulah yang disebut sebagai<strong> kode genetik</strong>. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA utnuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino.</div>
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Dalam tahun 1968 nirenberg, khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal. Seperti kita ketahui asam amino dikenal ada 20 macam. Yang menjadi masalah bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel? <a class="more-link" href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/kode-genetik/#more-272" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;">(lagi…)</a></div>
<div class="sharedaddy" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.65em; zoom: 1;">
</div>
</div>
<div class="feedback" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; clear: both; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 3em; padding-bottom: 1px;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/kode-genetik/#comments" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Komentar pada KODE GENETIK">Komentar (10)</a></div>
</div>
<h2 style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 0.9em; margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">
November 14, 2008</h2>
<div class="post-260 post type-post status-publish format-standard hentry category-pewarisan-sifat tag-dna tag-rna" id="post-260" style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.65em;">
<h3 class="storytitle" style="color: #b54141; font-size: 1.5em; font-weight: normal; margin-bottom: 0.33em; margin-top: 0.25em;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/mengenal-dna-dan-rna/" rel="bookmark" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Permalink ke Mengenal DNA dan RNA">Mengenal DNA dan RNA</a></h3>
<div class="meta" style="color: #666666; font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Filed under: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/category/pewarisan-sifat/" rel="category tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pewarisan Sifat">Pewarisan Sifat</a> — gurungeblog @ 2:01 am <br style="margin-top: 0px;" />Tags: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/dna/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">DNA</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/rna/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">RNA</a></div>
<div class="storycontent" style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<strong></strong></div>
<strong></strong><div class="wp-caption alignright" id="attachment_261" style="background-color: #f3f3f3; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(221, 221, 221); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(221, 221, 221); border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: right; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; padding-top: 4px; text-align: center; width: 274px;">
<strong></strong><strong><a href="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/dna.gif" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;"><img alt="dna" class="size-full wp-image-261" height="381" src="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/dna.gif" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" title="dna" width="264" /></a></strong><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding-bottom: 5px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 0px;">
dna</div>
</div>
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
DNA<br />DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.</div>
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<strong>Struktur DNA</strong><br />Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :<br />- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)<br />- basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)<br />- gugus fosfat<br /><a class="more-link" href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/mengenal-dna-dan-rna/#more-260" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;">(lagi…)</a></div>
<div class="sharedaddy" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.65em; zoom: 1;">
</div>
</div>
<div class="feedback" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; clear: both; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 3em; padding-bottom: 1px;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/mengenal-dna-dan-rna/#comments" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Komentar pada Mengenal DNA dan RNA">Komentar (23)</a></div>
</div>
<div class="post-256 post type-post status-publish format-standard hentry category-pewarisan-sifat tag-alel tag-fenotip tag-gen tag-genotip tag-lokus" id="post-256" style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.65em;">
<h3 class="storytitle" style="color: #b54141; font-size: 1.5em; font-weight: normal; margin-bottom: 0.33em; margin-top: 0.25em;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/pengantar-gen-dan-alel/" rel="bookmark" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Permalink ke Pengantar Gen dan Alel">Pengantar Gen dan Alel</a></h3>
<div class="meta" style="color: #666666; font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Filed under: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/category/pewarisan-sifat/" rel="category tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pewarisan Sifat">Pewarisan Sifat</a> — gurungeblog @ 1:44 am <br style="margin-top: 0px;" />Tags: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/alel/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">Alel</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/fenotip/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">fenotip</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/gen/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">Gen</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/genotip/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">Genotip</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/lokus/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">Lokus</a></div>
<div class="storycontent" style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<strong></strong><strong><a href="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/genetika.jpg" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;"><br /></a></strong><a href="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/wilhelm_johannsen.jpg" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;"><img alt="wilhelm_johannsen" class="alignright size-full wp-image-258" src="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/wilhelm_johannsen.jpg" style="display: inline; float: right; margin-bottom: 2px; margin-left: 7px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="wilhelm_johannsen" /></a>GEN<br />Istilah gen diciptakan oleh W.johannsen pada tahun 1909.Gen adalah unit instruksi untuk menghasilkan atau mempengaruhi suatu sifat herediter tertentu.Gen terdiri dari DNA yang diselubungi dan diikat oleh protein.<br /><a class="more-link" href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/pengantar-gen-dan-alel/#more-256" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;">(lagi…)</a></div>
<div class="sharedaddy" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.65em; zoom: 1;">
</div>
</div>
<div class="feedback" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; clear: both; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 3em; padding-bottom: 1px;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/pengantar-gen-dan-alel/#comments" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Komentar pada Pengantar Gen dan Alel">Komentar (1)</a></div>
</div>
<h2 style="background-color: white; color: #666666; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 0.9em; margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">
November 13, 2008</h2>
<div class="post-247 post type-post status-publish format-standard hentry category-pewarisan-sifat tag-dan-telomer tag-kromatid tag-kromomer tag-kromosom tag-satelit tag-sentromer-atau-kinetokor" id="post-247" style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.65em;">
<h3 class="storytitle" style="color: #b54141; font-size: 1.5em; font-weight: normal; margin-bottom: 0.33em; margin-top: 0.25em;">
<a href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/pengantar-mengenal-kromosom/" rel="bookmark" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;" title="Permalink ke Pengantar : Mengenal Kromosom">Pengantar : Mengenal Kromosom</a></h3>
<div class="meta" style="color: #666666; font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
Filed under: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/category/pewarisan-sifat/" rel="category tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;" title="Lihat seluruh tulisan dalam Pewarisan Sifat">Pewarisan Sifat</a> — gurungeblog @ 8:55 am <br style="margin-top: 0px;" />Tags: <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/dan-telomer/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">dan telomer.</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/kromatid/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">kromatid</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/kromomer/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">kromomer</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/kromosom/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">kromosom</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/satelit/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">satelit</a>, <a href="http://gurungeblog.wordpress.com/tag/sentromer-atau-kinetokor/" rel="tag" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; margin-top: 0px; text-decoration: none;">sentromer atau kinetokor</a></div>
<div class="storycontent" style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<div style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;">
<a href="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/animalcellsfigure1.jpg" style="border-bottom-color: white; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: white; border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: white; border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: white; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: #b54141; text-decoration: none;"><img alt="animalcellsfigure1" class="size-thumbnail wp-image-249 alignright" height="96" src="http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/animalcellsfigure1.jpg?w=101&h=96" style="display: inline; float: right; margin-bottom: 2px; margin-left: 7px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" title="animalcellsfigure1" width="101" /></a>Dalam kehidupan kita sehari-hari sering mendengar kata tes DNA, tanaman hasil rekayasa genetika, dan penyakit-penyakit kelainan yang disebabkan rusaknya sel kromosom.Tes DNA belakangan ini semakin marak yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang, baik untuk negetahui jasat yang meninggal akibat bencana seperti terbakar, sudah menjadi tulang, atau bahkan tes DNA digunakan juga untuk mengetahui kebenaran antara anak dan orang tua.Selain itu juga sering kita mempelajari hal-hal yang berbau bioteknologi seperti rekayasa genetika, baik itu dialami oleh tumbuhan dan binatang.Dalam bidang kedokteran pun kita pernah mendengar pasien yang menderita penyakit kelainan yang disebabkan oleh rusaknya kromosom, sehingga bentuk tubuh atau perilaku orang tersebut tidak lazim atau normal.Berbagai macam pertanyaan mencuat, seperti Tahukah anda apa maksud tes DNA? lalu mengapa tanaman direkayasa gen-gennya? Kemudian apa yang menyebabkan kromosom menjadi rusak sehingga terjadi kelainan?</div>
</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-16063705122330592562012-04-11T00:58:00.003-07:002012-04-11T00:58:32.535-07:00gempur kanker dengan listrik statis<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: white; font-family: Arial, Verdana, Tahoma, sans-serif; font-size: 9pt;"><tbody>
<tr><td align="left" class="block-head-center hd" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #24565f; background-image: url(http://www.ristek.go.id/image/headline_bg.png); background-origin: initial; background-position: 50% 0%; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: white; font-family: Arial, Verdana, Tahoma; font-size: 9pt; font-weight: bold; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" valign="top">INFO IPTEK</td></tr>
<tr><td align="left" class="block_content" style="padding-bottom: 15px; padding-top: 5px;" valign="top"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="font-size: 9pt;"><tbody>
<tr><td valign="top"><table border="0" style="font-size: 9pt;"><tbody>
<tr><td class="amy_date" colspan="2" style="color: grey; font-size: 8pt;" valign="top"><br /></td></tr>
<tr><th align="left" class="amy_text_header" colspan="2" valign="top"><div style="float: left; font-family: Arial, Verdana, Tahoma; font-size: 9pt; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 520px;">
<b>Gempur Kanker dengan Listrik Statis</b></div>
<div class="prints" style="cursor: pointer; float: right; font-family: Arial, Verdana, Tahoma; font-size: 9pt; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: right; width: 110px;">
<a href="http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/9265/print" style="color: teal; text-decoration: none;"><img alt="Print" height="16" src="http://www.ristek.go.id/theme/Ristek-ID/image/print.gif" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="Print artikel ini" /></a> <a href="http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/9265/pdf" style="color: teal; text-decoration: none;"><img alt="PDF" border="0" height="16" src="http://www.ristek.go.id/theme/Ristek-ID/image/pdf.gif" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="Save to PDF" /></a> <a href="http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.ristek.go.id%2Findex.php%2Fmodule%2FNews%2BNews%2Fid%2F9265" style="color: teal; text-decoration: none;"><img alt="Facebook" border="0" height="16" src="http://www.ristek.go.id/image/fb.gif" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="Share on facebook" /></a> <a href="http://www.twitter.com/share" style="color: teal; text-decoration: none;"><img alt="Twitter" height="16" src="http://www.ristek.go.id/image/twit.gif" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="Share on twitter" /></a> <a href="http://api.addthis.com/oexchange/0.8/forward/email/offer?url=http%3A%2F%2Fwww.ristek.go.id%2Findex.php%2Fmodule%2FNews%2BNews%2Fid%2F9265" style="color: teal; text-decoration: none;"><img alt="Email" height="16" src="http://www.ristek.go.id/image/mail.gif" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="Email to your friend" /></a></div>
</th></tr>
<tr><td align="left" valign="top"></td></tr>
<tr><td class="amy_text" height="5px" style="font-size: 9pt;" valign="top"><div style="float: left; font-family: Arial, Verdana, Tahoma; font-size: 9pt; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 10px; padding-top: 0px;">
<img src="http://www.ristek.go.id/file/gallery/2011/08/kanker_t.png" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" /><div class="ui-imagecrop-container ui-imagecrop-hover" style="background-color: #efefef; display: inline-block; font-size: 9pt; height: 150px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; vertical-align: top; width: 200px;">
<img border="0" class="ui-imagecrop" src="http://www.ristek.go.id/file/gallery/2011/08/kanker.png" style="height: 120px; left: 0px; position: absolute; top: 15px; visibility: visible; width: 200px;" ui-imagecrop="width:200;height:150;fill:false;fit:stretch" ui-imagepreview="src:file/gallery/2011/08/kanker.png" /></div>
</div>
<div style="padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Kanker hingga kini menjadi pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia. Berbagai upaya medis ditempuh untuk menaklukkannya, salah satunya dengan listrik statis berdaya rendah. Dalam uji coba, teknik ini bisa menyembuhkan tiga kasus kanker stadium lanjut.<br /><br />Kanker atau tumor terbentuk akibat mutasi gen yang tak terkendali sehingga menjadi sel yang tidak diperlukan tubuh. Pertumbuhan kanker dapat berlangsung beberapa bulan hingga tahunan.<br /><br />Selama ini, kanker sangat sulit dibasmi karena mekanisme kerja molekulernya yang rumit, hingga mampu menyebar atau bermetastatis ke bagian tubuh lain.<br /><br />Berbeda dari sel normal, sel kanker dapat terus tumbuh atau bereplikasi. Sel kanker juga mampu menginvasi jaringan di sekitarnya dan membentuk anak sebar.<br /><br />Karena sifatnya itu, beberapa obat antikanker dikembangkan, antara lain berdasarkan aktivitas molekuler dari sel kanker itu.<br /><br />Selain itu, pada terapi banyak dilakukan pengangkatan jaringan kanker dikombinasi dengan kemoterapi. Namun, cara ini seringkali menimbulkan efek samping negatif, antara lain matinya sel normal pada tubuh dan meningkatnya keganasan sel itu.<br /><br />Tahun lalu, pakar tomografi, Warsito Purwo Taruno, menemukan cara baru menaklukkan kanker, yaitu dengan medan listrik statis disebut electrical capacitance volume tomography (ECVT).<br /><br />Di bidang medis, aplikasi teknologi tomografi yang dikenalkan tahun 1972 masih sebatas untuk pencitraan organ tiga dimensi. Namun, teknik ini mencapai pengembangan yang signifikan di tangan Warsito P Taruno, doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang.<br /><br />Dalam kurun waktu 10 tahun sejak 1988, tomografi dapat dikembangkan dari yang semula 2 dimensi statis menjadi dinamis. Lalu dalam program postdoktoral di Ohio University selama 5 tahun hingga 2003, Warsito berhasil menciptakan tomografi tiga dimensi yang statis dan dinamis.<br /><br />Kembali ke Tanah Air mulai tahun 2010 Warsito, yang kini staf ahli khusus Menristek, menerapkannya untuk terapi kanker. Menurut dia, ECVT dapat membunuh sel kanker, melalui pancaran listrik statis yang terpancar secara terus-menerus. Gelombang listrik ini dapat mengganggu proses pembelahan sel kanker, hingga menghancurkannya.<br /><br />Hal ini telah dibuktikan melalui penelitiannya di laboratorium Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Percobaan pada sel kanker menunjukkan ECVT dapat mematikan 30 persen sel kanker dalam waktu tiga hari.<br /><br /><strong>Uji terbatas</strong><br /><br />Tahap selanjutnya, Warsito merancang prototipe untuk terapi kanker payudara. Alat terapi kanker payudara terdiri dari satu set pakaian menyerupai baju senam atau kutang dan satu panel kontrol elektronik yang terhubung ke elektroda.<br /><br />Dalam pakaian berbahan khusus ini dipasang dua kutub elektroda yang ditempatkan di antara lokasi tumor atau kanker yang menjadi target. Elektroda tersebut dialiri listrik oleh panel kontrol elektronik berupa kotak kecil yang berisi baterai.<br /><br />Dalam kondisi aktif, elektroda positif di satu sisi akan memancarkan gelombang listrik magnet yang kemudian ditangkap elektroda negatif di sisi lainnya. Pancaran gelombang listrik ini membentuk medan listrik di antara dua katoda. Karena berada di antara dua kutub elektroda itu, kanker akan terpengaruh oleh medan listrik itu.<br /><br />Apa yang terjadi jika tumor dipengaruhi gelombang listrik statis itu? ”Gelombang listrik ini akan memengaruhi pembelahan kromosom sel. Akibatnya, sel tumor itu tidak membelah, malah hancur,” urainya.<br /><br /><strong>Sejak Mei 2010</strong><br /><br />Terapi kanker dengan sistem listrik statis mulai dikembangkan Mei 2010. Alat ini telah diterapkan pada Juni 2010 untuk terapi kanker payudara stadiun 4 yang telah bermetastasis atau menyebar ke kelenjar limpa.<br /><br />Pasien bersangkutan bahkan telah divonis hanya dapat bertahan selama dua tahun. Untuk menangani kanker, pasien harus menjalani kemoterapi sembilan kali dalam setahun. Terapi ini sangat memberatkan karena sekali perawatan menelan biaya hingga Rp 28 juta. Namun, dengan terapi listrik statis ini dalam waktu sebulan hasilnya telah negatif.<br /><br />Alat ini juga telah menyebuhkan pasien kanker nesofarink stadium 3, setelah menjalani perawatan selama tiga bulan. Untuk itu dirancang penutup kepala dan wajah. Pasien kanker rahim stadium 2-3 juga dapat disembuhkan. Untuk pasien ini dibuat pakaian berelektroda berupa celana dalam.<br /><br />Dengan menggunakan pakaian yang dilengkapi elektroda pemancar gelombang listrik itu, terapi listrik statis bisa terfokus. Listriknya menggunakan arus tak langsung dan berdaya rendah hanya 9 volt dan frekuensinya antara 50 kilohertz dan 5 megahertz.<br /><br />Teknik ini memiliki kelebihan lain, yaitu kecepatan pemindaiannya hanya memakan waktu seperseratus detik.<br /><br />Terapi dengan alat ini berlangsung selama 24 jam nonstop selama sebulan hingga tiga bulan. Adapun untuk pencegahan, pemakaiannya 8 jam sehari.<br /><br /><strong>Uji klinis</strong><br /><br />Keberhasilan Warsito dan timnya di Edwar Technology menyembuhkan tiga kasus kanker itu mendapat sambutan dari India yang menawarkan kerja sama dalam melakukan uji klinis di Negeri Gajah itu.<br /><br />Untuk uji coba itu disediakan 1.000 relawan. Langkah ini akan mengarah pada perolehan sertifikat dari Food and Drug Agency (FDA). ”Jika sertifikat ini dapat diperoleh, akan terbuka aplikasi sistem terapi kanker ini di seluruh dunia,” ujarnya. Jika berhasil, tahun depan India memesan 100.000 unit.<br /><br />Untuk memperoleh hasil yang optimal, menurut Warsito, harus dilakukan diagnosa kondisi tumor atau kanker, antara lain lokasi dan ukurannya. Dari hasil diagnosa itu baru didesain alat, posisi elektroda, dan komputasi optimal medan listrik yang akan dibangkitkan untuk mematikan kanker. Untuk itu, Warsito dan timnya tengah mengembangkan sistem diagnosa kanker dengan sistem yang sama berbasis tomografi. (<em>Kompas, 26 Agustus 2011/ humasristek</em>)</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-54809733002586097782012-04-11T00:55:00.002-07:002012-04-11T00:55:33.153-07:00listrik statis<br />
<div align="center" class="judul" style="color: #0099cc; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: bold; line-height: 16px; text-align: center; text-transform: uppercase;">
LISTRIK STATIS</div>
<div align="center" style="line-height: 16px;">
<img height="2" src="http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Listrik%20Statis/images/line_title.png" width="600" /></div>
<div align="center" class="subjudul" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: bold; line-height: 16px; text-align: left;">
Pendahuluan</div>
<div class="gambar_tengah" style="line-height: 16px; text-align: center;">
<object class="gambar_tengah" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=7,0,19,0" height="200" width="450"><embed src="http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Listrik%20Statis/anim/anim1.swf" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" type="application/x-shockwave-flash" width="450" height="200"></object></div>
<div class="gambar_tengah" style="line-height: 16px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="text_isi" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">
<strong>Petir</strong> adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadiannya energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.<br />Mengapa petir dapat membebaskan energi? <strong>Darimana petir mendapatkan energi listrik</strong>?</div>
<div class="text_isi" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">
Berapa biaya listrik yang dapat kita hemat jika kita dapat mengumpulkan energi dari petir?</div>
<div class="text_isi" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif (<strong>proton</strong>) dan negatif (<strong>elektron</strong>) dari dalam sebuah <strong>atom</strong>, yang tak terlihat oleh mata telanjang. <em>Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom bermuatan listrik</em>Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan muatan listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik pada benda. Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan <strong>netral</strong>, oleh karena itu jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya. Salah satu contohnya adalah <strong>petir</strong>. Sifat-sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan <strong>positif</strong> dan <strong>negatif</strong>, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan tidak sejenis tarik-menarik.</div>
<span class="text_isi" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.</span><div class="text_isi" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div align="center" class="style11" style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<img height="2" src="http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Listrik%20Statis/images/line_title.png" width="600" /></div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-58940750283102893952012-04-11T00:52:00.002-07:002012-04-11T00:52:55.322-07:00kelangsungan mahluk hidup<br />
<h1 class="firstHeading" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 24px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup Melalui Adaptasi, Seleksi Alam Dan Perkembangbiakan 9.1</h1>
<right style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"><ins style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: inline-table; height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; display: block; height: 15px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="15" hspace="0" id="aswift_0" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_0" scrolling="no" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="728"></iframe></ins></ins></right><div id="bodyContent" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">
<div id="contentSub" style="color: #7d7d7d; font-size: 11px; line-height: 1.2em; margin-bottom: 1.4em; margin-left: 1em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; width: auto;">
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<b>Untuk materi ini mempunyai 2 Kompetensi Dasar yaitu:</b></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<b>Kompetensi Dasar : </b></div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup</li>
</ol>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
<br /></div>
<table class="toc" id="toc" style="background-color: #f9f9f9; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(170, 170, 170); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(170, 170, 170); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; color: black; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" summary="Daftar isi"><tbody>
<tr><td><div id="toctitle" style="text-align: center;">
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-style: none; border-color: initial; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; border-width: initial; display: inline; font-size: 12px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Daftar isi</h2>
<span class="toctoggle" style="font-size: 11px;">[<a class="internal" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1" id="togglelink" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;">sembunyikan</a>]</span></div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Adaptasi_pada_Hewan_dan_Tumbuhan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Adaptasi_Morfologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.1</span> <span class="toctext">Adaptasi Morfologi</span></a></li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Adaptasi_Fisiologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.2</span> <span class="toctext">Adaptasi Fisiologi</span></a></li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Adaptasi_Tingkah_Laku" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">1.3</span> <span class="toctext">Adaptasi Tingkah Laku</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Seleksi_Alam" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Seleksi Alam</span></a></li>
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Reproduksi_.28Perkembangbiakan.29" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Reproduksi (Perkembangbiakan)</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Reproduksi_pada_Tumbuhan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.1</span> <span class="toctext">Reproduksi pada Tumbuhan</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Tumbuhan_Tidak_Berpembuluh" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.1.1</span> <span class="toctext">Tumbuhan Tidak Berpembuluh</span></a></li>
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Tumbuhan_Berpembuluh" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.1.2</span> <span class="toctext">Tumbuhan Berpembuluh</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-2" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Reproduksi_pada_Hewan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.2</span> <span class="toctext">Reproduksi pada Hewan</span></a><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 2em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li class="toclevel-3" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Reproduksi_Avertebrata" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">3.2.1</span> <span class="toctext">Reproduksi Avertebrata</span></a></li>
</ul>
</li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1" style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Alam_Dan_Perkembangbiakan_9.1#Referensi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
</ul>
</td></tr>
</tbody></table>
<a href="" name="Adaptasi_pada_Hewan_dan_Tumbuhan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h1 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 24px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan</span></h1>
<a href="" name="Adaptasi_Morfologi" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-size: 19px; font-weight: normal; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Adaptasi Morfologi</span></h2>
<div class="floatleft" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: left; float: left; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0.5em; margin-top: 0px; position: relative;">
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Adaptasi1.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;" title="Gambar:adaptasi1.jpg"><img alt="Gambar:adaptasi1.jpg" border="0" height="172" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/2/25/Adaptasi1.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.<br /><ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Morfologi pada Hewan</b></li>
</ul>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.</div>
<ul style="line-height: 1.5em; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan</b></li>
</ul>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em;">
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.</div>
<ol style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Xeroflt</i>, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Hidrofit</i>. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Higrofit,</i> yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.</li>
</ol>
</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-23453098677879346202012-04-11T00:51:00.003-07:002012-04-11T00:51:38.829-07:00Adaptasi Fisiologi<br />
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Adaptasi Fisiologi</span></h2>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh<br />adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Fisiologi pada Manusia</b></li>
</ul>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).</li>
</ol>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Fisiologi pada Hewan</b></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan</b></li>
</ul>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.</li>
</ol>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-40876747355743736822012-04-11T00:50:00.003-07:002012-04-11T00:50:41.386-07:00adaptasi tingkah laku<br />
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Adaptasi Tingkah Laku</span></h2>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan</b></li>
</ul>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.</li>
</ol>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan</b></li>
</ul>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.</li>
</ol>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-63772750203849130292012-04-11T00:50:00.000-07:002012-04-11T00:50:05.186-07:00seleksi alam<br />
<h1 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 24px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Seleksi Alam</span></h1>
<div class="floatleft" style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; clear: left; float: left; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0.5em; margin-top: 0px; position: relative; text-align: justify;">
<a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Adaptasi2.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #002bb8; text-decoration: none;" title="Adaptasi2.jpg"><img alt="" border="0" height="167" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/9/91/Adaptasi2.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; vertical-align: middle;" width="150" /></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.<br />Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-88690838174948048982012-04-11T00:49:00.000-07:002012-04-11T00:49:25.471-07:00reproduksi(perkembangbiakan)<br />
<h1 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 24px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Reproduksi (Perkembangbiakan)</span></h1>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan reproduksi generatif ( seksual/kawin ).</div>
<a href="" name="Reproduksi_pada_Tumbuhan" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; color: #002bb8; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify; text-decoration: none;"></a><h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Reproduksi pada Tumbuhan</span></h2>
<a href="" name="Tumbuhan_Tidak_Berpembuluh" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; color: #002bb8; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-family: sans-serif; font-size: 17px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Tumbuhan Tidak Berpembuluh</span></h3>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<b>Reproduksi Ganggang (Alga)</b></div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan membelah diri.</li>
</ul>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Dengan membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi aseksual yang memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. setiap potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada Spirogyra.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula</li>
</ol>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Reproduksi generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.</li>
</ul>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-). Konjugasi diawali dengan plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada Spirogyra.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.</li>
</ol>
<a href="" name="Tumbuhan_Berpembuluh" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; color: #002bb8; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-family: sans-serif; font-size: 17px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Tumbuhan Berpembuluh</span></h3>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Reproduksi Tumbuhan Paku</b></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Pada tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit yang menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil dan tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat menghasilkan spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil (mandul). tidak dapat menghasilkan spora.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Reproduksi Tumbuhan Berbiji</b></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<b>Reproduksi Vegetatif</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua macam. yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi vegetatjf yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Rhizoma</i></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma antara lain<br />ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Geragih (Stolon)</i></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh dari induknya. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di barvah permukaan tanah).</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Tunas Adventif</i></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Umbi Lapis</i></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi' terdiri atas batang yang sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, dan bakung.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Umbi Batang</i></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung membentuk umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili. Umbi batang juga merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi batang dapat tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<b>Reproduksi Generatif''</b><i></i></div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<b>Penyerbukan</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi proses penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup (Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah satu adalah kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.<br />Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.<br />Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Anemogami</i> adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan jagung.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Hidrogami </i>adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam dalam air.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Zoidiogami</i> adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).</li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.</div>
<ol style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 3.2em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Penyerbukan sendiri (autogami)</i>, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Penyerbukan tetangga (geitonogami)</i>, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Penyerbukan silang (allogami)</i>, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><i>Penyerbukan bastar</i>, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga golek.</li>
</ol>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-32874358861304449212012-04-11T00:45:00.002-07:002012-04-11T00:45:22.024-07:00reproduksi pada hewan<br />
<h2 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19px; margin-bottom: 0.6em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Reproduksi pada Hewan</span></h2>
<a href="" name="Reproduksi_Avertebrata" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; color: #002bb8; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify; text-decoration: none;"></a><h3 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: none; border-bottom-width: initial; font-family: sans-serif; font-size: 17px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.3em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="mw-headline">Reproduksi Avertebrata</span></h3>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Reproduksi Vegetatif</b></li>
</ul>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<b>Membelah Diri</b><br />Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.<br /><b>Fragmentasi</b><br />Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.<br /><b>Pembentukan Tunas</b><br />Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.<br /><b>Sporulasi</b><br />Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.</div>
<ul style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: url(http://www.crayonpedia.org/wiki/skins/monobook/bullet.gif); list-style-type: square; margin-bottom: 0px; margin-left: 1.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0.3em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Reproduksi Generatif</b></li>
</ul>
<b style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;">Protozoa</b><br style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.</span><br style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;">Porifera</b><br style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;">Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.</span><br style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><b style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;">Coelenterata</b><br style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;" /><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; text-align: justify;">Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan.</span>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-68182954940466514092012-04-11T00:43:00.000-07:002012-04-11T00:43:33.907-07:00gangguan atau kelaian sistem ekskresi pada manusia<br />
<h1 style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; background-color: #f2f2f2; border-bottom-width: 0px; border-collapse: separate; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', helvetica, sans-serif; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<a href="http://apaazhaada.blogspot.com/2010/05/gangguan-atau-kelainan-sistem-ekskresi.html" style="color: #3e0906; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 22px; text-decoration: none; text-transform: uppercase;">GANGGUAN ATAU KELAINAN SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA</a></h1>
<div class="thecontent" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; background-color: #f2f2f2; border-bottom-width: 0px; border-collapse: separate; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; float: left; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', helvetica, sans-serif; font-size: 12px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; margin-right: 10px; margin-top: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<div style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; border-bottom-width: 0px; border-collapse: separate; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: none; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Kelainan pada ginjal akan mengganggu system ekskresi. Beberapa gangguan pada system ekskresi di antaranya sebagi berikut ;<br />1. Gagal ginjal<br />Gagal ginjal dapat di katakan kerusakan fungsional pada ginjal sehinggan gunjal tidak dapat mengeluarkan zat sisa metabolism. Kerusakan ini dapat di akibatkan oleh kadar urea dalam darah yang berlebihan atau kerusakan glomerulus. Proses filtrasi penderita gagal ginjal tidak dapat di lakukan sehinggan tidak menghasilkan urine.<br />2. Glukosuria<br />Glukosuria adalah di temukan nya glukosa pada urine yang terjadi karena kerusakan pada tabung ginjal. Kelainan ini juga bisa terjadi pada penderita diabetes mellitus, di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi.<br />3. Albuminuria<br />Albuminuria adalah di temukan urine nya mengandung albumin. Adanya albumin dalam urine merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endothelium.<br />4. Nefritis<br />Nefritis merupakan kerusakan pada glomerulus akibat infeksi kuman<br />5. Uremia<br />Gangguan system ekskresi yang di sebabkan oleh masuknya urea dan asam urine ke dalam darah<br />6. Diabetes Insipidus<br />Gangguan pada system ekskresi yang di sebabkan oleh kurang nya hormone antidiuretika yang mempengaruhi reabsorpsi air.<br />7. Diabetes Melitus<br />Gangguan system ekskresi karena kadar gula dalam urine tinggi.</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-2666643685695899092012-04-11T00:41:00.000-07:002012-04-11T00:41:40.481-07:00organ organ pencernaan<br />
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
A. Organ-Organ Pencernaan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tubuh.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />menjadi dua macam seperti berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />untuk tubuh melalui anus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
1. Mulut<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(glandula salivales).</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
a. Gigi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(dens lakteus). Pada anak berusia 6<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />memotong makanan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />merobek makanan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berfungsi mengunyah makanan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Struktur luar gigi terdiri<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />atas bagian-bagian berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dari luar.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />di dalam rahang.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />oleh gusi.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bagiannya sebagai berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tersusun atas zat dentin.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ke rahang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
b. Lidah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(mukosa).</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
c. Kelenjar ludah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />selanjutnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
2. Kerongkongan (Esofagus)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />peristaltik pada otot dinding kerongkongan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara me-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />manjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />menuju lambung</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
3. Lambung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Dengan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mengamati Gambar 6.5, Anda dapat mengetahui bahwa lambung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />batasan dengan esofagus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />atau tengah lambung.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />usus halus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan ter-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat ber-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. Mengubah kelarutan garam mineral.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bolus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dan usus dua belas jari.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />f. Merangsang sekresi getah usus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lemak menjadi asam lemak dan gliserol.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />demi sedikit.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
4. Usus halus<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />gliserol dan asam lemak.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />membantu proses pencernaan kimiawi ini.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />empedu, getah pankreas, dan getah usus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
a. Cairan Empedu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1) Air, berguna sebagai pelarut utama.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dan air (mengemulsikan lemak).</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />peristaltik usus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
b. Getah Pankreas<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mencegah diabetes melitus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
c. Getah Usus<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />enzim-enzim seperti berikut.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pe-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />mecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />proses pemecahan peptida menjadi asam amino.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />jonjot usus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />–, HCO3<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />–, dan ion-ion<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bivalen. Ion K+<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />penyerapannya terbatas di jejunum.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang-<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(kolon).</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
5. Usus besar<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />putih yang berperan dalam imunitas.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ini masih mengandung banyak air dan garam mineral<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 8px; margin-left: 1px; margin-right: 1px; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: left;">
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dengan sempurna.</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6552025893177077121.post-48137289188065140562012-04-11T00:36:00.002-07:002012-04-11T00:36:29.207-07:00sistem ekskreasi pada manusia(ginjal)<br />
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>GINJAL</strong><br />Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>FUNGSI GINJAL</strong><br />1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>PROSES PEMBENTUKAN URINE</strong>Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>1. Penyaringan (filtrasi)</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>3. Augmentasi</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>KELAINAN PADA GINJAL</strong><br />Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
1. Gagal Ginjal</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
1. Makan makanan berlemak</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
2. Kolesterol dalam darah yang tinggi</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
3. Kurang berolahraga</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
4. Merokok, dan</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
5. Minum minuman beralkohol.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
<strong>Mengatasi Gagal Ginjal</strong></div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
2. Batu Ginjal</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Tahoma, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21px;">
Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.</div>
<div class="sharedaddy sd-like-enabled" style="background-color: white; border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; clear: both; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.65em; zoom: 1;">
<div class="sd-block sd-like" id="wpl-likebox" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-color: rgba(0, 0, 0, 0.128906); border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; bottom: auto !important; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 0px !important; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; margin-top: 0px !important; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px !important; padding-right: 0px !important; padding-top: 10px !important; position: static !important; width: 937px; zoom: 1;">
<div class="sd-content" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; float: none; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; width: 937px;">
<div id="wpl-button" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; float: left; font-size: 1em; line-height: 1.65em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 5px; margin-top: 0px;">
<a class="like needs-login sd-button" href="http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/?like=1&_wpnonce=3399ab7262" rel="nofollow" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: -webkit-linear-gradient(top, rgb(247, 247, 247) 0%, rgb(239, 239, 239) 100%); background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-bottom-left-radius: 3px 3px; border-bottom-right-radius: 3px 3px; border-bottom-style: solid !important; border-bottom-width: 1px !important; border-left-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-left-style: solid !important; border-left-width: 1px !important; border-right-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-right-style: solid !important; border-right-width: 1px !important; border-top-color: rgb(221, 221, 221) !important; border-top-left-radius: 3px 3px; border-top-right-radius: 3px 3px; border-top-style: solid !important; border-top-width: 1px !important; box-shadow: rgb(255, 255, 255) 0px 1px 0px inset; color: rgb(0, 0, 0) !important; display: block; line-height: 1; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" title="I like this post"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://s1.wp.com/wp-content/mu-plugins/post-flair/like/images/icon-like-sprite.png); background-origin: initial; background-position: 0px -1px; background-repeat: no-repeat no-repeat; display: block; line-height: 1; opacity: 0.8; padding-bottom: 3px; padding-left: 20px; padding-right: 5px; padding-top: 3px; text-shadow: none;">Suka</span></a></div>
<div class="sd-like-count" id="wpl-count" style="border-bottom-left-radius: 0px 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px 0px !important; border-top-left-radius: 0px 0px !important; border-top-right-radius: 0px 0px !important; line-height: 1; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;">
One blogger likes this post.</div>
</div>
</div>
</div>ilmu pengetahuan alamhttp://www.blogger.com/profile/01962709937731279509noreply@blogger.com0